TUTOR IN LOVE (Bungou Stray Dogs X Reader)

Day 1

"Uahh itu [Y/N]-san!"

"[Y/N]-san!foto dong!"

Setelah masuk majalah,diriku jadi tambah terkenal,bukan hanya di kalangan para lelaki,wanita juga.

"Bahagianya jadi orang pintar..."

---___---___---___---___---___---___---__
"Ibu,aku pulang."
Aku pun pulang kerumah.

Aku bukanlah orang mampu.
Bahkan bisa dibilang sangat kurang mampu.

"Ah [Y/N],sudah pulang."

"Ibu,sudah kubilang tidak perlu menyapu!"
Ibuku memiliki penyakit serius,yaitu kelainan pada jaringan tubuh.

Aku pun merampas pelan sapu itu darinya dan mulai menyapu,walau masih pakai baju sekolah.

"Ah,hanya sedikit saja kok,bagaimana harimu?"
Ibu pun duduk di lantai yang didepannya ada meja ruang tamu.

"Tidak ada yang spesial..."

"Pasti menyenangkan..."

"Hmmm...."

"Tadi ada yang datang kerumah."

"Apa tagihan listrik?hehe maaf aku lupa bayar kemarin hehe."

"Ah bukan bukan,ada yang memintamu menjadi seorang tutor yang digaji 1 juta ye..."

"Hahhh?!!!!!!!!!!!!i...itu pasti tipuan!!!"

"Tidak kok,mereka bahkan memohon pada ibu."

"Apa?!!!!!"

"Seorang pria dengan jas dan beberapa rekannya,dia bilang dia seorang CEO,dia memintamu untuk mengajari anak-anaknya."

Aku merasa takut, tercampur dengan rasa senang, berhubung juga perlu uang...
"Ini alamatnya..."

"Baiklah,besok aku akan kesana...."
---___---___---___---___---___---___---__
Di depan rumah CEO tersebut.

"Apa benar ini rumahnya....?BESAR!!!!!!!!"

Ini gila....

Aku ragu-ragu memencet bel.

"Ada yang bisa dibantu?"
Suara seorang pria,dari sebuah mesin keren.

"Ma..maaf,apa benar pemilik rumah ini memanggil seorang.... tutor?"

"Hmmm...."

"Eh?"

Lalu pintu itu terbuka.

Sugoiiiiii!!!!!!!!

Patung-patung hias disana keren sekali.

Lalu seorang wanita memakai baju maid menghampiriku.

"Nona [Y/N]?"

"I..iya..."

"Sebelah sini."

"Baik."

Saat masuk ke rumah itu aku merasa seperti berada di istana.

"Kumohon tunggu sebentar ya."

"Baik."

Aku sangat gugup.
.

.

.
Lalu,
Maid itu seperti mengetuk beberapa pintu.

"Tuan muda,tutornya sudah datang."

Aku makin gugup.

Tak lama kemudian...

Aku mendengar langkah kaki dari belakang.