Kamu itu aneh.Kamu itu berbeda.
Beda dari semua makhluk yang pernah ku temui di dunia ini.
Cara mu berfikir
Cara mu bertindak
Cara mu berbicara
Cara mu tersenyum
Semua tentang mu
Aku menyukainya.
Tetapi mengapa kamu terlambat menyadarinya?
💫💫💫
Pagi ku cerah ku
Matahari bersinar
Ku gendong tas merah ku dipundakSelamat pagi semua
Kunantikan dirimu
Di depan kelasmu
Menantikan kami..Lagu yang setiap pagi di putar di sekolah nya membuat aktivitas seseorang di kelas XI MIPA 2 sangat terganggu.
Ia merogoh saku celana nya, mengambil earphone biru navy kesayangannya yang selalu ia bawa kemanapun dirinya pergi.
Ia menyumpalkan kedua telinganya rapat-rapat. Memutar lagu yang dipilihnya secara acak dengan volume paling keras.
Ia melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda.
Febrian Liu.
Laki-laki yang saat ini sedang mengerjakan tugas sejarah yang lupa ia kerjakan semalam karena menjalankan sebuah misi.
Winner winner chicken dinner!
Ya, semalam dirinya bermain hingga melupakan tugas sejarah dari bu Yati.
Pagi itu kelas masih kosong. Seperti biasanya, Rian datang selalu paling pagi. Datang saat semua lampu masih dimatikan dan pintu kelas masih terkunci.
Rian tampak sibuk memainkan handphone nya. membuka Bra*nly, Situs kesayangan para pelajar di seluruh penjuru Nusantara, dan mengetikkan soal demi soal yang ada di hadapannya.
Setelah selesai mengerjakan tumpukkan soal dari Bu Yati, Rian menutup buku nya. Ia melihat banyak murid mulai berdatangan. Mengisi bangku yang kosong satu per satu.
Rian melihat sekilas handphone nya. Baru pukul 6.10
Ia melipat kedua tangannya diatas meja dan menenggelamkan wajahnya Lalu ia perlahan menutup matanya.
Baru saja ia memejamkan matanya
"ABANG RIAN KU SAYANG!!!" Seorang laki-laki bertubuh jangkung datang menghampiri Rian sambil berteriak dengan sangat keras.
Membuat satu kelas ingin mengumpatnya, Termasuk Rian.
Rian langsung mengangkat wajahnya dan memasang wajah menyeramkan terhadap laki-laki dihadapannya.
"WEH GUYS, HARI INI GUA DI TRAKTIR CHICKEN DINNER SAMA BABANG RIAN LOH!"
Alih-alih takut, cowok yang dikenal sebagai Gavin itu malah semakin menjadi.
"Bacot jing!" Rian mengumpat karena terlalu kesal
"Aih kacal banget. Gapin nggak cuka," Jawab Gavin sambil meletakkan kedua tanggannya dipinggang dan memajukan bibirnya.
"Kalo lo masih berisik gue gak jadi traktir Katsu ci Linda nih!" Ancam Rian kepada Gavin.
"Yeu, enak aja lu Bang. Udah gue carry sampe subuh gatau balas budi," balas Gavin
"Carry pantat mu! Tiap main mati duluan mulu ninggalin gua solo, " balas Rian kembali tak mau kalah
"Ah itu mah gara-gara signal lemot anjir. Pokoknya sesuai perjanjian, 3 kali chicken dinner sama dengan satu katsu ci Linda titik." Jawab Gavin memaksa.
"Bodo amat. Balik sana ke habitat lo, udah mau bel" Rian mengusir Gavin sambil mengibaskan telapak tangannya ke arah pintu kelas.
"Sip bos, sampai ketemu di kantin ci Linda" Jawab Gavin sambil berjalan keluar menuju kelasnya, XI MIPA 4.
💫💫💫
"Anak-anak semua perhatian. Jam ke 6 dan 7 nanti Bu Ina tidak masuk dikarenakan ada rapat. Kerjakan tugas hal 117-118. Ketua kelas kumpulkan ya"
Kata Pak Ason yang baru saja masuk ke kelas, mengumumkan berita gembira bagi para penghuni XI MIPA 2"Siap pak" Jawab Jason, ketua kelas XI MIPA 2
Setelah pintu ditutup, sorakan bahagia terdengar di XI MIPA 2. Keadaan semakin ricuh. Ada kumpulan yang bermain kartu di belakang kelas, ada kumpulan yang bermain games online, ada kumpulan yang nonton film atau drama, dan sebagainya.
Rian mengambil earphone kesayangannya dan memilih lagu secara acak dari handphone nya.
Rian membuka buku matematika minatnya dan langsung mengerjakan tugas yang diberikan Pak Ason.
Biasanya jika ada jam kosong, Rian akan menggunakannya untuk mengerjakan tugas, atau belajar ulangan. Agar dirumah ia bisa sepuasnya bermain game atau menonton film.
Rian bukan ambis yang selalu belajar untuk mencapai prestasi setinggi mungkin
Rian bukan nerd yang selalu belajar tanpa punya teman
Bisa dibilang, Rian menjadi Rajin karena ia malas.
Rian mulai mengerjakan soal dihadapannya satu per satu. Tak ada lima menit, seluruh soal dihadapannya selesai.
Ia melihat banyak temannya yang bermain, ia sempat berfikir untuk bergabung. Namun, matanya terlalu berat untuk diajak bekerjasama.
Oleh karena itu, Rian memutuskan untuk memejamkan matanya dan larut dalam mimpinya.
Hope you guys enjoy the story 💕
Saran dan masukan sangat diterima
Ditunggu Vomment nya 🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
Lachrymose
Teen Fictionlach·ry·mose /ˈlakrəˌmōs,ˈlakrəˌmōz/ adjective • tearful or given to weeping. • inducing tears; sad Hanya kisah dua insan sederhana yang akan membantu mu menghadapi dunia yang kejam ini dengan senyuman.