"Loh ini tempatnya? Gila sih dari luarnya ada udah serem banget. Balik aja yuk mak gue nyariin nih." Ujar Irene menarik jaket Suho mengajaknya pulang.Namun di tahan oleh tangan Suho, "tadi kan lo udah izin Rene!" Tahan Suho kemudian menggenggam tangan Irene berusaha mengurangi ketakutan Irene.
Yuju menghela nafas beratnya, "semoga gue bisa pulang dengan aman setelah ini dan nggak ada kejadian-kejadian aneh selama gue nginep disini." Ujar Yuju menutup matanya.
"Lebay lo semua, ayuk masuk. Udah banyak yang nungguin loh!" Remeh Mark.
"Loh siapa emang yang nungguin? Lo ngajak temen-temen lo lagi ay?" Tanya Sana pada Mark.
"Penghuninya maksudku ay" ucap Mark dengan cengirannya.
"Gue tabok lo ngomong kayak gitu lagi!" Ancam Sana melirik kesal Mark.
"Baca doa dulu, abis itu kita masuk bareng-bareng. Diantara kalian pokoknya nggak boleh ada yang macem-macem! Mulut lo semua jaga jangan asal ngomong, kata penduduk disini penghuni Villa ini dulu itu di bantai se-keluarga nggak tau apa penyebabnya dan udah ada korban disini karna katanya kencing asal di kebun itu. kalo kalian mau ngapa-ngapain harus mikir dua kali karna bukan kalian aja yang jadi korban atas kecerobohan kalian tapi teman-teman kalian juga harus nangung atas kecerobohan kalian itu." Jelas Jiae menatap Villa besar itu.
"Iya Jiae, jadi kita masuk nihh?" Hitomi tidak sabar untuk masuk ke dalam Villa anggrek itu.
***
Ke-duabelas remaja ini merencanakan untuk bermalam di Villa angker itu selama tiga hari, mereka sepertinya tidak banyak mengetahui tentang Villa itu sampai nekad untuk menghabiskan liburan sekolahnya di Villa angker itu.
"Hushh, akhirnya kita udah selesai prepare. Habis ini kita makan dulu yuk! Laper gue heheh.." syukur Nayeon berkacak pinggang.
"Ayuk gue juga laper blom makan." Sana bersiap untuk berdiri.
Nayeon, Sana, Hitomi, Jiae, dan Yuju sudah keluar dari kamar besar yang akan menjadi tempat tidurnya nanti malam sementara mereka lupa dengan Irene yang sedang sibuk bermain handphone dengan mengenakan earphone nya.
Ceklik..
Ceklik..
Ceklik..
Untungnya Irene menggunakan earphone jadi dia tidak meyadari apa yang sedang berusaha mengganggunya.
Terdengar suara triakkan yang kencang yang dapat di dengar Irene namun Irene tidak terlalu menganggapnya serius dan untuk kedua kalinya suara triakkan wanita itu terdengar kembali membuat bulu kuduk Irene berdiri.
Irene terlonjak kaget melihat gordeng di sebrang kasur yang ia tiduri tiba-tiba bergerak. "Suhoooo!!!" Teriak Irene kencang, kakinya terlalu lemas untuk berjalan membuat dia terjatuh lemas.
Di luar sana sebelas orang sedang asik dengan bernyanyi dan makan bersama.
"Lo denger ada yang manggil Suho nggak?" Tanya Bangchan pada Joshua.
Joshua mengangguk, "Suho lo ngerasa dipanggil nggak?"
"Gue? Siapa? Ngggh?" Suho menggeleng tanda tidak tahu.
"Btw Irene mana? Jangan-jangan yang manggil itu Irene lagi?" Tanya Eunwoo.
"Loh bukannya sama anak cewek? Eh Irene mana? Kok nggak bareng kalian?" Suho panik kedapatan Irene yang tidak bersama mereka.
"Di kamer kali" tebak Yuju asal.
Suho berlari karena panik dan diikuti dengan teman-temannya, entah apa yang membuat mereka tidak meyadari Irene tidak bersamanya sedaritadi.
Tbc