2018
"Apa yang kau pikirkan?" Tanyaku heran. Aku terbiasa mendengarkan celotehannya, melihat dia yang diam tidak bersuara hari ini membuatku sedikit merasa aneh. Musim panas di tahun kedua sekolahku akan segera datang, yang artinya aku tidak akan bertemu dengannya selama libur musim panas ini, maka dari itu selama aku sekolah, aku ingin mendengar celotehannya lebih banyak.
"Voyager I." Jawabnya sambil masih sibuk memandangi kota.
Aku mendekati dia yang sedang berdiri menghadap hamparan kota. Sekolahku berada di tengah kota, dari atas atapnya, kau bisa melihat kota dengan cukup jelas.
"Kenapa Voyager I?" Tanyaku. Aku tidak penasaran, aku hanya ingin ada topik pembicaraan diantara kami. Kalau aku tidak salah, Voyager adalah wahana antariksa yang ditugaskan keluar Bumi untuk mencari adakah kehidupan lain di luar Bumi. Dari mana aku tahu? Tentu saja dari dia. Dia menceritakan tentang Voyager I beberapa minggu lalu, dan aku mengingatnya. Hebat sekali.
"Sudah empat puluh satu tahun sejak Voyager I meninggalkan bumi. Bahkan Voyager 1 sudah mulai meninggalkan tata surya."
Setelah mendengarkan perkataannya, aku langsung mengalkulasikannya. Voyager I berangkat tahun 1977 hmmm.. Ya benar sudah empat puluh satu tahun. "Lalu kenapa?"
Dia menggeleng kemudian berbalik ke arahku. Wajahnya tampak kebingungan, entah bingung karena apa.
"Kau sedang bersedih?"
"Ikan tidak bisa sedih."
Aku diam beberapa saat karena tidak mengerti, tapi kemudian aku hanya bisa mengatakan, "oh.."
"Maaf, tidak lucu ya?"
Saat itu aku hanya tertawa kecil, setidaknya berusaha menghargai usahanya yang ingin membuat lelucon walaupun gagal. "Apa yang kau pikirkan tentang Voyager I?" Tanyaku untuk membuka obrolan kami siang ini.
Dia menaikkan bahunya sambil bersandar pada kawat pembatas kemudian menghela napas, "empat puluh satu tahun menjelajah dan belum menemukan tanda-tanda adanya kehidupan di luar bumi." Katanya kemudian berjalan menuju sudut atap yang teduh, dia duduk di sana dan bersandar. Sepertinya dia mulai merasakan efek musim panas yang akan datang beberapa hari lagi.
"Lalu kenapa?" Aku bertanya lagi dan duduk di sampingnya. Wajahnya hari itu kusut sekali, aku jadi kasihan dan ingin menghibur. Bagaimanapun, dia adalah satu-satunya temanku semasa SMA dan aku tidak mau kehilangan itu.
Dia menggeleng dan alisnya bertaut, "NASA telah memasukkan piringan emas yang berisikan lagu The Beatles - Across The Universe agar mereka yang diluar bumi tahu bahwa ada planet berwarna biru yang memiliki kehidupan."
Angin yang berhembus membawa udara panas, matahari yang terik, dan dia yang terlihat sangat sedih. Sungguh perpaduan yang sangat menyedihkan. Aku tidak tahu apa artinya Voyager I bagi dirinya. Tapi karena aku adalah temannya, maka aku sebisa mungkin mencoba mengerti walaupun tidak bisa.
"Mereka bukan makhluk bumi, okay? Mereka tidak berbahasa Inggris. Mereka punya bahasa sendiri, maka dari itu Voyager I belum menemukan keberadaan mereka sampai saat ini." Aku mencoba untuk menghiburnya sambil menepuk bahunya, tapi yang terjadi kemudian adalah dia menolehkan kepalanya ke arahku dengan ekspresi yang semakin kacau.
"NASA juga menyisipkan kode transmitter dengan matematika sederhana, jika mereka memiliki teknologi yang sama dengan Bumi, atau bahkan tertinggal sekali pun, mereka tetap bisa memecahkan kode itu."
"Mu-mungkin mereka tidak bisa matematika."
"Mustahil," sanggahnya cepat, "Matematika adalah bahasa universal yang bisa digunakan siapapun. Matematika adalah lingua franca untuk kita semua - untuk makhluk semesta. Maka dari itu 2+2 di Korea akan sama dengan 2+2 di Mesir sana. Hasilnya akan tetap 4. Mungkin representative mereka untuk angka dua dan empat akan berbeda dengan yang kita pakai, tapi tetap saja maksud dan hasilnya akan sama. Misalnya saja angka dua di Arab, berbeda dengan angka dua di Korea. Tapi tujuannya sama, angka dua."
![](https://img.wattpad.com/cover/180181885-288-k210887.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Quasar & Pulsar
FanfictionNAMGI - Namjoon × Yoongi Tidak ada yang membuat kisah mereka berdua terdengar spesial. Ini hanya tentang Min Yoongi yang bersedia menunggu Kim Namjoon sampai kapanpun. Kim Namjoon hanya perlu meminta, dan Min Yoongi akan mengabulkannya. Kim Namjoon...