Anugerah Terindah

343 55 18
                                    

Coba baca ceritanya sambil play videonya. Siapa tahu cocok 😅

🍁🍁🍁

TOK TOK

"Haru, sedang apa nak ?"

Ternyata yang mengetuk pintu kamar milik Haruto adalah ibunya sendiri. Setelah membuka pintu tersebut beliau langsung berjalan ke arah Haruto yang sedang duduk di meja belajarnya.

"Belajar buat ulangan besok, Ma" Haruto hanya menyahut seadanya saat Mamanya bertanya.

"Bagus, yang rajin ya. Belajar terus biar peringkatmu gak nurun kaya kemarin" Mamanya Haruto berujar dengan tangan kiri yang merangkul bahu anak sulungnya dan tangan kanan yang mengusak rambut anak sulungnya itu.

Haruto yang mendengar wejangan dari Mamanya hanya menganggukkan kepala tanpa ada niatan untuk menimpali. Matanya masih fokus pada buku biologi miliknya dan tangannya masih aktif menggaris bawahi setiap nama ilmiah, kalimat-kalimat penjelas yang kemudian dirangkumnya agar mudah untuk dipelajari dan dihafal.

"Ya udah Mama keluar dulu ya. Yang semangat belajarnya. Jangan tidur tengah malam"

Setelah mengucapkan itu Mamanya Haruto mengecup rambut anak sulungnya lalu pergi keluar dari kamar Haruto.

Haaaaahh

Helaan napas terdengar dari bibir Haruto saat pintu kamarnya sudah tertutup kembali dari luar. Dia terdiam sejenak kemudian kembali melanjutkan belajarnya. Sampai saat jam dinding kamarnya menunjukkan pukul 22.30 p.m ia pun menyudahi acara belajarnya. Menyimpan setiap buku pelajaran yang harus dibawanya untuk besok ke sekolah. Setelah semua bukunya masuk ke dalam tas miliknya, lalu ia berjalan ke arah tempat tidurnya. Membaringkan tubuhnya disana. Menatap langit-langit kamarnya. Entah apa yang sedang dipikirkannya hingga sampai beberapa menit kemudian ia pun tertidur.

🍁🍁🍁

Jam menunjukkan pukul 04.00 a.m saat Haruto membuka matanya pagi ini. Untuk ukuran anak laki-laki remaja, ia termasuk anak yang rajin karena bangun sepagi ini. Perlahan ia mulai bangun dari tempat tidurnya. Membereskan tempat tidurnya, selimut, bantal, dan guling yang berserakan ia tata kembali agar rapi.

Setelah selesai membersihkan kamarnya, Haruto pun keluar menuju dapur. Mengambil minum sebentar lalu mulai mencuci peralatan makan tadi malam yang belum dicuci. Dengan telaten mencuci setiap peralatannya. Membuang setiap sisa makanan yang tersisa diplastik yang berada di bawah wastafel. Setelahnya ia mengambil plastik tersebut, mealinya dan mebuangnya ke tempat sampah besar yang terletak di bagian depan rumahnya. Kemudian ia kembali masuk ke dalam rumahnya, mengambil sapu yang terletak di samping pintu dapur. Mulai menyapu setiap inchi rumahnya agar tidak ada debu atau kotoran yang hinggap di lantainya.

Setelah selesai dengan acara bersih-bersih rumahnya, kemudian ia berjalan menuju sebuah kamar yang terletak tepat di samping kamarnya sendiri. Mengetuknya sebentar lalu membuka untuk masuk ke dalam menuju kasur yang ada dibagian pojok ruangan.

"Dek, bangun dulu. Udah pagi" Haruto menepuk pelan lengan adikknya agar membuat adiknya itu terbangun.

"Hhhnngg, bentar 5 menit lagi" Adik Haruto hanya mengulet dan kembali melanjutkan tidurnya.

Haruto yang mendengar itu pun mendengus sebentar lalu kembali membangunkan sang adik untuk kedua kalinya.

"Bangun dek, gak ada uang jajan kalo kamu gak bangun sekarang"

SHOULDER [Oneshoot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang