Muhammad Ananda Ardiano, pemuda berumur 17 tahun yang masih duduk di bangku SMA. Bersekolah di salah satu sekolah elite di Jakarta.Ananda, nama itu kerap di sapa oleh teman-temannya. Menjadi kebanggaan bagi keluarga dan sekolahnya tak menjadikanya puas sampai di situ.
Di balik kelebihan ananda pasti memiliki kekurangan. Dia terlalu mudah terpengaruh.
•
•
•
•
•
"Aku lelah, apakah kalian tak mau membantuku"
"Kau adalah anak buah kami, jadilah anak buah yang baik ck. "
Di suruh layaknya pembantu sudah menjadi kebiasaanya di sekolah.
Mau bagaimana lagi dia harus mengikuti perintah teman-temannya itu. Ah tidak lebih tepatnya majikannya.
Ia melakukan itu hanya untuk mendapatkan teman semata. Bodoh? Tidak ananda sang juara OSN bidang Matematika tidak pantas di katakan bodoh. Tapi labil, dia sangat mudah percaya.
•
•
•
•
•
•
•
•
Namun, semuanya berubah saat dia menemukan teman sekaligus cinta pertamanya.
Ia berubah menjadi Ananda yang sangat hebat. Ananda yang kuat, dan ananda yang luar biasa.
Perempuan perubah hidupnya, perempuan penyemangat hidupnya, perempuan tangguh yang menerima beasiswa di sekolah megah
Flashback on
"Aduh maafkan aku" layaknya cerita sinetron pada umumnya semua pertemuan akan di awali dengan bertabrakan dan buku jatuh lalu keduanya mengambil secara bersamaan dan tak sadar bahwa tangan mereka telah bersentuhan.
Dan itu lah yang sedang terjadi pada ananda dan seorang perempuan. Perempuan yang cantik yang terlihat baik hati.
"Ahh itu tidak apa-apa aku juga salah" balas perempuan tersebut. Entah apa yang dipikirkan oleh ananda, ada apa dengan jantungnya.
Kenapa jantungku berdegub kencang, aish aku merasakan hal aneh pada tubuhku di saat-saat seperti ini. Kurang lebih seperti itulah batin ananda.
"Ananda ikutlah dengan kami, jangan asik berpacaran disana. Cepatlah!!! " panggil seorang pria kepada ananda, pria yang di dadanya tertempel nama Viando Putra.
"Baiklah, tunggu aku teman-teman"ucap Amanda sedikit berteriak.
"Teman? Yang benar sama, aku tidak ingin memiliki teman cupu seperti dirimu." Ucap Viando sarkas dengan tatapan Yang tajam pastinya.
Brakkk
Itu suara loker yang tertutup keras.
Dan pelakunya adalah perempuan tadi.
"Kau! Jangan berlagak seperti penguasa disini! Punya kaki? Punya tangan? Punya OTAK? Jika punya gunakanlah dengan semestinya!!! " perempuan cantik itu tersulut kesal dengan perlakuan Viando.
Viando mendekat ke perempuan yang beraninya menceramahinya.
Semakin dekat, lebih dekat.
"Sudahlah Vi, jangan ganggu dia. Ayo kita pergi dari sini. " pria lain yang terlihat dewasa mendatangi tempat berlangsungnya drama tersebut.
Qendy Alexander, siswa pertukaran pelajar dari Filipina. Sekarang menjadi siswa tetap di sekolah menengah atas ini. Pardasi International High School.
"Kau selamat wanita cantik, dan kau ananda yang sangat baik hati ikutlah dengan kami, maafkan aku telah berbicara yang tidak benar terhadapmu. " tidak tau apa yang terjadi pada pemuda sinis yang biasa di panggil Vian tersebut.
"I-iya baiklah" balas Ananda agak terbata-terbata, ia mengetahui apa yang di inginkan seorang Viando jika ia telah bersikap baik pada dirinya.
"Ayo"
"Hmm Vian, Qendy pergilah terlebih dahulu aku akan menyusul kalian nanti."
Vian dan Qendy pun pergi meninggalkan kedua orang tersebut.
"Maafkan aku, gara-gara aku kau terkena masalah. Sebelumnya perkenalkan aku Muhammad Ananda Ardiano. Dan siapa namamu? "
"Na-namaku Shinta, shinta saja. "
"Hmm, senang berkenalan denganmu, bolehkah aku meminta tolong padamu? "
"Tentu saja kenapa tidak. "
"Ku mohon padamu jangan dekati Pria tadi, kau telah di tandai olehnya, aku akan berusaha sebisanya menolongmu menghindarinya"
"Emm ba-baiklah."
Setelahnya Ananda beranjak pergi dari tempat itu. Tapi dia berbalik kembali karena melupakan sesuatu.
"Ada apa? " tanya Shinta bingung.
"Bolehkah aku meminta id line mu? "
Shintapun mengangguk dan memperlihatkan id line miliknya kepada Ananda.
"Terima kasih nanti aku akan mengontakmu"
Shinta mengangguk untuk kedua kalinya.
Ananda segera meninggalkan perempuan tersebut. Pergi menuju kantin menyusul kedua temannya. Maaf? Bukan temannya, hanya Qendy lah yang menganggap dirinya sebagai teman, sedangkan Vian lebih seperti majikanya.
Ada apa dengan jantungku, kenapa berdegub kencang, Tuhan apakah aku terkena gejala jantung koroner? - Shinta
Cantik, boleh juga - Viando
Maafkan aku teman - Qendy
T
B
C
Ini work ketiga aku.
Ini kumpulan cerpen ya teman-teman nanti ceritanya akan memiliki judul-judul tersendiri.
ini cerpenya random ya
Bahasa bisa baku bisa tidak.
genre cerita tiap judul bisa berubah, sampul wattpadnya aja tentang cinta tapi ya emang nanti cerpen aku ini di dominasi certia cinta kok. Cuman akan di hiasi nuansa lainya misalkan kayak Romanti-Fantasi, Romantis-Horor, dan banyak lagi lah ya.
Jangan Lupa RVC (Read Vote Comment)
Untuk awalanya pendek dulu ya karena namanya juga cerpen tapi tenang ini cerpen satu judulnya berepisode-episode.