Chapter 2

3 0 0
                                    










Happy Readings❤❤❤

Cahaya mentari pagi menyambut Abel,menebus melewati jendela kamarnya yang mungil.

"Hoammm~~" Abel merenggangkan badanya. Seperti biasa Abel langsung menuju kamar mandi untuk membersihkam dirinya.

Ya,tepat sekali Abel harus masuk sekolah seperti biasanya.

Abel bersolek di depan cermin yang dihadiahi bundanya. Seulas senyum manis terukir di wajah cantik Abel,senyumnya mampu menyihir insan yang melihatnya.

"Bun~bunda~"teriak Abel sambil menuruni tangga dari kamarnya.

"Iya sayang~ayo sarapan dulu,cepet Bel~ sebelum telat nih" balas bunda Abel yang langsung di respon Abel.

Abel menghampiri bundanya,seperti biasanya Abel memeluk bunda dari belakang "Morning bun" Abel tersenyum manis,membuat matanya menyipit.

"Morning too anak kesayangan bunda" balas bunda dengan senyuman yang tak kalah manis dari Abel.

~~~~~~~~~~~~~~~

Abel mengecup singkat bunda sebelum memasuki gerbang sekolah.

"Dadah bunda" Ucap Abel tak lupa dengam senyuman manisnya.

Ya,Abel sangat menyayangi bundanya. Karena hanya bundanya yang Abel punya saat ini. Ayah Abel sudah meninggal saat Abel SMP, Ayah Abel meninggal karena sakit.

Abel menyusuri koridor sekolah dengan senyum yang selalu mengembang. Siapa yang tak tertarik pada Abel,toh Abel cantik dan jangan lupakan prestasinya dalam berbagai bidang. Semua mata memandang Abel,senyum Abel mampu menjadi perhatian semua orang saat itu.

Abel memasuki kelasnya dengan santai. Seketika senyum yang terukir hilang dari wajah Abel ketika mendapati kursi yang biasa ditempatinya diduduki orang yang tak lain Resta,Abel merasa kesal,akhirnya Abel mendekati Resta.

"Permisi,ini kursi gua,bisa tolong pindah,lagian kursi lu kan ada di pojok" Ucap Abel berkacak pinggang.

Resta tak merespon,Resta sedang berfikir bagaimana cara untuknya pindah dari kursi Abel sedangkan detak jantungnya tak normal. Resta menarik nafas panjang.

"Misi~lu denger gua g sih? Gua kan udh bilang kalo ini kursi gua" Abel kesal Resta tak kunjung meresponnya.

"M-maaf tadi g-gua cuma numpang bentar" akhirnya Resta bersuara walau tergagap-gagap karena jantungnya yang berdetak tak normal. Tak sadar keringat dingin membanjiri wajah tampannya.

"Y udah bisa pindah skrng kan?" Ucap Abel dingin.

Tanpa sepatah kata Resta pindah ke tempat duduknya kembali. Akhirnya Resta bisa bernafas lega dan menormalkan detak jantungnya.

"Woe bro" Zidane datang tanpa di undang.

Resta menghela nafas panjang karena kaget. "Bisa g ngagetin kan?" Resta menatap Zidane sinis. "Iye-iye maap dah" Ucap Zidane.

"Lu knp pindah lagi,perasaan tadi di usir sama Bima lu pindah ke kursi si Abel noh" Kata Zidane sambil menepuk pundak Resta.

"Di usir lah bodoh,kali g diusir ngapain gua kesini,pinteran dikit kenapa sih!" Ucap Resta kesal.

"Weits weits santai ae mas bro,gausah ngegas juga kali. Sedih ye di usir dr tempat duduk neng cantik noh".

"Berisik!" Resta mendengus kesal, toh gimana g kesal Zidane blng seperti itu tanpa di filter dl.

Bel masuk pun berbunyi,tanda kegiatan belajar mengajar sudah di mulai.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Abel berjalan menuju kantin sekolah,dia harus mengisi perutnya karena cacing dalam perutnya yang mulai konser HAHA.

"Woe Bel,sini-sini sokin" Ajak Ara. Ara adalah sahabat Abel dari masa SMP tak menyangka mereka masuk dalam SMA yang sama juga.

Abel menghampiri Ara dengan senyum yang sumringah. "Uuu kangen Ara kuu" Ledek Abel,Abel tau betul Ara akan merasa kesal ketik dirinya berlaga sok imut di depan Ara.

"Ih,najis dah Bel,jangan sok imut sana jauh-jauh" Usir Ara. "Yeu tadi suruh sokin skrng malah diusir" Abel mem-pout kan bibirnya.

"Ututu bercanda Abel sayang" Ara meledek Abel balik. "Alay huu" Balas Abel. "Udah ah sini duduk" Ucap Ara.

Selama di kantin Abel tidak menemukan sosok yang membuatnya penasaran 3 hari belakangan ini,siapa lagi kalo bukan "Si tampan yang gemetar" HAHA. Ya,tepat sekali Resta.

"Bel, lu tau ga sih,boygroup asuhan bighit adeknya BTS itu loh TXT ganteng-ganteng banget woe please lah ya terkhusus si leader tuh Soobin" Celoteh Ara panjang lebar.

"Bel" panggil Ara "Bel,lu dengerin g sih" Ucap Ara membuyarkan lamunan Abel. "Iya iya ganteng ya ganteng" anggap Abel kaget.

"Emang siapa yang ganteng Bel?" Selidik Ara. "Itu si Resta ganteng ya kan?" Ucap Abel menatap Ara.

Ara tertawa sangat keras setelah mendengarkan penuturan Abel. Gimana g ketawa,orang g nyambung lagi ngomong tentang K-pop malah nanggepin Resta.

"Lu lucu banget si Bel,ketauan nih ya suka sama Resta" Ledek Ara sambil mencolek pipi Abel.

"Apasih Raaaa,kalo ngomong sembarangan aja" Abel tak setuju dengan pernyataan yang baru saja di lontarkan sahabatnya itu,walaupun dalam hatinya yang terdalam Abel memang merasakan ada sesuatu pada dirinya jika terkait tentang Resta sejak kejadian di kursinya waktu itu. Tapi Abel belum bisa meyakinkan dirinya apa benar dia mulai menyukai si tampan gemetar itu HAHA.

"Jelas-jelas tadi gua ngomongin K-pop, lu malah nanggepin tentang Resta,ga mungkin nih kalo g ada apa-apanya" Ledek Ara sambil tertawa kecil melihat Abel salah tingkah.

Kring~~~kring~~~kring

"Nah kan udah bel,ayok masuk kelas" Ajak Abel mengalihkan pembicaraan dari Ara.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Faresta(bel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang