Tanpa hasrat, aku membuka kerudungku yang basah. Seorang laki-laki menatap tubuhku dan liar. Aku menatapnya dan mengisyaratkan untuk pergi. Agar orang tak perlu tahu aku seorang perempuan yang hanya bisa menjerit.
Lelaki itu mengedipkan mata. Aku membalasnya sambil menyuruhnya pergi sekali lagi. Ia tak beranjak, malah menyapukan lidahnya di kedua belah bibir.
Aku mendatanginya, kutaruh tangan kirinya ke payudaranya, dan mendorongnya pergi. Orang-orang sepertinya melihatku melakukan itu, seorang ibu-ibu terbelalak, menggambarkan tak percaya.
Aku sedang puasa, aku sedang mematikan hasrat. Biar laki-laki itu sedikit puas, sedikit buasnya terkendali.
2019
YOU ARE READING
Harfa N Keyluna
Poetry#19 in Metafora (Mar, 27th of 2019) #3 in Petualangan (Mar, 29th of 2019) #2 in Satir (Mar, 30th of 2019) #10 in Metafora (Apr, 1st of 2019) #285 in Perempuan (Apr, 7th of 2019) #14 in Pikiran (Jun, 13th of 2019) #2 in Kiasan (Jun, 14th of 2019) #4...