*saran buka video nya atau baca sambil dengerin lagunya biar lebih dapet feel nya
Jam kosong untuk kelas seni hari ini. Dan gadis cantik primadona kampus yang kita panggil jimin ini sekarang berjalan melalui koridor kampus hendak bertemu seseorang di fakultas musik.
Tap
Tap
Tap
Langkah jimin berhenti, tak jauh di depannya berdiri seseorang yang tadinya ingin ia datangi. Seorang pria tampan cassanova kampus. Dengan mata tajam, dan jeans hitamnya.
Jangan lupakan tatoo tatoo di tubuhnya.Yoongi
Berjalan dengan tangan di saku jeans nya mendekati sang gadis kemudian mengecup pipinya.
Membuat jimin merona."Tidak ada kelas?"
"Aniyo oppa, para dosen nampak nya benar benar tidak peduli"
"Mau menemaniku sebentar di taman kota?"
"Ne, tentu saja"
Berjalan bergandengan tangan, mengabaikan tatapan memuja, iri, dan sejenisnya dari orang orang di koridor kampus.
Yoongi mengendarai mobilnya dengan santai, tidak mengebut seperti biasanya.
Mereka sampai di taman kota. Ada sedikit banyak orang di sana siang ini, mulai dari keluarga kecil yang sedang bersenang senang. Sampai seorang pria yang menelpon sambil marah marah tidak jelas.
Yoongi membawa jimin ke tempat yang sedikit sepi dan agak jauh dari jangkauan orang orang yang berisik itu, lalu menduduk kan diri mereka di kursi yang tersedia di sana.
Melihat yoongi yang duduk di samping nya. Jimin mencoba membuka pembicaraan antara mereka.
"Aku jadi ingat bagaimana oppa menyatakan perasaan padaku"
"Kau mengingat nya? Padahal kuharap kau sudah melupakan kejadian itu"
"Yak! Bagaimana bisa lupaa. Kau benar benar sangat manis oppa"
"Diamlah, itu memalukan"
Jimin terkikik melihat yoongi yang menutup sebagian wajah dengan tangannya dan berusaha membuat wajah datar guna menyembunyikan rasa malunya.
"Kau banyak menaruh coklat di tas ku, kau juga menyuruh orang orang di kelas untuk melayani ku. Ah! Kau juga membelikan ku sepaket make up etude house!"
"Tentu saja, aku seorang pria manis yang terlambat lahir ke bumi. Dan tentunya aku sangat manis."
"Kau menggelikan oppa, tidak biasa nya seperti ini"
"Aku kan hanya ingin bersikap manis saja"
Yoongi kemudian berdiri, bersandar pada pohon kemudian menyalakan rokok nya menggunakan korek api.
"Apakah rokok itu terasa enak? Kenapa kau selalu menyukai nya?"
"Ini manis, seperti permen. Namun juga seperti wine, manis, memabukkan dan membuat candu. Seperti kau"
"Aku ingin coba"
"Tidak akan. Kau hanya akan makan permen yang manis dan penuh gula. Tapi tidak ada rokok untuk mu"
Jimin diam saja ketika yoongi mengeluarkan sebuah permen dari sakunya, membuka bungkusnya lalu memasukkan nya ke mulut jimin dan kembali ke posisinya bersandar pada pohon.
Di mata jimin, yoongi benar benar terlihat cocok dengan segala yang ada pada dirinya. Mata setajam elang, jeans hitam.
-Blue eyes, black jeans-
Dengan korek api dan permen. Jimin
Benar merasa sangat bodoh sekali lagi-Lighters and candy i've been a fool-
Aku janji, ini yang terakhir kalinya jimin mengatakan bahwa ia gadis yang bodoh.
Semuanya terasa cocok, seakan itu memang hal yang diciptakan untuk yoongi.
Tapi tetap, hanya strawbery dan rokok yang benar benar 'terasa' seperti yoongi.
-But strawberries and cigarettes always taste like you-
Jimin merasa bahwa 'preman' nya telah berubah menjadi seorang 'pangeran' sombong berkuda putih yang tampan, dan selalu ada di sisinya.
Yoongi menginjak putung rokoknya kemudian menghampiri jimin, mengajak nya untuk berdiri.
"Ada hal yang ingin kuberikan padamu, ku harap kau suka"
"Apa itu?"
Yoongi kemudian membuka tas nya, mengeluarkan sebuah kotak beludru merah yang terdapat cincin berhias perak di sana. Dari tampilan nya jimin tau, itu barang yang sangat mahal.
Mengeluarkan cincin itu kemudian memakai kan nya ke jari manis jimin.
"Bukan sebuah cincin pertunangan atau lamaran memang, tapi dengan ini semua orang tau kau milikku. Sebagai pengganti sementara sampai aku akan memasangkan jari mu cincin pernikahan kita"
"Ku tunggu kau melakukan nya oppa"
Jimin tersenyum begitu pun yoongi, tidak romantis memang. Hanya sebuah pemberian berarti yang tidak bertele tele di taman kota. Tapi mereka bahagia.
Yoongi kemudian segera menarik jimin ke pelukannya, mengecup pucuk kepala gadisnya sayang sembari berbisik
"Tunggu aku lulus, kita akan menikah"
Jimin hanya tertawa bahagia di pelukan yoongi sembari mencubit kecil pinggang yoongi.
Yaah, sampai disini mungkin cerita yang bisa mereka ceritakan pada kalian. Berakhirnya lirik lagu ini maka juga berakhir lah kisah yang mereka cerita kan. Tidak bagus tapi apa boleh buat bukan? Akhir lagu menentukan segalanya.
-
-
-Blue eyes, black jeans
Lighters and candy, I’ve been a fool
But strawberries and cigarettes always taste like you
~END~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar & Smoke rings[YoonMin]✔
FanfictionYou said "light my cigarette" - Long nights, daydreams Sugar and smoke rings, I've been a fool - Racing to 60 - Black eyes, black jeans Lighters and candy - 'But strawberries and cigarettes always taste like you' - - Gula, rokok,dan yoongi. Adalah p...