Pjm.Myg fanfiction
Pepper Up Love
©Fujimoto Yumi, 2016
Hogwarts and Magical stuffs ©J.K Rowling
Magical!AU. A/B/O Dynamics. YAOI. OOC.
Hufflepuff!Jimin. Gryffindor!Yoongi. Bottom!Yoongi.A/N : DLDR, kay. I gain no profit by publishing this story. Namjoon, Seokjin and Yoongi is in the same age, they are in seventh year. So do Jimin, Taehyung and Hoseok who are in sixth year. Jungkook is in fourth year.
Untuk; Jimsnoona's birthday.
.
.
.
Jimin sudah mendengarkan percakapan itu dan membuatnya memasang senyum senang. Namun alisnya bertaut mendengar kalimat terakhir Namjoon pada Yoongi. Dan untuk menuntaskan rasa penasarannya, ia pun memilih untuk menghampiri Yoongi lalu membawa namja manis itu pergi.
"Aku pinjam Yoongi, okay."
"Ap—"
"Jangan membuatnya lecet, Jim."
"Awas kalau kau menyakitinya."
"Taetae mana?"
Oke. Jimin hanya mengabaikan itu dan lebih memilih membawa Yoongi menjauh. Ia pun tak merespon berontakan Yoongi yang memintanya melepas genggamannya. Pemuda tampan itu membawa Yoongi ke lantai 7, dimana ruang kebutuhan berada.
Jimin membawa masuk Yoongi ke sana setelah sebelumnya membuat permintaan agar ruangan itu menjadi ruangan yang enak untuk dipakai bersantai dan mengobrol. Sekalipun sofa itu seharusnya mereka pakai duduk, Jimin lebih senang untuk memojokkan Yoongi dengan menindihnya di sana. Lalu mendekatkan wajahnya, berbisik di depan bibir tipis yang benar-benar tertutup rapat itu.
"Jadi... kau menginginkanku. Benar begitu, kan, Yoongi?"
"Mirror, please. Aku tahu kau yang lebih menginginkanku, Jimin."
"I do. Dan aku akui wangimu itu membuatku gila. Kau ada di puncak kastil dan aku di lantai bawah, tapi wangimu menguar terus di sekitarku. Itu membuatku, gila."
Yoongi hanya tersenyum miring membalas itu. Namun langsung terdiam lagi saat Jimin bertanya.
"Masalah apa yang Namjoon bicarakan? Dan... boleh kutahu kenapa saat itu kau mendorongku?"
"Jim—"
"Ya?"
"Tidak bisakah kita bicara dengan posisi yang lebih santai?"
"Tidak."
"Sialan."
"Okay." Jimin bangkit dan membuat mereka berdua duduk santai di sofa itu juga. Jimin agak memutar tubuhnya supaya ia benar-benar menatap Yoongi yang justru diam. "Well, go ahead. Tell me everything you want to tell me."
Awalnya Yoongi diam, namun akhirnya buka suara lagi. "Kau tahu... jika aku Omega, bukan?"
"I do."
"Omega adalah anggota dari dinamika itu sendiri yang memiliki kesempatan untuk dibuahi, dengan kata lain, bisa mengandung?"
Jimin mengangguk, namun sedikit khawatir melihat bagaimana Yoongi justru berbicara sambil menunduk. Maka ia dengan pelan bertanya. "Kau... ingin mengatakan kalau kau tidak bisa hamil?"
Dan Yoongi balas terkekeh kecil, namun terdengar miris. "Bagaimana jika aku bilang kebalikannya? Malah lebih mudah dari yang selama ini ada."
"Maksudmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pepper Up Love
Fanfiction[Pjm.Myg. Twoshots. Hogwarts!AU] Karena tatapan Jimin adalah api yang membakarnya. Begitu pun dengan wangi Yoongi yang membius Jimin dalam setiap tidurnya. Dan rasa yang membakar mereka seperti dua kutub magnet yang saling tarik-menarik, membuat ked...