Bab 2

888 92 14
                                    

Follow ig > niaa.rs
biar tau jadwal update kalo saya lagi nggak sibuk. 😘

Jangan lupa bintangnya ya ⭐🌟

Happy Reading**

Kim Bum seperti orang gila, sudah seharian ini dia mencari gadis itu tapi masih belum menemukannya juga. Kim Bum tidak tahu alasan apa yang akan dia gunakan untuk membohongi Appanya nanti.

"Sial! Apa yang harus aku katakan pada Appa nanti? Jika aku membawa gadis lain tentu saja tidak mungkin. Bagaimana jika Appa tahu aku berbohong? Sial..sial..sial!" Teriak Kim Bum kesal entah pada siapa dia seharusnya kesal.

"Tuan muda, sebentar lagi acara makan malam akan dimulai" Ujar Pak Choi salah satu pegawai kepercayaan Kim Bum.

"Aku akan bersiap. Katakan pada Appa aku pergi sendiri." Suruh Kim Bum yang terdengar frustasi.

"Baik Tuan muda." Pak Choi menunduk hormat segera melaksanakan tugasnya.

Kim Bum memutuskan untuk pergi tapi entah kemana. Dia harus mencari solusi untuk masalahnya. Dia tidak ingin berakhir dengan pernikahan aneh ala keluarganya. Demi Tuhan, dia masih ingin menikmati apa yang dia miliki sekarang dan pernikahan hanya akan menghambat karirnya.

*===**===**===**===*

Keluarga Kim Sang Joon sudah menunggu di salah satu restoran mewah. Mereka menunggu keluarga Kim Nam Gil dan juga Kim Bum yang masih belum datang. Sang Joon khawatir jika putranya itu tidak akan datang karena dia mengenal bagaimana tabiat putranya itu. Mungkin dia terdengar seperti orang tua kolot yang memaksa putranya untuk segera menikah. Tetapi dia hanya ingin Kim Bum menghentikan obsesinya terhadap pekerjaannya, dia ingin ada seseorang yang bisa merawar putranya dengan baik.

Tak lama keluarga Kim Nam Gil datang bersama kedua putrinya yang cantik, So Eun dan Yoona. Mereka tampak sangat berbeda, jika Yoona tampil seksi dan anggun maka So Eun tampil polos dengan wajah manisnya. Point tersendiri untuk keduanya.

"Selamat datang Tuan Kim." Sambut Sang Joon dengan senyum ramahnya. Entah mengapa dia terlihat sangat antusias melihat kedua gadis cantik yang salah satunya akan menjadi menantunya.

"Tuan Kim terima kasih atas sambutannya." Nam Gil tersenyum cerah tidak seperti biasanya. Ada So Eun disampingnya dan itu memberi dorongan positif. Setidaknya dia bisa mengenalkan So Eun sebagai cucu kesayangannya. Tidak peduli dengan Yoona dan Min Ah. Setelahnya kedua keluarga itu saling menyapa untuk membangun kehangatan kedua keluarga itu.

"Jadi mereka berdua putrimu?" Tanya Kim Nana dengan senyum hangatnya. Dia tidak lepas memandang So Eun yang menunduk. Cantik dan begitu polos itulah kesan pertamanya begitu melihat So Eun.

"Ya, mereka putriku. So Eun, Yoona perkenalkan diri kalian." Ujar Il Bong memperkenalkan kedua putrinya. Keduanya tersenyum ramah, menarik perhatian Sang Joon dan Nana.

"Kau cantik sekali dan begitu polos." Nana tersenyum hangat menatap wajah So Eun yang cantik. Siapa saja bisa menebak bahwa Nana sangat menyukai So Eun.

"Gamsahamnida Ahjumma." Ucap So Eun dengan senyum manisnya, sedangkan Yoona merasa kesal karena bukan dia yang mendapat pujian itu. Lagi-lagi So Eun yang mendapat perhatian lebih bukan dirinya.

"Jadi yang manakan yang akan menjadi mantuku?" Tanya Sang Joon, dia bener-benar tidak sabar melihat kedua putri cantik Il Bong.

Il Bong tersenyum begitu juga dengan Yoona dan Min Ah yang tampak bahagia sekali. Dengan senyum bahagianya Il Bong merangkul Yoona menunjukan putri bungsunyalah yang akan menjadi menantuk Sang Joon dan Nana.

"Yoona, putri bungsuku." Ucapan Nam Gil membuat So Eun tersenyum getir. Hatinya bertanya-tanya mengapa bukan dirinya saja, bukankah dulu dirinya yang dipaksa untuk menerima perjodohan ini, tapi kini justru dia harus mengalah saat Yoona menyatakan dia bersedia menerima perjodohan ini.

So Eun hanya mampu menunduk menahan sesak. Melihat bagaimana bahagianya Il Bong, bagaimana cara Il Bong memperlakukan Yoona sudah cukup membuat So Eun menelan rasa sakitnya.

"Jadi bukan So Eun? Kenapa bukan So Eun?" Tanya Nana terkejut. Dia menyukai So Eun dari pertama kali melihat gadis itu dan dia hanya ingin So Eun yang menjadi mantunya bukan yang lain.

"Itu sudah menjadi keputusan kami. Lagi pula So Eun sudah memiliki kekasih jadi kami tidak ingin menyakiti hatinya dengan meminta dia menerima perjodohan ini." Kali ini Min Ah yang berbicara. Bahkan demi mencapai tujuannya dia memilih berbohong. Sedangkan Il Bong memilih diam.

"Benarkah itu?" Tanya Nana tak percaya. Dia bahkan tidak bisa menyebunyikan rasa kecewanya.

So Eun hanya diam, tidak tahu harus menjawab apa. Sedangkan Nam Gil berusaha menahan amarahnya. Sudah cukup mereka membuat keputusan sendiri dan kali ini memaksa So Eun untuk berbohong.

Baru saja Sang Joon ingin berbicara tiba-tiba Kim Bum muncul. Semua menatap Kim Bum, orang yang dinanti-nanti telah datang. Mata Kim Bum dan So Eun bertemu dan dengan segera So Eun mengalihkan tatapannya, tapi Kim Bum justru tersenyum. Gadis yang dia cari ada di depan matanya.

"Jadi kau disini, sayang." Ucapan Kim Bum membuat semua terkejut dan menatap Kim Bum bingung begitu pula dengan So Eun.

Ya Tuhan, Kim Bum bahkan sudah menyerah karena tidak menemukan alasan yang tepat. Tetapi ternyata Tuhan masih berbaik hati padanya dengan mendatangkan malaikat cantik yang kini hanya mampu menatap Kim Bum penuh tanya.

"Siapa yang kau maksud Bumie?" Tanya Nana menatap heran putranya itu. Dia tidak tahu mengenai foto-foto itu, Sang Joon memang sengaja merahasiakannya.

"Dia kekasihku Eomma. Dan Appa dia gadis yang Bumie maksud." Dengan senyum manisnyua Kim Bum berjalan mendekati So Eun dan menarik lembut lengan gadis itu. Ya Tuhan, bolehkah dia memeluk gadis ini karena telah menjadi malaikat penolongnya, batin Kim Bum.

"Jadi benar kalian sudah menjalin hubungan?" Tanya Nam Gil tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

"Ya, jadi ku mohon batalkan perjodohan konyol ini," Kim Bum menggenggam tangan So Eun erat, berharap gadis disampingnya ini tidak merusak rencananya. "Appa tidak lupakan dengan apa yang kita bicarakan tadi?" Sambung Kim Bum penuh percaya diri. Sang Joon hanya mampu mengangguk, walau bagaimanapun dia sudah berjanji pada Kim Bum.

"Baguslah kalau begitu, jadi tidak akan ada masalahkan? Kalau begitu, kami harus pergi." Masih dengan senyum manisnya Kim Bum membawa So Eun keluar restoran. Tanpa tahu bahwa dia baru saja terjebak oleh permainan gilanya sendiri dengan menarik gadis polos yang tidak tahu apa-apa.

Semua di dalam restoran semuanya hanya bisa menatap tak percaya dengan kejadian ini. Min Ah dan Yoona menatap geram So Eun yang sudah keluar. Mereka sangat membenci gadis itu karena rencana mereka gagal. Sedangkan Nana tentu saja bersyukur So Eun yang akan menjadi menantunya. Nam Gil tidak tahu harus bagaimana, satu sisi dia bahagia jika So Eun dan Kim Bum memang menjalin hubungan tetapi disisi lain dia meragukan karena cucu yang selama ini menemaninya tidak mungkin menutupi hal besar ini darinya.



TBC

When (Slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang