Follow Ig >>> niaa.rs
Maaf ya telat banget, semoga suka. Jangan lupa vote dan komennya. Kalo ada waktu besok saya Up lagi. 😊
Happy reading **
Sementara itu Kim Bum dan So Eun berada di sungai han. Mereka sama-sama bungkam, Kim Bum tidak tahu harus bicara apa dan So Eun masih tidak mengerti dengan semua ini. Kim Bum sejujurnya tidak tahu siapa yang akan dijodohkan dengannya, jadi dia tidak menyangkan akan seperti ini.
"Nona, aku tidak tahu mengapa seperti ini. Yang aku inginkan hanya membatalkan perjodohan konyol yang dilakukan para orang tua." Kim Bum menghela napas tidak menyangka akan menjadi seperti ini.
Sementara So Eun masih berdiam diri, tidak tahu harus berbuat apa. Dia yang tidak tahu menahu mengapa harus ikut terseret dalam masalah ini. Saat ini yang dia pikirkan adalah Kakeknya yang pasti bersedih karena menyangka cucu tersayangnya menutupi hal sebesar ini.
"Tuan, aku tidak tahu apa masalah kalian. Aku hanya orang luar, jadi ku mohon jangan menyeretku." So Eun menoleh menatap Kim Bum yang juga tengah menatapnya.
"Nona, aku tidak tahu harus berbuat apa. Orang tuaku ingin aku segera menikah dan seperti yang kau tahu pertemua konyol tadi. Sejujurnya aku tidak ingin menikah dalam waktu dekat, aku masih ingin bebas. Dan ya...aku tidak menyangka malah menyeretmu dalam masalahku." Kim Bum kembali menghela napas, mengalihkan pandangannya.
"Kalau begitu tolong selesaikan masalah Anda dan jangan melibatkanku. Aku sudah cukup sulit."
Kim Bum kembali menatap gadis di sampingnya, kali ini pandangannya melembut seolah menunjukan permohonan tersembunyinya. "Nona...aku...aku mohon bantu aku. Entah mengapa aku merasa kau orang yang tepat yang bisa membantuku."
Kemudian tanpa diduga, Kim Bum meraih tangan So Eun dan berlutut di hadapan gadis itu. So Eun yang tidak menyangkan akan perlakuan Kim Bum hanya bisa menatap tak mengerti.
"Ku mohon menikahlah denganku." Pinta Kim Bum terdengan tulus namun siapa yang tahu jika ada maksud tersembunyi dari kalimatnya.
"Apa yang kau katakan Tuan? Mengapa aku harus membantumu? Kau tahukan orang yang dijodohkan denganmu adalah adikku, lalu mengapa kau memintaku melakukan ini semua?" So Eun tidak mengerti dia harus bagaimana. Sejujurnya ada perasaan tersembunyi di hati So Eun untuk pria di hadapannya ini, tetapi dia mengingat bahwa Yoona adalah gadis yang pantas bersanding dengan Kim Bum bukan dirinya.
"Aku tidak menyukainya. Sama sekali tidak menyukainya, aku hanya ingin bebas. Ku mohon bantu aku. Aku akan membebaskanmu dari masalah keluargamu, apapun yang kau minta akan ku lakukan. Jadi ku mohon menikahlah denganku." Pinta Kim Bum lagi.
"Maaf, tapi aku tidak bisa." So Eun menarik tangannya dari genggaman Kim Bum, berniat meninggalkan pria itu namun tanpa diduga Kim Bum dengan berani menarik lengannya dan memeluk tubuh So Eun erat.
"Ku mohon Nona. Aku tahu kau gadis baik-baik, kita hanya akan melakukan sandiwara saja. Aku hanya ingin bebas dan kau akan mendapatkan apapun yang kau inginkan." Kim Bum memeluk So Eun karena dia melihat ada seseorang yang mengikutinya.
"Lepaskan aku Tuan!" So Eun terus meronta tapi Kim Bum tetap memeluknya erat.
"Aku akan membuat perjanjian denganmu. Satu tahun, kita akan menikah satu tahun dan setelahnya kita bisa bercerai. Kita tidak akan memiliki hubungan apa-apa setelah bercerai, aku tidak akan mengganggumu." Ucap Kim Bum bersungguh-sungguh. Dia sudah kehabisan akal, terus membujuk gadis dalam dekapannya.
"Tapi aku..."
"Aku mohon Nona. Aku tidak akan menyentuhmu dalam pernikahan kita. Semua hanya sandiwara. Aku tahu kau gadis yang baik dan aku tidak akan menyakitimu. Kita akan membuat surat perjanjian." Kim Bum mengucapkan itu dengan mudah tanpa dia tahu bahwa ucapannya telah menyakiti hati So Eun.
So Eun terdiam, bimbang dalam menentukan. Satu sisi dia ingin bebas dari tekanan Ibu dan adik tirinya, disisi lain dia tidak meninggalkan Kakeknya. So Eun tahu semua tidak mungkin berjalan dengan mudah, dia tahu mungkin keputusan yang akan dia ambil suatu saat akan menjadi boomerang untuknya sendiri. Namun bisikan jahat itu berhasil mempengaruhi hatinya, dia ingin Min Ah dan Yoona merasakan kekalahan walau hanya sekali.
TBC
Maaf kalo pendek tapi bab ini emang cuma segini. Di bab ini gak jauh beda sama versi lama. Please jangan protes kalo. Pendek yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
When (Slow update)
FanfictionJudul sebelumnya Mianhae (Cinta datang terlambat) Cerita ini sebelumnya sudah pernah diposting di wordpress dan grup Facebook. Slow update mohon pengertiannya!