3. I Pertama Kali

115 12 1
                                    

Ketika Ferris terbangun, dia menyadari bahwa dirinya berbaring di tempat tidur setelah membuka matanya. Langit-langit yang berwarna putih bersih. Hal ini berbeda dari dinding batu bara berwarna abu-abu yang biasa dia lihat. Terlebih, objek yang dia tiduri bukanlah kasur jerami tipis yang selalu dia gunakan di tambang batu bara, tetapi tempat tidur yang empuk. Dia merasa seolah-olah sedang berbaring di atas awan yang dengan lembut melilit tubuh kecilnya.

Apa aku ... masih di tengah mimpi?

Ferris merasa bermasalah.

Ada lampu lucu yang memberikan penerangan di langit-langit dan meja yang terlihat mahal di dekat tempat tidur. Ferris belum pernah melihat atau mendengar kamar yang sedemikian indah dalam hidupnya. Namun, kesadarannya jelas dan semua yang dilihatnya begitu detail sehingga dia tahu ini bukanlah mimpi melainkan kenyataan.

Bagaimana bisa dia berada di tempat seperti ini? Ferris mencoba mengingat ingatannya sebelum dia kehilangan kesadaran.

"Oh, kau sudah bangun?"

Seorang wanita muda berambut emas membuka pintu dan memasuki ruangan. Wanita muda ini, jika Ferris ingat ...

"Ka-kau?"

"Alicia. Alicia Gutenbelt. Dan kau? Siapa namamu?"

"Aah, aku Ferris!"

Ferris melompat keluar dari tempat tidurnya dengan panik untuk menyambutnya, tetapi kepalanya malah merasa pusing. Dia tidak bisa berdiri dengan benar sehingga Alicia segera pergi dan menghentikannya.

"Kau seharusnya tidak bergerak dengan tiba-tiba. Mungkin karena menggunakan sihir yang kuat sehingga membuatmu pingsan. Tubuhmu sepertinya tidak bisa menangani beban sihir tersebut. Dengan kata lain, kau belum pulih sepenuhnya."

"Sihir? Aku?" Ferris dalam keadaan bingung.

Dia tahu keberadaan sihir. Namun, ini adalah kekuatan yang hanya bisa digunakan oleh beberapa orang terpilih. Majikannya selalu mendiskusikan topik tentang sihir dan terus mengkritik para penyihir dan suara iri selalu bercampur dengan kata-katanya. Namun, ini adalah topik yang sepenuhnya terkait dengan Ferris.

"Benar, kau bisa menggunakan sihir. Sejujurnya, aku masih tidak bisa mempercayainya tapi karena aku melihatnya tepat di depan mataku, aku tidak punya pilihan selain menerimanya. Binatang panggilanmu."

"Binatang Panggilan?"

Ferris mengingat kembali tentang Leviathan, makhluk hidup sangat kejam dan jahat yang diselimuti api. Tidak, dia bahkan tidak tahu apakah makhluk itu bisa dianggap sebagai makhluk hidup dan Ferris mulai menggigil ketakutan setelah sosoknya yang menakutkan melayang di benaknya.

Wanita muda berambut emas --Alicia-- meraih tangan Ferris.

"Terima kasih, Ferris. Berkat dirimu, aku tidak diculik oleh orang-orang itu. Aku bersedia melakukan apa pun untuk menunjukkan rasa terima kasihku. Jadi, tolong katakan padaku apa yang kau inginkan tanpa syarat."

Bola mata hijau kebiruan Alicia menatap lurus ke arah Ferris.

"Ti-tidak perlu, terima kasih! Juga, aku tidak menolongmu untuk sebuah imbalan! Kebetulan saja aku di sana untuk membantu!" Ferris panik.

Juu Sai no Saikyou MadoushiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang