ssak da bultaewora bow wow wow
ssak da bultaewora bow wow wow.....Hey, burn it up
jeonbu da taeul geot gati
Hey, turn it up
saebyeogi da gal ttaekkajiPerlahan mata terbuka seiring dengan alarm yang memekak telinga.
nghh....
Mea melenguh terganggu dengan suara alaram tersebut. perlahan ia terduduk di pinggir kasurnya nan empuk, mengambil ponsel yang terlertak di nakasnya. "shhh, jam 8. Shit shit Shit !!!!!gue terlambat lagi. Mati kau mia, hidupmu akan berakhir di tangan Pak Han.
Setelah selesai mandi dan bersiap. Mea turun ke bawah untuk bersiap pergi sekolah sambil misuh-misuh dari tadi. Sambil tergesa memakai sapatu dan langsung ngacir ke garasi rumahnya untuk mengaeluarkan motor kesayangan.
"terlambat bangun lagi nona?"seorang maid tersenyum melihat majikannya tergesa-gesa hendak berangkat ke sekolah.
" Ah.. Pak roy mengahetkanku. Ia Pak alaram yang ku pasang sepertinya tidak mempan. sepertinya besok aku harus membeli alarm yang bisa menendangku jika aku tak bangun-bangun. Hehe
"Nona ada-ada saja. Nona jangan terlalu sering pulang malam tidurlah lebih awal, pasti nona tidak akan telat bangun." Pak Roy mencoba menasehati Mea.
"Sudahlah Pak Roy, aku mau berangkat dulu."
"Oh.. ya Pak, apakah Papa dan Mama mana Pak?"
"Tuan dan Nyonya tidak pulang semalam nona." tukas pak Roy
Mea tampak sedih. Selalu saja begitu, orang tuanya tak pernah ia dapati di rumah. Melihat sang nona sedih pak Roy segera menyuruh Mea berangkat sekolah.
Mea mengendarai motornya ngebut. Tak sampai 5 menit ia telah sampai di sekolahnya. ya walaupun sekencang apapun ia mengendarai motornya tetap saja ia tak bisa menghindari hukuman karena ia terkambat.
Mea POV
Bagi mereka yang tak begitu menganalku, mungkin mereka akan langsung menilai segala yang ku lakukan adalah hal negatif. ya memang aku adalah cewek urakan yang sering pulang malam, berkelahi dengan laki-laki, dan balapan liar. semua itu ku lakukan agar aku mendapat perhatian. Ya aku membutuhkan perhatian orang tuaku. Mereka itu adalah workholic, gila kerja, sampai mengabaikan anak-anaknya. Aku sungguh butuh perhatian orang tuaku. Meskipun itu akan menyakiti diriku aku tak peduli. aku akan berusaha mendapatkan perhatian mama dan papa. Meski siksaan, cacian sekalipun yang ku dapatkan aku tak peduli. Setidaknya mereka melihat ke arahku walaupun dengan cara salah sekalipun.
Aku mempuyai kembaran bernama Mia. Dia adalah anak emas orang tuaku.
Dia dinugrahi otak yang sangat pintar. Berbagai mendali olimpiade telah ia dapat. Orang tuaku selalu membandingkan aku dengannya. "Liahatlah adikmu, dia bisa membanggakan keluraga kita, sedangkan kau hanya bisa membuat malu orang tua, dasar sial." Begitulah orang tuaku.
Jika kalian pikir Mia adalah anak manis, kalian salah salah besar. Dia akan terlihat manis jika di depan orang tua kami saja. Perlu ku tekankan sekali lagi kami adalah anak yang orang tuanya gila kerja, kalian pikir apa yang akan terjadi pada kami yang kurang perhatian ini. Tidak heran jika kami mencari perhatian dan kasih sayang dari orang lain, karena orang tua kami tidak bisa memberikannya. Dengan cara berbed, jisan mencari kesenangannya dengan hura-hura bersama teman-temannya.
Autor POV
" Hah.. Hah... Hah..."Mea terengah karena lari keeling lapangan akibat hukuman terlambat tadi.
"Lo lelah Me?"
Ini minuman penyegar dahaga buat temanku terrrrr sayang." Raihan menyerahkan soda ke wajah Mea.
"Tentu saja lelah brengsek, kakiku serasa mau copot, guru itu tega sekali menghukumku lari keliling langan 10 kali di panas terik kayak gini."
Raihan tersemyum melihat sahabatnya misuh-misuh dengan umpatan kotor.
"Ups, bahasamu Me.."
"kenapa?" Mea mendelik tak terima
"hahh..udahlah males berdebat sama lo." Raihan pasrah.
Mea menerima minuman pemberian Raihan dan meneguknya.
"Makasih ya Rei."
"Ya.. apapun untuk temanku yang pemarah ini." Raihanpun tersenyum ceria. " Me...kam-
Raihan yang semula tersenyum ceria berubah murung melihat lebam di wajah Mea sahabatnya.
"Ka-kamu berkelahi lagi?" Tanya Raihan terbata
Mea menganggapi dengan malas pertanyaan sahabatnya.
"Tidak ada hubungannya denganmu."
"Me..Please..hentikan semuanya."Mohon Raihan.
Mea tampak tak terima apa yang dikatakan Raihan.
"Rei, meskipun lo adalah sahabat gue tapi tolong jangan ikut campur urusan dalam kehidupanku."
Mea yang kesalpun melangkah hendak pergi meninggalkan Reihan, tapi langkahnya terhenti saat Rei menarik tangannya dan mendekapnya.
Deg Deg Deg
Jantung Mea memompa darah keseluruh tubuhnya tak karuan
" Tolong, jangan begini, jangan pernah lo merasa sendirian di dunia ini. Karena gue selalu ada di samping lo. Selalu bersamamu Mea." Ucap Rei menenangkan
" Selalu bersamaku?" ucap Mea lirih, pelan namun masih bisa didengar Rei
"Hmmm... aku selalu bersamamu karena aku...
"Karena aku...apa Rei?"...
TBC
YOU ARE READING
Shine in My Darknes
عاطفيةApa jadinya jika seorang gadis tomboy dan urakan, hobi balapan liar, berkelahi, di cintai seorang junior yang imut dan menggemaskan. padahal sang gadis tidak percaya apa itu cinta. Baginya cinta itu bullshit dan menjijikan. "kakak aku sangat mencin...