First time

189 24 4
                                    

Pagi itu hari saya hancur, Senja yang telah pergi tak lagi pedulikan saya yang yang butuh dekapan hangatnya. Saya gagal menjadi daratan yang bisa ia terangi kala dia ingin lepas cahaya penatnya. Ini kisah tentang pertemuan dan perpisahanku dengan senjaku yang mampu membuat bibirku melengkung indah atau bahkan bisa membuat mata ku berlinang air mata.

Saya Mentari biasa dipanggil Tari. Saya Anak bungsu dari dua bersaudara, anak dari seorang Dokter dan juga seorang Guru, Kami salah satu keluarga terpandang yang banyak dikagumi banyak orang. Saya Diajar menjadi seseorang yang mengejar terang dunia, karena gelap tak akan berarti apa-apa dan Saya takut gelap. Satu lagi, Saya Benci senja karena disaat itu terang dunia akan ditelan oleh gelap malam yang mencekam.

Saya murid kelas dua disalah satu sekolah menengah atas ternama di kota saya. Saya punya banyak teman, hampir semua siswa berprestasi adalah teman saya, Saya punya banyak penghargaan dalam jangka waktu baru menganjak 2 tahun ini. Saya juga Pengurus OSIS di sekolah ini, ini untuk menambah pengalaman saja. Mungkin bisa berguna suatu saat nanti.

Punya teman yang banyak, pasti saya juga punya orang yang tak suka dengan saya, entah mengapa banyak orang yang mencaci saya lebih tepatnya mencaci OSIS. Suka dibilang sibuk sendirilah, Urusin Hidup oranglah, dan Banyak lagi. Tapi saya tidak suka ambil pusing karena hal sepele tersebut. Karena bagi saya cukup menjadi orang yang berguna dan dapat menjadi teladan yang baik itu sudah lebih dari cukup.

Saya punya sahabat namanya Nurul akhsa Rizkiani putri zasya dengan nama yang panjang itu dia cuman dipanggil Cici, Dia teman seperjuangan saya dari SD sampai sekarang selalu sama-sama, walaupun nggak pernah satu kelas sampai sekarang tapi selalu jalan, makan, dan main bareng. Dia agak tomboy karena ayahnya tentara, anak bungsu dari tiga bersaudara kakak-kakaknya semuanya laki-laki jadi dia ikutan mirip laki-laki, walaupun agak tomboy, dia tetap teman curhat terbaik yang pernah saya temui.

Tampil perfectionis, saya kurang minat dengan percintaan yang saya ingin lakukan hanya belajar belajar dan belajar. Cici ini kebalikan dari saya, dia punya puluhan mantan dan tidak pernah lama, banyak mantan-mantannya yang tidak tahan dengan sifat tomboynya.

Dia tidak terlalu pintar soal materi pembelajaran, tapi dia cukup unik karena dia lebih suka ikuti yang dia mau tanpa harus ada orang yang mencampuri sifat dan kelakuannya. Tapi, kecuali saya, dia pasti turutin semua yang saya suruh karena dari SD sampai sekarang dia Cuma nyalin soal dan catatan saya. Tapi tak apa selagi dia senyum itu cukup.

Hari-hari berikutnya berjalan seperti biasanya menjadi diri yang perfectionis berharap tak punya celah apapun, mimpi menjadi sukses, mendapat cahaya indah dunia yang indah walau penuh dengan rintihan lelah yang bergejolak. Kadang melihat indah menjadi bebas seperti Cici melakukan apa saja yang dia mau, Terlihat tak peduli tentang apa tanggapan orang disekitarnya, meski begitu saya berfikir hidup seperti itu tak akan bisa sampai pada terang dunia. Saya selalu berharap ingin senja tak ada. agar indahnya, terangnya, dan hangatnya surya bisa saya rasakan sepanjang hari.

Tanggal 21 Februari 2017, Ada yang berbeda hari itu. Banyak kegaduhan antar wanita disekolah, entah bicara tentang apa. Tiba-tiba banyak orang berlari melawan arahku "Hey. Ada apa?" Teriakku kepada salah satu siswa. "Itu! Si Arham! Berkelahi sama kakak kelas!!" Jawabnya sambil mengatur nafas, "Arham Sia...!" menyelesaikan perkataan dia sudah kembali berlari, Karena penasaran saya ikut ketempat kejadian.

Ternyata perkelahian seorang anak baru dengan Kakak kelas yang ngebully dia. Wajahnya asing, tak pernah saya temui sebelumnya, Tapi saya tahu dia adalah Badboy, perkelahian berlangsung lama karena tak ada satupun anak yang mencoba melerai mereka berdua, mereka semua hanya terpaku sambil menyemangati anak baru itu. Setelah berlangsung lama Pak Arya selaku Guru BP kami datang "Astaga!! Berhenti kalian, Berkelahi terus kerjaannya!!" Teriaknya dari jauh, Mereka berduapun Diseret untuk diberi hukuman menghadap tiang bendera.

Keluh Senja : Lengkungan warna jingga yang indah Namun SementaraWhere stories live. Discover now