Part 2

5 3 0
                                    

Lanjut cerita, setelah selesai makan kita pun pergi ke taman terdekat disana. Taman khezucute, tempat yang indah bernuansa italy dengan design elegan alami dan penuh warna.

Gue: "zen,sini bentar yaaa?" (sambil memarkirkan motor)
Zendy: "boleh, emang mau ngapain?" ujarnya kepo
Gue: "iyaaa ngapain gitu kek, kalo mau aja gak maksa juga kok"
Zendy: "iyaa,tapi jangan lewat jam 11 ya,aku takut tante marah"
Gue: "oke zen"

Sementara itu kita masuk melewati gapura penghias taman itu,disambut dengan gemerlapnya lampu tumblr yang mewarnai taman taman itu serta perpaduan dengan kunang kunang seakan akan menyambut ramah kedatangan gue.
Gue pun mencoba memberanikan diri untuk menggandeng tangannya,
"eh" reflek si zen.
"keberatan? Maaf aku lancang" jelasku.
"ah ee engga ko" nadanya lirih dan terlihat malu.
Saat itu kita bergandengan, melangkahkan kaki dimalam yang terang mengelilingi taman khezucute itu. "Indah banget ya zen" sapaku canggung. "eh hehe duduk aja yuk han, gue cape" pintanya manja.
[]
Setelah jalan beberapa meter, kita menemukan kursi besi yang hanya cukup diduduki sepasang saja.

"sini aja zen" sambil gue sapu kursi panjang itu dengan tanganku.
"iya han, kuyy" - Balasnya

Kita duduk sambil bersenda gurau, tampaknya gue tau saat zendy bercerita tentang masa lalunya. Perlahan ku mulai memahami deru nafasnya yang membuat aku yakin karena disela itu, im fallin love

"zen,ada yang mau gue omongin"
Zendy: "iyaa han ngomong aja" - balasnya dengan sedikit canggung.
Gue: (guepun bingung karena belum pernahnya kek gini) "emm anu zen,
Disela itu zendy motong pembicaraan gue
Zendy:"makasih han lu udah mau ngertiin gue, lu gak keberatan kan pergi kemana mana sering banget sama gue"
"ah engga ko zen, sebenernya gue malah seneng" dengan nada malu gue nyatain
"seneng gimana maksud kamu?" tanya yaa penuh keyakinan
"iya seneng aja kalo deket lo. Soalnya kalo deket kan gak khawatir" jelas gue

Tampak si zendy pun malu,keliatan dengan pipinya yang putih terkontaminasi perasaan malu yang mendalam.
"gue cuman takut lo ilfeel"
Zendy:"ilfeel kenapa han? Gue ga ilfeel kok emang ada apa" dia penasaran
"gue barusan kentut, haha" canda guee
Zendy:"ih gue ilfeel" terlihat banget saat itu dia seperti gembira
"engga zen, gue cuman becanda" sambil tangan gue menuju ke pundaknya
"zen,gue suka lo" tiba tiba reflek aja bilangnya canggung
Zendy: "hah? Kamu ngomong apa barusan han?
"iyaa gue suka lo" jelas gue "gue suka lo kalo lagi ngambeg haha"
Zendy: "tau ih, males"
"zen, lo mau gak jadi cewe gue, gue serius"
Zendy: "hah? Lu kesambet apa sih gajelas banget dari tadi" jawabnya kesal
"iyaa gue tau lo pasti jawabnya gamau" jelas gue
"iyaaa emang gamau lah" jawab zendy serius
"yaudah zen"
"gamau nolak kok,  beb" jawabnya manja
"#:6#2'3(;'!!!!" ( gue bingung)

Dan setelah malam itu mereka resmi berpacaran, bukan hanya teman curhat lagi,  tapi mereka udah saling memiliki, bagi gue jatuh cinta itu sangat lah sakit,  sakit dilupain, dan sakit juga buat dirasain. Dan gue mutusin buat i dont wanna play game anymore! Yaa gue nyisain waktu gue buat selalu ada buat dia, walapun si zendy cerewet tapi biarin lah i dont give a f*ck, i just wanna you here by my side.

[]

Setelah beberapa bulan silam mereka pacaran,  mereka membuat date hangeout dengan tema couple days out,  mereka memutuskan untuk berlibur di sebuah pantai untuk mengisi waktu libur mereka. Akan tetapi pada saat h-1 mereka akan berangkat, ada sesuatu hal yang ingin zendy sampaikan melalui via ponsel.

Zendy: "han sory banget besok acara gue cancel gapapa kan?"
"emang kenapa zen sampe lo cancel"
Zendy: "kita ketemu aja yuk gue jelasin, di cafe biasa gih gue tunggu" ujar si zendy

Sampai dicafe,ternyata zendy udah nunggu gue, dengan wajah kusud dan berkaca kaca seolah olah dia menyimpann kesedihan yang mendalam.
"zen? Are u ok?" - tanya gue
Tiba tiba zendy meluk gue dan dia berbisik ke telinga gue
"mama gue han, mama gue gaada, mama gue meninggal"
Jlebb, seketika gue diem dan gue coba menenangin zendy yang mulai mengeluarkan air matanya, gue lepasin pelukannya dan gue usap air matanya dengan tissue.
"gue turut berduka cita zen, emang posisi nyokap lo dimana?" tanya gue
"jakarta han" jawabnya lirih
Gue bingung dan gue juga seolah olah ngrasain apa yang dirasainnya. Berat gak sih kehilangan seseorang yang telat ditakdirkan sebagai perantara kita untuk menginjakkan kaki dibumi. Dan itulah hal yang paling gue belum siap, yaitu kehilangan salah satu orang yang gue sayang.
"Yaudah besok lu sama tante aja kesana, maaf gue cuman bisa nitip doang" ujar gue
"gue mau lo ikut han,pls han" pintanya
"tapi kann (tiba tiba zendy jawab) "pls han lu temenin gue,  gue yang bayar tiketnya pls lu ikut gue yaaa" pintanya maksa
"yaudah entar gue ikut tapi gue tidur dimana,gue gamau ngrepotin lu yang lagi duka sayang" jawab gue
"ada kamar kosong buat lu, kalo gaada ntar lu tidur hotel gue bayarin tp lo sendiri, paginya gue jemput lagi, please han" jelasnya
"iyaaaudah sekarang lu cuci muka, terus makan dulu yaaa"

[]

Paginya kita pun berangkat ke jakarta, itupun singkat kira kira cuman 45 menit. Sesampainya di bandara,  kitapun disambut oleh supir dari ayah zendy. "non,tante silahkan, dan ini pembantu tante dirumah?"

"Bangke, gue dikira pembantu ilah segitunya yaa muka gue, jleb banget"- batin gue
"Dia pacarku pak," ujar zendy tiba2
"Oh maaf mas, maaf banget untuk ujaran saya tadi" kata supir
"tak apa pak, namanya juga barusan bertemu" ujar gue
Akhirnya setelah itu kita masuk ke mobil dan kira kira 25menit dari sana, kita sampe ketujuan yaitu rumah orang tua disana. Sampai disanapun ternyata masih banyak tamu yang takziah, dan zendy pun langsung meluk ayahnya yang sudah memasuki kepala4.

"maaf ayah,zendy baru bisa datang" - kata dia sambil nangis, meluk erat tubuh ayahnya.
"tak ape anaku, terpenting kau ikhlas, doakan aja ibumu diterima disisi-NYA" ujar ayahnya.
"iyaa ayah. :(" 
"kau perlu tau nak, ibumu adalah orang yang hebat dan kuat, ibumu sakit sakitan ikut ayah rantau demi kamu, makannya kamu jadi anak harus belajar yang bener" lanjut ayahnya.

Mendengar perkataan itu, gue hanya merenung, gue mikir kalo gue diposisi dia. Gue yang hanya spend my time only for game, sementara orang tua gue bekerja mati matian demi gue. Yatuhann.

[]



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im Not LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang