D E T I K . . .

Finally

Trista Febby : Temen kita satu ini @HellenaAtmiradja udah JADIAN !!!

Safira Anindita : Beneraaan ini? Gila sih seneng gue dengernyaa.

Nirmala Yessy P : Terharu :') nggak sia-sia selama ini kita bujuk Hellen yang kebanyakan mikir ini itu.

Nayla Citra : Naaaa @HellenaAtmiradja ini kabar baik yang gue denger hari ini setelah seharian gue mumet nyari referensi tapi nggak ketemu. But, gue bahagia karena elooo.

Bima Bagaswara : Ngakak, Nay. Congrats Hellenaa, pantes akhir-akhir ini Jovan galak. Ternyata lo cuekin dia hampir sebulan.

Renita Kumala : Akhirnyaaaaa hahaha. Gue seneng dengernya, Naa @HellenaAtmiradja.

Hellena Atmiradja : Makasiiiiii. Love youuu!❤❤❤

Hellen tersenyum sumringah. Hellen dan Jovan jadian! Sulit dipercaya! Tapi mungkin ini yang Hellen tunggu sejak dulu-begitu juga dengan Jovan. Kalau mengingat betapa sulitnya Hellen mengungkapkan perasaannya sejak dulu, hal seperti ini sama sekali tidak ada dalam benaknya. Sungguh di luar dugaan ternyata Jovan juga mempunyai perasaan yang sama dengannya.

"Na, gue minta maaf. Gue nggak tahu, sumpah!" cowok bertubuh tinggi dan tegap itu tengah berdiri menghalangi jalan Hellen ke kantin. Sekuat tenaga Hellen mendorong pundak cowok itu tapi berkali-kali gagal.

"Minggir sana! Gue laper!"

"Gue traktir deh!" Jovan tersenyum lebar, berharap permintaan maaf-nya diterima. Tapi sepertinya butuh usaha lebih, mengingat sikapnya beberapa minggu lalu sangat keterlaluan.

"Nggak!" Hellen menatap Jovan sengit, kemudian menggamit lengan Nayla. "Ayo, Nay. Gue laper!"

"Na!" Jovan mengekori Hellen sampai ke kantin. "Maafin gue dong."

Hellen tanpa sadar tertawa geli. Dulu Hellen benci Jovan setengah mati. Tidak menyangka kalau sekarang malah jadian. Kadang Hellen merasa aneh bisa dekat dengan Jovan. Cowok itu memang tampan dan pengertian.

Jovan Andreas.

Bahkan menyebut nama Jovan saja membuat perut Hellen merasa geli, rasanya seperti ada banyak kupu-kupu berterbangan.