Auditory Hallucination

2 1 0
                                    

Ada begitu banyak hal yang tersembunyi dalam diriku dan tidak pernah ku ungkapkan.

hal Itu membuatku berubah begitu banyak bahkan membuat ku terkurung dalam kekosongan yang hampa dan terus menghantuiku.

semua kenangan, semua cinta yang pernah ku rasakan meninggalkan potongan-potongan kecil yang hanya dapat ku ingat secara samar.

aku tidak tahu apa pun tentang masa lalu ku, seperti orang buta yang hanya meraba-raba tanpa tahu apapun aku juga terus berteriak mencoba melepaskan belenggu yang mengikat ku secara transparan.

sejak kapan? aku tidak tahu, tapi perlahan-lahan hatiku telah membeku mungkin aku membutuhkan seseorang yang bisa membantu ku keluar dari penjara yang sangat menyakitkan ini.

malam itu aku melihat mu, sosok mu yang terlihat dingin namun dimatamu masih menyimpan kehangatan.
sejak malam itu bayangan mu tidak bisa menjauh dari pikiran ku, aku merasa kau bisa membantu ku keluar dari penjara yang ku rasakan selama ini.
.
.
.
aku menemukan mu untuk ke dua kalinya dan aku aku bertekad untuk mengenal diri mu lebih jauh.

aku menyukai suara dan sikap mu yang hangat.

tapi... kau sangat sulit untuk ku temukan, kau bersembunyi di gelapnya malam dan menghilang begitu saja setelah berjanji akan menemui ku lagi.

kau menepati janji mu dan aku senang akan hal itu. kita semakin dekat satu sama lain tapi kau selalu mendapatkan rasa sakit karena terus menjadi tempat ku meluapkan segala kemarahan saat memaksakan semua ingatan ku untuk kembali.

aku ingin menemukan diriku sendiri, aku tidak mau terus menjadi sosok monster tanpa kepribadian dan terus menyakiti mu.

rasanya seperti orang gila, setiap malam sosok ku yang lain pergi untuk menumpahkan darah dan kau terus mendampingiku dan memeluk ku erat jika sosok itu mulai melakukan hal yang terlalu gila, kau membiarkan dirimu terluka untuk membantu ku bangkit dan kembali.

sungguh aku sangat ingin mendorongmu menjauh dari sosok yang mengendalikan diriku, aku tidak ingin kau disakiti olehnya.
aku berusaha terbangun dan menghancurkan sosok itu tapi aku tidak dapat menemukan kunci untuk melakukannya.

aku berusaha menggapai tanganmu walau itu sia-sia karena sosok itu tidak akan membiarkan ku menyentuhmu sedikit pun.

siapa pun sosok yang mengontrolku, itu bukan lah aku, kau tahu itu bukan?
kau juga tahu hanya dirimu yang bisa menolongku keluar dari penjara ini bukan?

aku melihat sosokmu perlahan menjauh, apa kau sudah lelah dan menyerah menghadapi ku?

aku memaksakan diriku untuk mengambil alih tubuhku walau rasanya sangat sekali, mencoba memegang tanganmu dan mencegah mu untuk pergi.
tapi dengan senyum dan pandangan sendu kau mengatakan maaf, melepaskan tanganku dan pergi dikesunyian malam.

ah sial, aku merasakan sosok itu hanya tertawa terbahak-bahak dan menarik ku kembali lalu mengambil ahli tubuhku lagi.

aku tidak perduli lagi...

aku tidak akan perduli lagi dengan semua sakit yang kurasakan...

aku tidak akan perduli lagi dengan ingatan masa laluku...

aku tidak perduli lagi dengan sosok itu, akan ku biarkan dia bermain-main dengan tubuhku sesuka hatinya.

Story of SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang