seorang pria terlihat sedang menulis sebuah surat.
surat yang menggambarkan tentang semua perasaannya saat ini"hey, kita bertemu lagi
bisakah kau tebak siapa yang kembali? kau tau kenapa aku kembali sayang?
semua ini tentang dirimu dan selalu tentang dirimu.
aku benar-benar membencimu, tapi aku juga sangat mencintaimu.
apa yang harus kulakukan tentang perasaan ini?kau tahu? hatiku sakit melihatmu dengannya, jantung ku berdebar kencang dan nafasku terasa sesak saat berada didekatmu.
dia tidak mencintaimu, tidak menyayangimu
tapi kenapa kau bersamanya?aku bahkan mempertaruhkan semua yang ku punya, kau tahu? aku bahkan merasa kita akan menjadi pasangan yang sempurna jika bersama.
sungguh, aku tidak bisa jika tidak hidup tanpa dirimu.
tolong biarkan aku tetap mencintaimu, jangan melarangku.aku minta maaf karena telah merasakan perasaan ini dan terus menunggumu untuk bisa merasakan perasaan yang sama padaku.
aku bisa mencintaimu sampai kapanpun
jadi kumohon, lupakan tentang dia jangan pikirkan dia dan datanglah menggengam tanganku.
aku berjanji akan membuatmu sangat bahagia.hahhh...
pada awalnya aku berpikir aku akan turut bahagia saat kau memilih bersama dengan si brengsek itu, tapi aku menyadari bahwa pilihan itu salah.
si brengsek itu dengan mudahnya membuat air mata mu terus mengalir, kau tahu? aku sangat terluka karena melihat air mata mu dan mengetahui kesedihan yang kau rasakan.aku tidak sanggup lagi, aku mulai merasa seperti orang gila.
kenapa kau tidak tahu hm? dia orang yang sangat brengsek tapi kenapa kau masih bersamanya? apa kau sudah terlalu buta hingga tidak bisa berpaling lagi?
aku tidak mengerti lagi, aku tidak sanggup melihat kesedihanmu terus-menerus.
kau bahkan tidak mendengar perkataanku untuk meninggalkan dia yang sudah terlalu sering menyakimu.pergilah mengejar cinta butamu, aku akan menyelamatkanmu dan menjadi pelindungmu saat kau membutuhkan ku.
sungguh, ini adalah takdir terakhir kita
aku sangat mencintaimu, kau harus tau itu karena akan terus begitu.ttd. R.A.A"
pria pucat itu memasukan surat itu kedalam sebuah amplop berwarna pastel, menatap lama pada surat tersebut dan menghembuskan nafas dengan berat.
dia melangkah keluar ruangan dan meninggalkan surat tersebut disebuah buket bunga yang dia letakan dimeja rias sang mempelai.