e m p a t : tentang raka

32 3 0
                                    






         17.00
     📍Tempat Pemakaman Umum, Jakarta.

  Siyeon sudah dimakamkan 15 menit yang lalu, jisung dan yuqi masih menenangkan lami yang dari rumah sakit tadi tidak berhenti menangis

"Lami, sudah jangan nangis, ikhlaskan, kak siyeon sudah lebih baik, lebih bahagia disana, kak siyeon senang udah bisa ketemu ayah bunda, kamu disini kirim doa buat kak siyeon" tangan ku mengelus pucuk kepala lami dan memeluknya, "Kakak ke makam ayah bunda kakak dulu ya, dekat dari sini" kata ku dan melepaskan pelukan lami

"kak tae, kak cherry ayo ke makam ayah bunda" kak taeyong dan istrinya itu mengikuti ku jalan ke makam ayah dan bunda, ayah.. bunda.. kiara kangen, kak taeyong sama kak cherry kaya papa mama ara, tapi sebaik apapun mereka, gak akan bisa menggantikan posisi ayah bunda di hidup ara, kangen...

"ayok berdoa buat ayah sama bunda, mas, pimpin doa, kamu imam disini" kata kak cherry yang belum pernah bertemu kedua mertuanya itu

selesai mengirim doa untuk ayah dan bunda, aku, kak taeyong dan kak cherry pulang.

"dek inget ga?, waktu kita berdua gak ikhlas ayah bunda pergi selamanya, terus kita nginep di kuburan ayah bunda dua hari" kak taeyong seperti menangis, nada suaranya kak taeyong itu menangis

"aku inget kak, terus kita di usir sampe pengen dimasukin ke rumah sakit jiwa karena dikira udah ga waras tidur di kuburan" ah tidak, aku menangis lagi, kejadian itu membekas selalu dipikiran dan dihatiku

"udah dong mellow mellownya, jangan nangis semua, aku nanti nangis, mas taeyong cari masjid dulu, ini 8 menit lagi maghrib, gak keburu kalo dirumah"

"iya sayang, itu didepan ada masjid"

-- Shalihah dan Calon Imam --

          06.00

"shadaqallahul'adzim"

tok-tok-

"Iya kak masuk aja ga dikunci"

"dek, aku nitip zahra ya, aku sama kak taeyong mau kondangan anaknya atasan kak taeyong, zahra lagi sakit jadi ga bisa ikut, kakak nitip sebentar ya" itu kak cherry yang sudah rapih memakai kebaya biru cerah

"Oke siap kapten!" kataku sambul bergaya hormat

"makasih adek cantik, jaga rumah ya, zahra di kamarnya masih tidur, aku sama kak taeyong berangkat dulu, assalamualaikum"

"iya kak... waalaikumsalam"

kaki kecil ku menuruni tangga satu persatu dan memasuki ruangan dengan pintu berwarna putih dan tertulis 'Zahra As-syifa'

"Adek zahra.. bangun yuk makan, kakak udah buatin bubur ayam nih..."

zahra sudah selesai makan, dan dia kembali ke alam mimpi, memang gitu ya? anak kecil lagi sakit jadi kebo banget haha.

notifikasi line dari handphoneku berbunyi

M. Mark S.

| assalamualaikum ara
| kemarin saya sudah janji
| mau cerita tentang raka ke kamu
| sekarang ya?

waalaikumsalam mark |
boleh, tapi aku lagi jaga adek ku dirumah |
jadi ga bisa kemana mana |

| yasudah, send location rumah mu
| saya yang kesana
| bareng renjun, yuqi, sama haechan tidak sendiri

Shalihah dan Calon Imam [Mark Lee]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang