Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Justin meregangkan tubuh nya sehabis bangun. Lalu melihat sekeliling dimana teman teman nya masih tertidur lelap. Jam sudah menunjuk angka enam namun hanya dia yang sudah bangun, padahal dalam 30 menit mereka harus mengikuti *polemikitaxi
Justin mengguncang tubuh Felix.
"Wake up baby...." ujar nya tepat ditelinga Felix lengkap dengan suara berat khas bangun tidur.
Felix bangun dan bergidik karena ia merasa dibangunkan oleh ayah gula.
***
Kelompok yang dipimpin Chris ini pun akhirnya pergi ke *arenatoupolemou, itu sebuah arena mirip stadion mini. Tetapi jika dilihat dari jauh maka akan terlihat seperti Colloseum. Disana mereka akan berlatih menggunakan senjata perang, seperti bermain pedang, panah, tombak, dll.
Arena tou polemouberada di atas bukit batu yang mana jalan menuju kesana akan melewati sebuah tangga. Dan disana ada satu patung dengan bentuk layaknya wanita memakai gaun yang panjang. Tapi tidak ada yang tahu mengapa patung itu ditutupi oleh kain hitam. Bahkan para guru disini. Karena memang sejak awal Half-Blood Castle ini dibangun, patung itu sudah tertutup kain.
Dalam waktu selama itu, tentu saja ada yang pernah mencoba menyingkirkan kain nya dari tubuh patung itu. Namun tidak pernah ada cerita jelas bagaimana rupa nya. Bahkan orang orang yang pernah mencoba membukanya, kata Mr.Simons -penjaga sekolah- tidak bisa mengatakan apa yang mereka lihat. Hal itu yang membuat mereka enggan berurusan dengan patung itu. Mana tau terjadi hal buruk kan?
Tapi setiap mereka ingin pergi ke Arena tou polemoujalan mereka seakan melambat dan mengajak untuk berhenti.
"Ck! Selalu seperti ini, bisa kita berhenti untuk selalu terhambat jika lewat sini!?" gentak Carl.
Harry hanya diam, pandangan nya kosong seakan buta. Pikiran nya jauh entah kemana. Dia diam, mengundang reaksi aneh teman teman nya karena ia biasa berbicara setiap saat dan dimana saja.
"Are u okay? Harry!" Chris mengguncang tubuh Harry, seakan sehabis bangun tidur. Ia tersentak.
"What's wrong?" tanya Felix
"Don't ever come this way again, I beg you." Harry hanya berucap seperti itu sebelum akhirnya menaiki tangga lebih dulu dan pergi ke atas dengan tergesa.
Semuanya menyusul namun Adrick terus memegang kepalanya, ia terjatuh menimbulkan reaksi heboh rekan rekan nya. Ia menaikan kepala, pupil yang semula berwarna hitam terang berubah menjadi perak.
"Patere quod clausum est, dicere quod praedictam, invenire responsa sunt petebas. Et invenies eum iuxta fenestram." ucap Adrick berulang hingga tiga kali.
