Chapter 1

17 0 0
                                    

Tuut... Tuut...

Suara kereta, ya, gw sedang di dalam kereta. Gw mau pergi ke tempat gw dulu bertemu dengan seseorang. Aaah, gw jadi ingat masa lalu waktu gw bertemu dengan dia. Yah, gw merasa senang waktu bersama dia, walau dia telah hilang.

Gw ngerasa ngantuk. "hoaam ". Gw perlahan terlelap.

"uh, dimana gw? "gw ngerasa heran tiba-tiba gw di hutan. Gw juga merasa terkejut saat menyadari bahwa ini hutan terlarang yang g dikasih ama ortu gw untuk datang kemari, kenapa? Sebab hutan milik para dewa dan makhluk misteri / mistis.

"huwee, Mama Papa, huwee "terdengar suara anak kecil / perempuan yang menangis. Suara itu terdengar familiar bagi gw. Bukannya itu suara gw dulu?

Gw ngeliat anak kecil itu, iyaa dia emang gw. Apa gw lagi mimpi? Atau gw kembali ke masa lalu?

Gresek... Gresek...

Aaah mulai ya? Ok, gw g akan spoiler dulu. Uh, kenapa ini?

Mata gw terbuka lebar. Ah gw terbangun dari mimpi gw. Ternyata gw udah sampai aj. Gw ngambil koper gw dan keluar dari kereta.

Huup... Haaah... Segarnya udara pedesaan, udah lama gw g kesini. Gw mau ke rumah ortu gw dulu.

***

"assalamualaikum, Mama Papa aku pulang "ucap gw sambil menangis. Menangis bahagia? Iya sih gw menangis bahagia tapi gw lebih ke menangis sedih. Mengapa? Papa gw udah meninggal. Mama gw menghilang didekat hutan terlarang, dan sampai sekarang belum ditemukan.

"Waalaikum salam, selamat datang "terkejut? Gw juga terkejut kok. Siapa yang menjawab itu. Gw berlari menuju kamar. Tiba-tiba tangisan gw memecah.

"huwaa, hiks hiks huwaaa. Oba-san... Huwaaa "ya, dia Nenek gw. Mengapa gw menangis?

Flashback

Sebenarnya Papa gw meninggal karena dibunuh. Nenek gw ingin nolongin Ayah dan Ayah gw meninggal, sedangkan Oba-san tertusuk. Saat dibawa ke rumah sakit Dokter bilang hidup Oba-san tinggal sebentar lagi dan harus segera di operasi. Sangat singkat, hingga gw ke Kota untuk mencari uang. Tapi setelah beberapa lama, gw akhirnya dapat pekerjaan. Gw bersyukur, sangat bahagia. Beberapa lama kemudian gw melupakan Oba-san. Hingga gaji pertama gw tiba, gw langsung teringat seseorang tapi gw g ingat. Begitu samar-samar dalam pikiran gw. Hingga pada saat seorang Nenek-Nenek datang ke tempat gw, Nenek itu keliatan kesakitan, gw langsung membawa Nenek itu ke tempat tidur gw. Gw langsung mengambil air putih. Nenek itu tersenyum. Entah mengapa itu membuat air mata gw jatuh. Saat gw mencari HP gw kemudian kembali untuk meliat keadaan Nenek itu. Gw menjatuhkan benda di tangan gw. Nenek itu meninggal sambil tersenyum, dan gw langsung mengingat Oba-san.

"cup cup cup, North akhirnya kembali "kata Oba-san menenangkan gw.

North P.O.V

"ayo kita makan dulu, pasti perjalanannya jauh "kata Oba-san. Tapi itu masih membuat gw mengeluarkan air mata.

"nih, Oba-san udah buat minumnya. Ini susu coklat kesukaan-mu kan? "gw mengangguk.

Ting... Ting...

"ya, sebentar "kata Oba-san.

Ckiitt...

"oh, kamu toh Rafly, masuk Nak. North baru aj pulang "

Jangan bilang itu Rafly temen deket gw waktu kecil. Gw bahkan dulu berpikiran ingin menikahi dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Can Be King AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang