2

41 4 1
                                    

Hembusan angin malam ,meyapa lembut gadis itu yang kini sedang diam berdiri  di balkon rumah nya menatap gelap nya langit malam.

"Hisss gue ngapain seh" kata gadis itu pelan.
"Ayo dong  Keysa,lu gak mungkin baper cuma gara gara kejadian gitu kan "kali ini gadis itu mulai memukul mukul  pelan pipi nya.

Gadis itu kini tersenyum kecil,mengingat kejadian tadi pagi.terbayang oleh nya,kejadian 12 tahun yang lalu.

.
.
.

"Hai " sapa anak laki laki kepada Keysa .
"Hah.. lu siapa" dengan wajah polos menahan kantuk.
"Gue Hendra"Hendra menjulurkan tangan nya.
"Oh" jawab keysa singkat dan  melanjutkan tidurnya.
"Hmm masih sama seperti dulu ya"Hendra tersenyum tipis dan berkata pelan kepada Keysa.tangan nya mulai mengelus lembut kening gadis itu.

Sementara itu ,Keysa sedikit tercekat dengan apa yang diucapkan Hendra .
'apa maksudnya?' batin Keysa.

Hendra terus mengelus lembut kepala Keysa.lembut,bagaikan angin malam yang selalu menya dan membelai nya di kalangan sedih.

Keysa sama sekali tak merasa risih.Nyaman yang kini ia rasakan.sama seperti perasaan 12 tahun yang lalu.

"Kamu siapa?"Keysa bertanya pelan ,namun tetap pada posisi memangku kepala nya di meja menahan kantuk ya.

"Entah lah ,mungkin kamu akan tau juga nanti".senyum bagai malaikat terukir di wajah Hendra.seakan kini ia melihat,dewinya yang anggun berada bersamanya.

Keysa terpaku mendengar jawaban Hendra.
'kenapa aku merasa kalau dia adalah kamu?.gak mungkin kan?". Batin Keysa .

Hendra mengelus lembut pipi Keysa.Bahkan kini pun Keysa tak mengelak.Menikmati sentuhan lembut tangan remaja pria itu.

"Terus lah seperti ini"hendra mencubit pelan hidung keysa.mengelus kepala Keysa, lalu pergi meninggalkan meja gadis itu.

"Mungkin masalah kan timbul lagi"Keysa berkata pelan pada dirinya,sembari meremas jemarinya .

'kringgg' alarm kamar Keysa berbunyi.membangun kan singa betina yang seperti peri kecil ketiak tidur.

"Uhmmhoamm" Keysa menguap . meregangkan tubuhnya.

"Okey,satu hari lagi yang tidak ada gunanya"Keysa mengacak acak rambut nya ,berjalan menuju kamar mandi.

Selesai mandi,keysa turun ke bawah .menuju ruang makan keluarga nya.

"Selamat pagi Keysa sayang"sapa Mama Keysa .

"Tumben banget,gak sibuk loe ama kerjaan loe yang super penting itu"Keysa berkata sinis.

"Keysa jaga bicara mu"bentak papa Keysa,yang kini tangan nya terangkat siap menampar .

"Kenapa berhenti?!,ayoo tampar Keysa paa tampar!!" Teriak Keysa marah.mata nya kini berkaca kaca.tersirat Dimata nya,seoarang Putri yang merindukan kasih sayang kedua orang tua nya.

"Keysa gak salah!! Kalian emang selalu abaikan Keysa kan!!"kini air mata nya mulai deras menetes.

Kedua orang tua Keysa  terdiam,berusaha memahami Putri Mereka. Dilema antara posisi dan kewajiban mereka kepada Keysa.sekilas tersirat rasa bersalah di wajah mereka.

"Keysa benci kalian !! Gue benci!!"tangis Keysa pecah.air matanya semakin deras menetes.
Keysa berlari keluar rumah.
Melangkah kan kaki nya tak tentu arah.

.
.
Keysa berlari dengan wajah basah penuh air mata.terjatuh diatas rerumputan.seakan lelah dengan segala yang ia hadapi.

"Kenapa harus guee!!!"teriak Keysa,meminta penjelasan dari yang maha kuasa.

"Gue gk butuh harta ,gue butuh perhatian keluarga.gue butuh itu!!"tangis nya semakin menjadi.berteriak sembari menarik rambutnya.

"Bangsat!!semuanya bangsatt!!"Keysa mencabik rerumputan sekitar nya.

Nafas Keysa tak teratur.mungkin ini adalah puncak kelelahannya.kaki nya dengan berat melangkah menuju sekolahnya.rambut yang kini sudah tertata rapi,wajah yang kembali segar tak terlihat jika ia baru saja menangis hebat.

Keysa melangkah kan kaki nya menuju kelas,setelah ia memasuki pekarangan sekolah.
Beban yang kini ia rasa tidak boleh ada yang tau.

"Aghhhh"Keysa menarik rambut nya fudtasi.untung nya dikelas itu hanya ada dia .

"Kamu kenapa?"tangan seorang pria remaja mengelus kepala nya.

"Apa seh loe"Keysa menghempas tangan itu kasar.

"Gue cuma nanya kenapa key.."Hendra kembali mengelus kepala Keysa.

"Gk perlu!"mendorong tubuh Hendra.

Hendra pun menyerah ,dan pergi menuju bangku nya.mata nya dengan tajam mengawasi segala pergerakan Keysa.begitu protektif.

"Gak usah merhatiin gue"Keysa berteriak ketus ,dengan posisi memangku wajah nya menatap keluar jendela.

"Cihh"Hendra yang ketahuan merasa malu,membuang pandangannya kearah lain.

"Sudahlah,bukannya hal seperti itu sudah biasa kamu alami??"Hendra berkata kepada Keysa namun tidak mengahadpa kearahnya.

Keysa yang mendengar perkataan Hendra merasa bingung.

"Abaikan saja mereka ,aku tau masalah kamu.cobalah tetap seperti Keysa yang tegar".Hendra meninggalkan bangku nya menuju keluar kelas .

Kini tinggal Keysa seorang Diri.memikirkan apa yang Hendra maksud.

"Sebenarnya dia siapa??"Keysa berkata pelan pada dirinya sendiri.

Oke minna....
Wokeee ini chapter kedua...
Di vote yakk
Btw kalau ada kritik boleh kok di komen...

Aku harap kalian suka ceritanya...

Sankyuu for read Minna...
🌼🌸🌼

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My HearthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang