pandai berbicara ❌
bagaimana cara memulai konversasi? ✅+
bodoh banget sih gue anying! gumam haechan sambil menendang apapun yang ada di depannya. alhasil seprainya berantakan dan bantal-bantalnya tergeletak di lantai.
tangannya kemudian menggapai ponsel di atas nakas, menekan aplikasi foto hingga menghapus foto terkutuk itu—kumpulan ciri-ciri yang melekat pada seorang gay. setelahnya ia pun memilih meringankan tangannya dengan menjatuhkan ponsel di atas kasur.
didera stres karena tidak menyangka dirinya dengan mudahnya dibodohi oleh foto sarat diskriminasi tersebut, haechan memeluk kedua lutut dan menenggelamkan kepalanya di sana. dia benar-benar bingung harus bagaimana sekarang. pasalnya foto itu, bukan hanya menghancurkan pamornya tapi juga merembes hingga ke relasinya kepada para penghuni indekos.
kini haechan hanya bisa memendam amarah itu sendirian. dia ingin menangis sungguh, tapi konyol sekali ketika mengingat bahwa dia tak pantas menangisi perbuatannya sendiri. ia pikir lebih baik mencari solusi daripada menangiskan suatu masalah. maka dari itu, otaknya pun sibuk mencari cara untuk memperbaiki keadaan, cara meminta maaf terbaik.
haechan mencoba mengetikkan hal itu di kolom pencarian, sebelum akhirnya mengurungkan niat teringat dengan awal dari segala kekacauan ini dikarenakan ia percaya pada laman internet. ia pun mengembalikan lagi ponselnya hingga yang terlihat hanyalah wallpaper dan notifikasi chat dari mark.
chat dari mark?! netra hitamnya kontan melotot memandangi ponsel.
🦁 : hyuck
🦁 : if you have something to tell, you know where to go, right?☀ : thanks, ikr markie
☀ : and i have nothing to explain🦁 : um... okay
haechan meninggalkan ruang obrolan dengan stiker tersenyum. tak sengaja ia lihat pengguna lain yang men-chat-nya di sana. penasaran, segera ia buka pesan tersebut yang ternyata dari taeyong.
🔥 : udah makan belum, hyuck?
🔥 : jiji bgst
🔥 : .
☀ : bang...belum semenit, mark menghubunginya lagi. kali ini sukses membuat haechan pengin jumpalitan saat itu juga.
🦁 : bukain pintu nyet
🦁 : i brought you some breakfast
🦁 : gue tau lo laperhaechan otomatis bangkit begitu selesai membaca pesan dari mark. dia mengecek penampilannya di cermin, setelah dirasa tidak ada yang aneh, bergegas ia buka pintu kamarnya.
betapa terkejutnya dia mendapati bukan hanya mark yang ada di sana, tetapi seluruh penghuni indekos! tatapan mereka semua sama, merasa bersalah, sampai-sampai haechan memilih mengucek matanya terlebih dahulu untuk memastikan pemandangan di hadapannya. dan ketika menyadari bahwa apa yang dilihatnya sekarang bukan sekadar imaji, haechan rasanya ingin melompat dan memeluk mereka satu persatu.
mark menyodorkan sepiring nasi goreng seafood pada haechan, "dimakan ya, ini susah banget gue sisihkan berhubung kak doyoung minta nambah mulu."
doyoung langsung menghadiahkan tatapan tajam disertai sikutan pada rusuk mark. "jangan ngibul lo, ah."
haechan meraih sepiring nasi goreng itu dengan mata berkaca-kaca. namun tak lama suara tawanya yang melengking memenuhi rungu. yang sekejap menimbulkan tatapan aneh setengah terharu dari mereka semua. "ayo, kak doy kita makan bareng kayak biasanya."
"doyoung doang nih? fine." yuta melayangkan protes yang disambut kekehan oleh haechan.
"bang atuy ribet ah kalo makan, mesti gada inilah itulah, gue kan nyari temen makan yang lempeng-lempeng aja."
yuta segera mendekati haechan, kemudian memiting leher lelaki itu, "sialan."
semuanya tertawa, tampak bahagia melihat haechan yang biasa menistakan orang kini dinistakan. atau mungkin... bahagia karena semuanya telah kembali seperti semula?
tidak ada permintaan dan penerimaan maaf. haechan cukup lega akan fakta tersebut. bahwa seburuk apa pun sikap haechan, mereka akan selalu ada di sana, mengingatkannya akan batasan dan kembali merangkulnya seperti biasa, hangat dan penuh kasih sayang.
pada detik itu, pikiran haechan terdistraksi akan satu hal,
jeez, what i did in the past to deserve this kind of guys in my life?
FIN.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] STRAIGHT.
Fanfictionft. haechan ❝in which haechan tried 10 ways to seems like a normal guy.❞ // written in bahasa // ©2019 by gradasi-