.
.
.
(Maaf lama, lagi bejibun tugas 🙆)Sebuah mobil pengangkut barang berhenti tepat di depan rumah yang bisa dibilang mewah itu. Dengan desain ala mediterania dan dominasi warna putih membuat rumah itu tampak hangat. Somi baru saja keluar dari sebuah mobil Fortuner hitam diikuti dengan papanya.
"Pah, rumahnya lebih kecil dari rumah kita yang di Jakarta. Katanya rumahnya bagus, lebih gede, bohong nih papa" ujar cewek berambut kecoklatan tersebut sambil mengerucutkan bibirnya. Sedangkkan papanya hanya membalas dengan senyum simpul.
Yah, akhir pekan nanti Somi resmi mempunyai keluarga baru. Ibunya telah meninggal 4 tahun yang lalu dan papanya telah menemukan tambatan hati yang bisa membuatnya tidak merasa terlalu kesepian. Penilaian Somi terhadap ibu barunya yaitu, emm ia lumayan baik dan cantik, ia adalah seorang dokter di sebuah rumah sakit. Somi benar-benar tidak mempermasalahkan jika papanya menikah kembali, dan Somi juga tau bahwa meski papanya menikah lagi, Ibu kandung Somi adalah yang terbaik dari semuanya, dan mereka tidak akan pernah melupakannya.
Tapi,
Hmmm
Satu hal yang Somi tidak cocok dari keluarga barunya, yaitu
Ia mempunyai saudara tiri
*
Seorang perempuan yang minggu depan nanti akan ia sebut Mama itu keluar dari rumah, mengenakan baju santai serta celemek yang masih melekat di tubuhnya, bisa klian tahu sendiri kan ia sedang melakukan apa tadi."Halo sayang, syukurlah kalian datang dengan selamat" ucap wanita bernama Dian itu menyambut Somi dan papanya saat ia sudah keluar gerbang.
"Kau sedang libur?" Tanya papa Somi kepada calon istrinya itu
"Aku dapat shift malam hari ini. Untuk menyambutmu dan Somi" ujarnya sambil tersenyum lebar
Somi yang hanya diam sejak tadi mengucapkan salam dengan senyum manisnya.
"Ayo masuk, aku sedang membuat kue" ajaknya, dan mereka semua masuk kedalam rumah.
Rumah bernuansa putih ini bisa dibilang sangat bersih dan rapi. Ternyata calon ibunya memang orang disiplin dalam segala hal. Ah Somi jadi membayangkan bagaimana reaksi mama barunya saat ia datang ke kamar dan menemukan kamar Somi yang seperti kandang ayam.
"Ah, kau ingin melihat kamarmu sayang? Aku sudah mendesainnya ulang" ujar Dian dan menunjuk kamar di lantai dua.
"Ahh iya aku juga ingin menaruh barangku" ujar Somi dengan kikuk
"Langsung keatas ya sayang, pintu warna putih itu kamarmu" ujarnya lembut
Somi mengambil kopernya dan langsung menaiki anak tangga. Ia mengamati lantai dua rumah ini. Ia mengedarkan pandangan matanya.
Hmm, tidak buruk
Terdapat ruang bersantai lengkap dengan rak buku, tv, sofa, dan aquarium di tengah ruangan. Dan setelah itu terdapat lorong yang dapat Somi tebak adalah kamar tidur.
Ia berjalan melalui lorong yang tidak terlalu panjang itu dan menemukan apa yang calon mamanya bilang tadi
Pintu warna putih, Somi memandang hiasan yang ada ditempel di depan pintunya, sebuah dream cathcer berwarna ungu yang indah. Ia akan menyentuhnya saat tiba-tiba ia dikagetkan dengan pintu yang terbuka di belakangnya.
Seorang laki-laki dengan muka bantal dan mengenakan kaos putih serta boxer hitam keluar dengan malas, rambutnya yang acak-acakan membuat Somi mengedikkan bahunya. Ia menguap kemudian bertanya
"Kau siapa?"
Sial
Itu Jeon Jungkook
Saudara tirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
SABAR
Teen FictionPacar gue terlalu ganteng. iya emang, dari sekian juta umat manusia, cuma Taehyung yang bisa bikin gue ngalah sama ego gue. "Som" "Som" Taehyung manggil dengan suara yg kecil banget, "som som,...somay?" bales gue jutek "ya elah.... baru juga balika...