Salad 💙

489 54 9
                                    

Hello!!  I'm back 😂

Aku merapikan kembali tatanan rambutku yang sedikit berantakan. Setelahnya aku sedikit memberikan touching di bagian mata dengan eyeliner tipis untuk mempertegas sudut mataku. Membubuhkan liptint berwarna merah di bibir bagian dalam.

Setelah selesai dengan acara merias diri aku mengambil tas Gucci keluaran terbaru yang baru dibeli. Menyampirkannya di bahun sebelah kanan lalu setelahnya aku keluar dari ruang kamarku.

Berjalan menuruni tangga aku sudah berada di lantai bawah rumah ini. Melangkah dengan pelan menuju sudut ruangan tempat di mana ruang makan berada.

"Selamat pagi!" suara berat menyapa indera pendengaranku saat akan duduk di salah satu kursi disana. Aku menatap seorang pria dewasa yang duduk tegap di depanku sambil membaca koran dan di temani secangkir kopi panas.

Buktinya kopi itu masih mengepulkan asap disana.

"Pagi!" balasku dengan ogah-ogahan. Aku duduk manis disana dan akan memulai ritual sarapanku. Yah, itu rencanaku sebelum melihat menu sarapan yang sudah tersedia di atas meja.

Seketika selera makanku menurun drastis saat melihat bagaimana kumpulan benda hijau itu tertata di atas piring. Kenapa di sekian banyak menu makanan harus salad yang menjadi sarapanku kali ini.

Disaat aku begitu membenci sayuran hijau berada di piringku.

"Apa-apaan ini? Kau mau meracuniku dengan makanan ini?" keluhku pada pria di sebrang sana. Pria itu, ahh bukan maksudku Kris yang kini mulai mengalihkan atensinya padaku dari bacaan paginya setelah mendengar suara keluhan yang keluar dari bibirku.

"Itu salad. Memang dengan memakan makanan itu langsung membuatmu mati? Tidak, kan?"

Aku mencebikkan bibirku saat mendengar jawabannya yang terdengar menyebalkan sekali.
"Kau tau kalau aku tidak suka makanan yang bernama sayuran itu!"

"Sayuran itu bagus untukmu"

Shit!!

"Aku bukan kambing yang kerjaannya makan benda hijau ini setiap hari"

"Aku juga bukan dirimu yang vegetarian itu"

Persetan Kris dan pola hidup sehatnya itu. Pria yang begitu menyukai sayur dan buah itu terlihat sangat freak bagiku. Sangat, sangat dan sangat.

"Tao sudah ku bilang sayur itu baik untukmu. Sesekali makan sayur tidak akan membuatmu langsung mati"

"Aku tidak menyukai makanan ini bangsat"

Dan setelahnya aku mendengar suara gebrakan meja. Pelakunya adalah Kris yang saat ini mukanya terlihat memerah. Ohh apa dia marah sekarang?

"Siapa yang mengajarimu mengatakan ucapan sampah seperti itu?"

Dia berteriak saat mengatakannya. Ah, aku lupa selain Kris yang pencinta sayur dia juga orang yang sangat anti dengan ucapan kasar.

"Memang ada yang salah dengan ucapanku?" sial- tanpa sadar aku sudah menantang Kris bertengkar denganku bahkan di saat pagi hari. Ohh tuhan, lihatlah pria di depanku ini sudah merusak hari indahku.

"Aku tidak pernah menyukai seseorang berkata seperti orang yang tidak berpendidikan"

"Kau seharusnya—"
Aku menulikan pendengaranku saat Kris sudah memulai nasihat ala bapak-bapaknya itu. Tidak mengindahkan apapun yang dia katakan. Semuanya aku anggap seperti angin lalu. Kata-kata wejangannya tidak akan jauh-jauh dari kata seperti 'tutur kata mencerminkan sebuah kepribadian'.

ㅎㅎTaming The Naughty Boy ㅎㅎTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang