Double update 😋
"Tao cepatlah! Kalau tidak aku akan meninggalkanmu"
Teriakan Kris kembali mengalun untuk kesekian kalinya saat aku tidak cepat keluar dari rumah minimalisnya. Dengan cepat aku memakai sepatu Nike berwana hitam. Setelahnya aku segera berlari keluar rumah dan langsung mendapati Kris yang sudah stay di depan kemudinya sambil membunyikan suara klakson.
Kris, dia memang sialan. Tidak bisakah pria sok kegantengan itu tidak membuat keributan di pagi hari ini.
"Pasang sabuk pengaman" perintahnya saat aku masuk ke mobil. Aku mendengus, tanpa ia beritahu pun aku sudah pasti memakai sabuk pengaman itu. Dia -Kris, segera saja melajukan mobilnya.
Tidak ada percakapan yang terjadi di antara kami. Kris yang fokus dengan jalanan dan aku yang fokus melakukan konser mini saat mendengar lagu EXO mengalun di mobil Kris.
Bernyanyi mengikuti setiap lirik lagu 'Call me baby' versi chinesse itu dengan lancar. Lagu ini adalah salah satu lagu kesukaanku dari boygrup asal negeri ginseng itu. EXO begitu populer di China dan aku menjadi salah satu EXO-L, nama penggemar dari grup tersebut.
Tak mengherankan juga kalau EXO sangat terkenal disini bahkan di seluruh pelosok dunia pun banyak orang menyukai mereka. Sejak mereka debut aku sudah mendeklarasikan menjadi fanboy dari mereka. Kenapa? Ada masalah? Memangnya kenapa kalau aku suka mereka? Toh mereka semua tampan dan berbakat. Apalagi member EXO yang namanya Wu Yifan itu. Aduh dia pria China yang entah mengapa sangat cocok sekali dengan tipe pria yang aku sukai. Nama bekennya Kris dan entah kenapa dari sekian banyaknya nama keren di dunia ini kenapa si tampan Yifan harus memakai nama panggung yang sama dengan nama pria disampingku ini.
Sungguh ini salah satu hal yang tidak pernah ku terima jika nama Kris yang ada di sampingku sama dengan Kris yang menjadi idolaku.
Lagu sudah berganti lagi. Ohh bolehkah aku berteriak sekarang. Bagaimana bisa lagu 'Love shot' juga mengalun disini. Apa diam-diam Kris juga berubah menjadi EXO-L dan membeli album terbaru EXO tanpa sepengetahuanku. Sial~ aku saja belum membeli album ini dan dia sudah mempunyainya. Entah mengapa aku merasa terkhinati.
"Nanananana... Nanananana..." aku menatap horor Kris yang juga menirukan salah satu lirik lagu tersebut. Jangan bilang dia sudah tertular virus kpopers ku yang akut ini. Tapi, entah mengapa saat Kris menyanyikan lagu ini terdengar jauh lebih seksi.
Eh? Tao apa-apaan kau ini!! Aku menepuk kedua pipiku agar bisa sadar dari semua kehaluan yang tidak nyata. Sepertinya aku bertingkah gila karena salad yang tadi aku makan. Sudah kubilang Kris pasti menambahkan racun disana.
'Sial kenapa Kris pintar sekali Mengaduk-aduk pikiranku ini'
*****
Aku menekukkan wajahku saar keluar dari mobil Kris. Sudah bisa kupastikan jika wajah manis dan imut milikku ini tak lagi sedap di pandang. Riasanku di bagian bibirku menghilang dan itu semua gara-gara perbuatan bejat Kris.
Bolehkah aku mengumpati pria itu?
Oh, boleh! Baiklah..
Sialan, brengsek, bejad, kurang ajar, tonggos dan aku bahkan sudah kehilangan kemampuan untuk memaki orang karena Kris.
Ada banyak hal yang membuat mood ini down.
Yang pertama, Kris yang memaksaku memakan salad buatannya dengan cara tidak biasa.
Kedua, Kris yang mempunyai album terbaru dari EXO. Shit~ karena biasanya aku yang selalu mengisi mobil Kris dengan album baru.
Ketiga, ahh ini adalah momen paling menyebalkan pagi ini. Saat aku ingin keluar dari mobil Kris, tiba-tiba saja pemuda itu menarikku kedalam pelukannya. Jika hanya di peluk mungkin tidak terlalu menjadi masalah bagiku. Tapi apa? Kris dan segala kemesumannya dengan lancar menyatukan lagi bibirnya dengan bibir seksiku ini. Tentu saja aku berontak, siapa juga yang mau di cium pria mesum seperti dia. Hal itu terus terjadi bahkan sampai 30 menit lamanya dia menahanku di mobilnya dengan ciuman beringasnya. Jika saja tidak ku tinju perut ratanya itu aku yakin jika mata kuliah pertamaku tidak bisa kuhadiri.
Sial, gara-gara dia aku harus membenarkan riasanku. Hei, aku itu harus tampil cantik, imut dan lucu kalau mau dapat seme yang tampan, tinggi dan gagah.
Aku keluar dari toilet setelah merapikan penampilanku. Saat aku ingin menuju kelasku yang ada di lantai tiga aku mendengar ada suara yang memanggil.
"Tao!!"
Aku menoleh dan membalas sapaan seseorang pemuda tampan.
"Dylan.."
Hey, jangan baper dulu. Dia bukan dilan yang terkenal di Indonesia. Dia bukan dilan yang punya jargon 'Jangan rindu! Berat, biar aku saja' -dilan 1990 juga jargon 'Aku gak pernah bisa cemburu, bisaku cuma mencintaimu' -dilan 1991 itu. Bukan, dia bukan dilan yang suka ngegombalin milea. Dia itu Dylan. Dylan Wu. Adik dari si sialan Kris.
Hhh, jika saja Dylan bukan adik dari Kris sudah aku pepet dia tiap hari. Secara bagaimana bisa aku menolak pesona pemuda tampan, tinggi dan mirip sekali dengan pemain 'Meteor Garden's bernama Do Ming Shi itu.
Tapi sayangnya pemuda ini adik dari Kris dan sialannya mereka berdua -Kris dan Dylan- itu sama-sama menyebalkan. Dan itu sedikit membuatku menjadi illfeel.
"Hey Tao!"
"Hey!"
Aku hanya membalas seadanya. Tanpa banyak kata aku lebih memilih meninggalkan Dylan.
"Yah, kakak ipar kenapa kau tinggalkan adik iparmu yang tampan ini"
Twitch
Seketika imajiner perempatan siku muncul di pelipisku. Shit apa katanya, kakak ipar? Adik ipar tampan? Tampan darimananya!!
"Dylan sekali kau bicara hal yang tidak-tidak akan kupastikan hari ini juga aku menyunatmu untuk kedua kalinya"
Keluar sudah ancaman kejamku. Bisa aku lihat reaksi Dylan yang langsung menutupi tubuh bagian selatannya, seolah melindungi private-nya dariku. Hahaha aku hanya bisa tertawa dalam hati melihat reaksi lucunya ini.
"Tao, jangan sunat aku. Masa iya adikku ini mau kau buat pendek. Nanti kalau dipotong, Caesar tidak puas dengan serviceku bagaimana?"
Twitch
Lagi imajiner itu muncul di pelipisku. Sial tidak adik, tidak kakak sama saja mesum. Jika Kris tingkahnya yang super mesum maka Dylan adalah ucapan tak berfaedahnya ini.
Kenapa sih aku harus berurusan dengan brother wu yang isinya gila dan mesum semua.
"Biar, biar saja. Sekalian Caesar minta putus darimu"
"Yak, Tao kenapa kau kejam sekali"
Aku sudah tidak memperdulikan rengekan manja Dylan. Segera saja aku meninggalkan dia. Sungguh aku sudah tidak sanggup jika harus lama-lama dengannya.
Mereka berdua tampan, tapi sayang perilaku minus mereka tidak membuatku suka.
Ehh? Kenapa baru kusadari jika baru saja aku juga mengatakan Kris tampan. Ahh sial, ini pasti otakku tidak beres gara-gara keracunan makanan.
Yah, pasti karena itu.
TBC
Yehet!! Ternyata saya makin gak jelas 😄😄
Kalo jelek jangan di baca ya say! Saya gak mau tanggung jawab kalian muntah setelah baca ini.
Iya gara-gara foto ini bikin saya kepikiran bikin dia jadi adiknya Kris.