Hari Esok Akan Mati, Satu Demi Satu.

8 0 0
                                    

Hari esok ‘kan mati, satu demi satu, meski dikau terburu-buru, kau ‘kan rindukannya setelah itu ‘jadi masa lalu,

Tapi, bagi kita yang terburu-buru ‘lalui kehidupan, api kita berubah-ubah, dan kita selalu bubuhkan makna setelah fakta.

Demi tegakkan fakta labil “dirimu”, egomu yang tak stabil berusaha membencimu.

Diriku dirimu hanya bisa bernyanyi, akankah kegelapan ‘kan terhalau? Hidupmu telah diserahkan pada mimpi busuk sampai intinya.

Duhai masa laluku yang memuakkan, kepadamu kutawarkan puisi perpisahan ini!

Kuharus membuang sisa-sisa hari ini yang tak boleh kian memburuk lagi, pun mimpi-mimpi yang paling mengerikan ini, meski itu bisa membunuhku.

Karena dalam kehidupan berikutnya, bunga ‘kan memekar ‘tuk kisahkanmu sebuah puisi peralihan.

Sebuah lagu yang penuh dengan penderitaan, dari yang berduka dan mengerang, tapi tak pernah bisa mati… meski kekurangan sinar matahari.

Yoka Anak Sialan.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang