Suatu hari Rara sedang termenung dijendela kamarnya,seraya berfikir dengan hafalannya yang hilang begitu saja ,padahal hafalannya sudah mencapai juz 5.Rara pun terbangun dari lamunannya mendengar suara ayahnya memanggil.
"Nak".Sahut ayahnya
"Iya,yah.Ada apa".
"Ayah mau nanya nih,ngomong-ngomong hafalan kamu sudah bertambah?,soalnya ada perlombaan untuk seorang hafizh hafizah yang sudah hafal 5 juz".
"Jangankan 5 juz yang kemaren udah aku hafal,1juz aja nggak ada tu yah yang nempel dikepala Rara".
Ayah Rara yang sedang minum kopi tersedak karena mendengar perkataan Rara tadi.
Lalu Rara berbalik badan dan langsung berlari ke kamarnya.
Rara merasa sedih melihat orang tuanya yang kecewa dengan apa yang dia katakan sejujurnya kepada ayahnya.
Lalu keluarlah kata dari mulut Rara dengan sendirinya
" Hmm,mungkin semua ini terjadi karena perbuatanku yang suka berfoya-foya???" Batin Rara.
Rara pun mulai menyadari dan teringat kepada ayahnya bahwa kita diciptakan bukan untuk berfoya-foya tetapi untuk dapat saling berbagi antar sesama.
Keesokan harinya,Rara mengubah perilakunya tersebut,hingga akhirnya dia dapat menghafal kembali hafalan yang sebelumnya serta menambah hafalannya.
Dan tanpa disadari ia mendapat juara I perlombaan hafizulquran.
Rara sangat bersyukur dengan apa yang telah diberikan allah kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEINGINAN MENJADI SEORANG HAFIZUL QURAN
Ficção AdolescenteCerita pendek, yang insyaallah akan memotivasi teman- teman semua