Z.2

20 1 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 07.00, dan gua masih sibuk dengan kitchen set yang susah banget dipasang.

"Susah banget sih ini." gerutu gua sambil ngikat rambut.

Gua ambil ponsel, lalu menghubungi tukang pasang peralatan tapi tidak kunjung diangkat.

Gua menjatuhkan diri di kursi lalu menatap ponsel, dan kembali menghubungi tukang pasang peralatan itu tapi tetap saja hasilnya nihil.

"Kerjain yang lain dulu deh, nanti kitchen setnya terakhiran."

Gua ambil pajangan lalu mulai menyusunnya. Setelah selesai menyusun pajangan, gua ambil sapu dan mulai menyapu.

Gua lihat kesekililing, dan padangan gua berhenti saat melihat kotak kue diatas meja.

"Astaga! Lupa beri ketetangga."gua nepuk jidat.

Dengan cepat gua ambil kotak kue tersebut lalu berjalan keluar dari apartment. Pada saat gua keluar, gua lihat seorang lelaki yang sedang menekan tombol password untuk membuka pintu. Gua akhirnya dekatin dia terus tepuk bahunya.

"Mass," sapa gua sambil tersenyum.

Gua ngelihat gelagat dia yang sedang berdiri didepan gua, sepertinya dia sedikit kaget dengan kedatangan gua yang tiba-tiba. Lihat saja, bagaimana cara dia membalikkan badannya perlahan seakan takut kalau dibelakangnya hantu.

Disaat dia sudah berbalik badan dan ngelihat gua, yang hanya ditunjukin ke gua hanya wajah bengong saja.

Dia kenapa ya?' batin gua sedikit bingung.

"Masss," gua kembali nyapa sambil melambaikan tangan gua di depan wajahnya, kayanya dia sedikit kaget.

"Eh iya, ada apa mba?" tanyanya.

"Ini mas, saya mau kasih cake, karena saya baru pindah ke unit depan masnya." Gua beri kota berisi kue ke dia.

Dia langsung terima kue itu lalu mengulurkan tangannya kearah gua.

"Nama gue eh saya Reza Permana, Panggil aja Reza." ucap Reza.

"Nama saya Kezia, salam kenal ya mas." Gua balas uluran tangan Reza sambil tersenyum.

"Mau mampir kedalam dulu?" tanya Reza.

"Eum, lain kali aja deh, masih beresin barang-barang didalam."

"Mau gue bantu? Kebetulan kemaren gua lembur, jadi hari ini dikasih libur." tawar Reza ke gua, gua mikir sebentar.

"Kalau enggak capek, boleh deh."

"Wait ya, gue mau taruh kuenya dulu."

Gua cuma ngangguk sambil nungguin dia, gak lama setelah itu, dia langsung keluar dari apartmentnya terus tutup pintunya.

Terus gua suruh dia masuk kedalam, dia ngikutin gua dari belakang sambil ngeliatin isi didalam.

"Jadi apa yang bisa gue bantu?" tanya Reza buat gua langsung noleh ke dia.

"Tinggal dapur sih yang belum selesai, pasang kitchen setnya susah, saya gak sampai. Tukang pasangnya saya hubungin gak nyambung terus."

"Oh, sini gue pasangin. Ada tangga kan?" Reza kembali nanya ke gua.

"Ada kok, sebentar gua eh saya ambilin."

"Informal aja, jangan kaku-kaku. Panggil gue-lu, juga gapapa." Kata Reza, mungkin dia lihat gelagat gua yang kaya orang bingung karena mau ngomong formal atau informal.

"Ah iya, lu keliatan lebih tua dari gua, jadi gua gak enak." Balas gua lalu gua ngambil tangga.

Berat banget tangganya.' batin gua sambil angkat tangga, gua yakin ekspresi gua udah gak kekontrol lagi.

Pas gua udah dekat Reza, gua lihat dia kaya nahan tawa gitu gara-gara lihat gua kesusahan angkat tangga.

Pas tangganya udah pas di posisi, Reza langsung naikin tangga terus mulai pasang kitchen set. Gua dari bawah cuma bisa perhatiin gimana cara dia pasangin kitchen set, ngomong-ngomong dia tinggi juga ya, gua aja gak sampai walaupun tadi pake tangga.

"Lu tinggal sendiri?" tanya Reza sambil fokus pasangin.

"Iya sendiri, lu juga tinggal sendiri?"

"Enggak, gue tinggal sama adek gua." jawab Reza.

"Berdua doang? Orang tua kalian dimana?"

"Mereka kerja di Yogyakarta." Gua cuma bisa bentuk bibir gua jadi huruf 'O dengar jawaban dari Reza.

Dan gak lama, Reza selesai pasang kitchen set punya gua. Gua lihat Reza ngeliatin jam tangan yang dia pakai, mungkin dia mau jemput adeknya yang udah pulang sekolah. Dan ya, gak berapa menit setelah itu dia pamit pulang ke gua.

"Makasih ya Rez." kata gua sambil senyum.

Reza ngangguk sambil acungin jempolnya ke arah gua, lalu pergi dari hadapan gua.

Gua masuk kedalam terus kedapur, dan gua mulai bersihin barang-barang sisa tadi. Untung aja ada Reza yang bantu gua, jadi gua gak bingung mau pasang kitchen set ini kaya gimana.

Selesai gua bersihin dapur, gua langsung mandi dan setelah mandi, gua rebahin diri gua dikasur sambil dengarin musik lewat iPod gua.











• Jangan lupa untuk memberikan vote dan komen. Jika ada kritik dan saran silahkan komen, kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca agar kami dapat memperbaiki jika ada kekurangan. •

~~ Enjoy ~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Meet, We Make loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang