Bomin: Aku Menepatinya (feat. Jung Dabin)

63 3 0
                                    

I'll always be there...

Jam makan siang masih tersisa beberapa menit. Choi Bomin sudah duduk manis di tempat duduknya. Di sampingnya ada Kim Sunwoo yang asik bermain rhythm game dari hapenya. Bomin sendiri masih sibuk mengacak-acak isi tasnya, mencari buku tugas ekonomi yang akan dikumpulkan jam pelajaran berikut.

"Choi Bomin, bisa kita bicara sebentar?"

Tepat setelah ia meletakkan buku yang dicarinya tadi di atas mejanya, seseorang tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Bomin merutuki dirinya sendiri karena tidak menyadari kedatangan seseorang dengan name tag Jung Dabin ini.

"Ada apa? Bicara saja..."

Bomin menjawab, tanpa melihat ke arah Dabin sama sekali. Ia lebih memilih membuka-buka halaman di buku tugasnya. Sampai pada halaman terakhir yang berisi tulisan, tugasnya yang sudah selesai.

"Bicara berdua..."

Bomin sempat melirik Dabin karena permintaannya barusan. Matanya juga menangkap suasana kelas yang mulai ramai. Apalagi di sampingnya Kim Sunwoo bermain tanpa menggunakan headset.

"Maaf aku sedang sibuk. Nanti saja."

Jawaban Bomin terdengar dingin, bahkan ada nada mengusir di sana. Tapi Dabin tidak menyerah begitu saja.

"Kalau begitu kapan nantinya?"

"Aku tidak tau!"

Kali ini Bomin menunggu Sunwoo yang selesai memainkan satu lagu. Setelah ketukan terakhir, Bomin langsung meminta buku tugas milik Sunwoo, katanya untuk dicocokkan. Sunwoo mengiyakan sambil mendelik pada teman sebangkunya. Dia sudah tau maksud tersembunyi dari Bomin.

"Mau sampai kapan kau menghindariku?"

Oh. Bukan cuma Sunwoo ternyata yang sadar. Bomin tidak menjawab.

"Fine! Silahkan urusi kesibukanmu itu!"

Setelah berseru demikian, Jung Dabin menghentakkan kakinya, keluar dari kelas Bomin. Bomin langsung menghembuskan napas berat. Sunwoo tidak lagi menahan pandangan menghakiminya terhadap Bomin.

"Apa?"

Sunwoo hanya menggeleng. Dia sudah bosan berkali-kali menegur soal sikap Bomin terhadap Dabin beberapa minggu belakangan ini.

Bomin sadar betul ia tidak seharusnya bersikap seperti ini. Tapi Bomin butuh waktu. Karena sebuah alasan, Bomin tidak bisa menghadapi Dabin untuk sementara.

Sementaranya sudah berlangsung selama dua minggu lebih, dan sepertinya Dabin sudah tidak bisa membiarkannya lebih lama lagi. Di sabtu siang, ketika Bomin sedang menikmati waktu senggangnya dengan bermain hape, Dabin kembali menghampirinya.

Bomin waktu itu tengah main game dengan headset menggantung di kedua telinganya. Volumenya cukup untuk membuat Bomin tidak mendengar ada seseorang yang minta izin pada ibunya untuk masuk ke kamarnya.

Jung Dabin.

Bahkan ketika gadis itu membuka pintu kamar Bomin dan berdiri di samping Bomin yang duduk selonjoran di tempat tidurnya, Bomin tidak sadar. Ia tersentak ketika gadis itu mencabut paksa headset yang bertengger di telinganya.

"Apa yang kau lakukan?"

Bukannya menjawab atau minta maaf sudah menarik paksa headset dari telinga Bomin, Dabin malah menatapnya garang.

"Apa?! Aku sudah tidak bisa bersabar lagi. Kenapa kau menghindariku, Choi Bomin?"

Tak menjawab, Bomin justru memalingkan wajahnya dari tatapan Dabin.

[10/10] Wish Upon A Genie [Golden Child]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang