pagi ini,cahaya matahari memasuki sela-sela gorden yang bernuansa gold.
Tisa mengucek-ngucek matanya. Dia segera bangun dari tempat tidur untuk mandi, saat melihat jam sudah 06.45,yang artinya 15 menit lagi ia akan terlambat ke sekolah. Bisa-bisa pencitraannya sebagai anak teladan akan rusak pasalnya hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA 10 JAKARTA .Selesai dengan kegiatan mandinya, yang hanya ia habiskan selama 5 menit, ia sudah siap dengan pakaian sekolahnya. Ia segera berlari menuruni tangga mencari keberadaan mamanya.
"MAMA... KOK GA BANGUNIN TISA SIH"
Teriakannya menggema ke sudut ruangan, sebelum ia menginjak anak tangga terakhir.
"berisik, cepet sarapan. Ntar telat" titah Adnan.
Dengan cepat Tisa mengambil roti yang berada diatas piring dan memakannya.
"Ma, Adnan ama Tisa berangkat dulu ya" pamit adnan sembari mencium punggung tangan mamanya, dan diikuti oleh Tisa.
"Iya, hati-hati ya"
****
Tak lama, motor Adnan memasuki area sekolah. Tisa segera turun dari motor dan menunggu adnan yang masih berada dia atas motor sembari merapikan rambutnya yang berantakan."Kampret cepetan elah, ga usah tebar pesona ya lo" seru Tisa kesal.
"bawel banget sih lo, ayo cepetan gue anter keruang guru"
Adnan berdiri dan merapikan seragamnya, lalu melangkah lebih dahulu.
"eh! Seharusnya gue yang ngomel kek gitu ya! Orang lo yang tebar pesona banget!" seru Tisa menyamakan langkah kakinya dengan cowok jangkung yang ada di sampingnya.
Sesampainya di depan ruang guru.
"Tis, lo ke dalam ya, gue mau ke kelas dulu" ucap Adnan melangkah meninggalkan disa.
"Oke " seru disa saat tak melihat punggung abangnya tersebut.
*****
Suasana kelas XI IPA 2, Yang tadinya ramai seketika menjadi sunyi, karena kedatangan wali kelasnya yang killer itu. Dibelakannya berdiri sosok perempuan yang sungguh cantik.
"Selamat pagi, hari ini kalian akan memiliki teman baru," kata Bu Diana.
"Tisa, Boleh perkenalkan nama kamu? "kata Bu Diana.
"Iya bu"kata Tisa lembut.Perkenalkan nama saya Altisa Adreani Alatas,Semoga kalian bisa jadi teman saya. Kata Tisa.
"Okeee, sekarang kamu bisa duduk di bangku kosong dekat Vano, Vano angkat tangan kamu" titah Bu Diana.
Vano, lelaki tampan itu yang sedari tadi menaruh kepalanya di atas meja pun mengangkat tangannya ke atas dengan ogah-ogahan.
'eh buset dah, datar banget tuh muka" batin Tisa.
Tisa pun melangkahkan kakinya ke bangku kosong tersebut. Sesekali dia melirik lelaki yang ada di sampingnya tersebut, tapi yang ia lihat hanya tatapan dingin dan datar.
Maaf yah masih berantakan
Soalnya ini cerita pertamaku
Semoga kalian suka yahh!! 🙏
Love you all❤😘Ika darma putri❤