Variety Show

631 68 17
                                    


Setelah debut, jadwal Red Velvet semakin padat. Seperti hari ini, kami sedang dalam perjalanan menuju Busan untuk acara variety show pertama kami.

Sepanjang perjalanan, Wendy dan Seulgi tak pernah kehabisan cara untuk menghidupkan suasana. Ada saja candaan dari mereka yang tak jarang membuat aku dan bahkan manager serta driver kami ikut terpingkal.

Yang aku herankan adalah sikap Irene eonnie saat ini. Disaat yang lain sedang bersenda gurau demi membuat perjalanan tak membosankan, ia malah asyik dengan headphone dan ipodnya itu. Melihatnya secuek ini, aku sedikit sebal.

Ketika kendaraan yang kami tumpangi berhenti, aku kira kami telah sampai ditempat tujuan, tapi aku salah. ternyata mobil mengalami kendala teknis sehingga perjalanan dengan terpaksa harus dihentikan.

"tunggulah 1 jam, aku akan meminta bantuan crew variety show untuk menjemput kalian." kata Manager Seo setelah membuka pintu mobil.

Kami pun turun mengikuti arahan dan diminta menunggu di kedai yang tak jauh letaknya dari mobil.

"Ah aku lapar. Aku ingin ramyeon dan kimchi." eluh Wendy pada Seulgi.

"Baiklah. Bagaimana denganmu Joy?" kini ia beralih menatapku.

"Aku ingin kue beras."

"Irene eonnie, kau ingin makan apa? biar aku pesankan sekalian." Seulgi mencolek yeoja dingin itu sebal.

"ah... Pesankan arak beras." katanya spontan membuat kami mengernyit. Ini bahkan masih siang.

"Yaaaak... Kau ingin mati, heoh? Acara ini tidak boleh gagal hanya karena kau mabuk." Manager Seo mendelik. Kami semua tahu kadar alkohol Irene eonnie lebih rendah dari siapapun disini.

"Aku hanya akan minum sedikit." Seakan acuh tak acuh, Irene eonnie mengedarkan pandangan ke daerah sekitar sembari memasukkan kedua tangan kedalam saku. Jujur udara disini sangat dingin. Tumpukan salju berada dimana-mana.

Manager Seo menghembuskan nafas kasar. Ia tahu Irene eonnie tidak akan mudah dibujuk sekalipun ia memohon. Lalu ia mulai mengutak-atik handphone untuk menghubungi crew yang dia maksud tadi.

Member RV pun berjalan mendekati kedai. Namun Wendy memperlambat langkah demi mengimbangiku yang berada dibarisan belakang. Sebelum akhirnya aku memasuki kedai bersama Seulgi dan Irene eonnie, Wendy lantas menahanku diluar pintu.

"Joy! Kau harus bujuk leader kita supaya tidak meminum arak tengah hari begini."
Wendy kembali bersikap aneh sejak kejadian waktu itu. Ia menangkupkan kedua tangan didepan wajah dan bertingkah seolah aku dewa penolong satu-satunya. Aku tahu ia sama khawatir seperti Manager Seo.

"Baiklah, akan kucoba!" mendengar jawabanku, Wendy memamerkan gigi rapinya kemudian menarikku kedalam.

Aku duduk disamping Irene eonnie. Kuperhatikan tangannya tak lekas keluar dari saku. Ah aku ingat. Dia memang tak kuat dengan hawa dingin. Mungkin ini sebabnya ia menginginkan arak beras, demi menghangatkan tubuhnya.

Baru ku ingat, aku menyimpan sarung tangan didalam tas yang tak sempat kupakai.

"Eonnie. . " panggilku dan yeoja dingin ini menoleh.

"Wae?"

"berikan tanganmu!" titahku. ia tak bergeming. Bukannya melakukan hal yang kuminta, Irene eonnie memandangiku lama dan membuatku tak nyaman. Ku tarik saja tangannya sehingga badannya ikut menghadap kearahku.

Ku tiup dekat telapak tangannya supaya udara hangat menyelimuti, setelah kugosok-gosok lantas segera ku balut dengan sarung tangan. Irene eonnie diam saja kuperlakukan seperti ini. Baguslah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JoyRene (Fanfic Collection) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang