Part 2

26 3 0
                                    

                               Masa lalu

Gadis yang sering di sebut gadis aneh itu kini tengah menatap awan gelap yang menutupi langit biru, ia masih berada di sekolah.Dan sekarang jam sudah menunjukan pukul 5:29 WIB.

Tatapannya masih pada awan gelap itu, awan gelap itu seakan menandakan jika kehidupannya hitam tak berwarna sama sekali.

Mengingat kejadian itu membuat wajah datarnya murung, kejadian yang menimpa keluarga nya yang begitu harmonis.

"Arsya kangen kalian"-lirihnya dengan suara rendah, air matanya kini meluncur membasahi pipi nya.

Tangannya membuka res leting tas, benda yang berbentuk kotak itu ia keluarkan.Album foto, itu lah benda yang kini tengah ia buka.Lembaran demi lembaran seakan menyayat hatinya, gambar keluarganya terpampang dengan jelas di album tersebut.

Arsya benar-benar merindukan keluarga kecilnya yang harmonis, mereka meninggalkan Arsya.Kecelakaan tiga tahun yang lalu  membuat Orang tuanya serta kedua saudaranya pergi meninggalkannya sendirian.

Malam itu malam yang tak akan pernah ia lupa sampai kapan pun, karena malam itu semua kebahagiannya lenyap.

Flasback on

Keluarga itu dengan asiknya bercanda gurau di dalam mobil.Tertawa, tersenyum, candaan demi candaan mereka lakukan membuat suasana menjadi asik.Malam yang sunyi gelap di buat indah oleh mereka.

"Bang Nico"-sahut gadis yang bernama Arsya itu

"Kenapa Zah?"-(Zah)Panggilan dari abang nya yang bernama nico

"Ngantuk"-ucapnya dengan manja

"Dih manja banget jadi anak, tinggal tidur ribet bat dah"-sindir seorang pria yang tengah bersandar dengan santai.Daniel, nama abang keduanya yang dengan santai menatapnya.

"Apa sih sewot banget jadi orang"-Ucapnya kesal

"Idih dasar bocah"-Daniel masih dengan gaya santainya

"Iya-iya tau gue bocah"

"Arsya gak boleh ngomong lo gue sama abang sendiri"-tegur sang wanita yang kini sedang duduk di jok bagian depan bersampingan dengan seorang pria yang tengah menyetir.

"Iya bun maaf, habisnya bang Daniel sewot mulu jadi orang"-Balesnya sambil menatap tajam mata Daniel

"Napa tuh mata mau gue colok"-Daniel menatap tajam balik Arsya

"Daniel lu udah gede masih aja berantem ma vizah"-kini giliran Nico bersuara

"Elah lu nic belain dia mulu, kapan belain gue sih"-Ucap daniel kesal

"Idih orang jelas-jelas lu yang salah, Zah sini sandaran ma abang"-Tangan kekar Nico menarik pelan kepala Arsya ke bahu nya

Arsya menatap daniel dengan tatapan menang, lidahnya ia julurkan mengejek sang abang yang sedang kesal dengan tingkahnya.

"Gue tampol juga lu Sya"-ancam Daniel

"Whahaha"-Tawa Arsya lepas

"Tawa lagi, bangsul emang lu"-ucap daniel kesal

"Cieee marah"-ejek Arsya

"Udah Zah, katanya mau tidur"-tegur Nico

"Eh iya iya"

"Yah, Daniel pen pipis nih"-ucap Daniel pada ayahnya

"Elah udah malem masih aja pipis"-ucap Arsya

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang