first and last

1 0 0
                                    

Bismillah

Sebuah beban yang selalu membuatku mengubur harapanku. Entah inikah jalan terbaik, ataukah hanya semu belaka.

Jujur saja, beban ini tak dapat ku tangani. Bahkan dengan dukungan penuh dan fasilitas yang memadai, tetap saja jiwa dan raga ini tak dapat menanganinya.

Andaikan ku dapat memilih, pastinya ku akan memperjuangkan harapanku, walaupun akhirnya masih abu- abu. Dan jika aku kekeh memperjuangkan harapanku, lalu akhirnya hitam, maka setumpuk cibiran akan menerpa secepat bersin. Sebaliknya jika hasilnya putih, yahh.... tanpa minta mutiara, pasti diberi.
Tidak seperti beban, yang jika akhirnya hitam, maka setumpuk cibiran itu akan disulap jadi segudang mutiara. Dan jika akhirnya putih hmmm bisa bayangin sendiri dehh.

Hmm, tapi...Itulah duniaku, antara beban dan harapan.

Walaupun begitu, gue tetap enjoy. Toh inilah duniaku. Walaupun mencoba bersembunyi, pasti akan ditemukan.

Intinya. Sekeras apapun kehidupan, jika kalian menghadapinya dengan Ikhlas dan Semata mata hanya mencari Ridha-Nya, in shaa Allah semua akan indah.
Seperti gue berusaha merangkul beban dan mengubur harapan.

Selamat tinggal harapan, ku akan mengenangmu. Walaupun sulit.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beban vs HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang