"Hei cantik! Jangan nangis dong kan abangnya jadi sedih" ucap laki laki yg memakai kalung.
"Nanti cantiknya luntur loh.." timpal laki laki dgn baju yg dikeluarkan.
Mereka pun tertawa dengan menggelegar( kecuali seseorang yg berada di barisan pertama),sehingga menjadi bahan tontonan oleh murid yg lewat dikoridor tersebut.
Laki laki yg berpenampilan seperti ketua dari geng,emng iyah sih ketua dari geng. Memandang wanita yg ada di hadapannya,kemudian mengeluarkan smirk andalannya.
Wanita tersebut yg melihat smirk laki laki itu bergidik ngeri di tempat.
Kemudian beralih,tangan kanan si ketua geng terulur ingin mengusap nakal pipi wanita tersebut—namun terlambat,ada sebuah tangan yg menahannya. Sehingga membuat orang orang yg sedang tertawa itu berhenti,dan membuat lorong tersebut menjadi hening.
Si ketua geng tersebut tersentak kaget begitu juga wanita yg dihadapannya. Mereka langsung melihat ke arah pemilik tangan tersebut.
"Diandra!" ucap wanita tersebut kaget.
"Lo! Berani nyentuh dia lagi,gue jamin tangan lo nggak akan selamat" ucap Diandra dengan geram.
Si ketua geng hanya menaikkan alisnya,lalu menyentakkan tangan Diandra.
Diandra melihat tangannya sekilas lalu melihat laki laki tersebut sambil menyunggingkan bibirnya,seakan sedang menantang laki laki tersebut.
Diandra maju selangkah,lalu jongkok dihadapan laki laki tersebut—namun aktivitasnya terhenti karena ada sebuah tangan dibelakangnya yg ingin memukul kepala Diandra.
Si pemilik tangan tersebut kalah cepat dengan gerakan Diandra. Diandra yg menyadarinya langsung mencekal tangan tersebut,lalu membalikkan badannya agar bisa melihat si pemilik tangan tersebut. Diandra menyunggingkan bibirnya dan langsung memutar tangannya kebelakang sehingga gerakan si pemiliknya terkunci oleh Diandra. Lalu Diandra menendang bokong laki laki tersebut hingga badannya terbentur ke tembok.
Teman segengnya yg melihat itu langsung berkilat marah,dan langsung menghampiri Diandra utk membalas perbuatannya.
Si ketua geng tersebut kaget pasalnya wanita yg bernama Diandra itu hanya menunjukan wajah santainya saat anak buahnya menghampiri wanita tersebut ingin menghajarnya.
Satu persatu orang yg ingin menghajarnya ditumbangkan oleh Diandra dgn gerakan terlatihnya,dan yg terakhir Diandra mencekal tangan laki laki tersebut dan membalikan badannya sehingga laki laki tersebut ada di belakangnya,lalu menarik tangan laki laki itu sehingga tangannya mengalung di leher Diandra,dgn sekuat tenaga Diandra menarik tangan laki laki tersebut dan membuat badan laki laki itu melayang ke atas dan jatuh kelantai beserta dentuman keras. Sehingga membuat orang yg menontonnya berteriak kaget apalagi wanita.
Si ketua geng hanya bisa diam melihat itu karena tidak bisa menutup keterkagetannya pasalnya Diandra,hanya seorang wanita dengan gampilnya menumbangkan anak buahnya seorang diri padahal anak buahnya itu sudah bersabuk hitam,saat tersadar si ketua geng langsung menghampiri temen segengnya.
Diandra langsung menarik wanita tersebut," Ferra lo nggak papa kan?" ujar Diandra khawatir sambil memeriksa tubuh Ferra.
"Lo diapain ajah sama mereka? Ni tubuh ada yg sakit nggak? Mereka nggak macem macemin lo kan? Lo—"ucapannya terpotong,"Gue nggak papa kok" jawab Ferra.
Diandra menghela nafasnya lega dan lansung memeluk Ferra.
"Gue takut" hanya itu ucapan yg dilontarkan Diandra,"Takut?"ujar Ferra.
Diandra menganggukan kepalanya masih memeluk Ferra,"Gue takut lo kenapa napa"
Ferra langsung melepaskan pelukannya lalu memegang pundak Diandra,"Gu—"ucapnya terpotong,"Udah dramanya"potong si ketua geng.
"Tenang aja gue nggak ngapa ngapin temen lo kok"ucap si ketua geng sambil mengampiri Diandra dan Ferra.
Diandra menaikkan satu alisnya,"Emang lo pikir gue percaya"
"Kalau nggak percaya tanya ajah sama temen lo" sambil menunjuk ke arah Ferra.
"Gue emang nggak percaya sama lo,dan buat apa gue tanya sama temen gue toh jelas jelas lo ngelecehin temen gue" cerocos Diandra.
"Jelas jelas? Gue ngelecehin temen lo? Heiiii denger yah gue nggak sebrengsek itu kali.."protes si ketua geng.
"Lo itu BRENGSEK!emng yah kalau maling nggak akan teriak maling,sama seperti halnya lo. Orang brengsek mana ada yg ngaku dirinya brengsek"ujar Diandra
"Gue emang bukan orang yg brengsek!" geram si ketua geng.
"Kalau lo emang bukan orang brengsek,lalu lo apah??!" bentak Diandra.
"Gue itu orang baik,bukan orang brengsek" ucap si ketua geng dengan santai sambil membusungkan dadanya.
Diandra tertawa hambar lalu berhenti sehingga membuat suasana mencekam"Lo bilang lo orang baik,lo emang nggak nyadar yah sama kelakuan lo" ucap Diandra geram sambil menatap tajam si ketua geng.
"Emng gue ngelakuin apa??"celetuk si ketua geng.
"LO ITU UDAH NGELECEHIN TEMEN GUE! LO DENGERKAN APA PERLU GUE HARUS BAWA TOA MESJID KESINI!BIAR LO BISA DENGER!"
"Ngelecehin temen lo? Kata siapa? Lo emng punya bukti? Kalau memang lo punya bukti,gampil tinggal rampas ajah buktinya dari lo sekalian sambil nyogok kepala sekolah"ucap si ketua geng dengan santai.
Diandra tersenyum saat mendengar kalimat dari si ketua geng dan orang yg melihatnya pun hanya bisa menatapnya bingung.
"Lo kenapa senyum senyum sendiri kayak—" ucap ketua geng,"Ouuu jadi kamu mau nyogok kepala sekolah!"potong seorang paruh baya.
Si ketua geng tersebut menegang hebat saat mengetahui sosok pemilik suara tersebut,"Nggak kok pa,mana saya berani nyogok bapak" ucap ketua geng dengan gemetar.
"Ikut keruangan bapak sekarang juga" ucap kepala sekolah dengan tegas,"Kalian juga ikut keruangan saya"sambil menunjuk ke anak buahnya si ketua geng.
"Ferra! Lo nggak papa?? Mereka nggak ngapa ngapain lo kan?" cerocos Lovia.
"Nggak,gue nggak papa kok" jawab Ferra.
"Dra gue mau urusin si anak anak curut itu,lo bawa si Ferra ke UKS kayaknya dia lg nahan pusing tuh—"sambil menunjuk ke arah Ferra,"Kalau gitu gue pergi dulu yah" lanjut Lovia.
Di balik itu ada seseorang yg sedaritadi melihat kejadian tadi dengan sorot wajah kebingungan.
Tbc
°°°°°°°°°Maaf kalau typo bertebaran dimana mana sama jangan lupa di vote yah😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Facts Are Revealed One by one
Teen FictionCeritanya merupakan gabungan dari semua cerita. Menceritakan tentang kehidupan seperti biasanya anak remaja,namun kali ini berbeda di cerita ini akan ada banyak, teka teki dan kejutan yg hadir. Kesedihan,cinta,konflik yg membuat semua orang bingung...