Ep.15 - Pacar Kim Sejeong

569 113 125
                                    

GIRLS OVER FLOWERS
2019/03/16
※※※

GIRLS OVER FLOWERS2019/03/16※※※

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“PAK JANG siapkan air mandi!”

Jang Geunsuk yang baru akan menyapa kehadiran nona mudanya bersama seorang tamu, segera menyahut patuh. Terhitung sudah tiga kali ia melihat lelaki bertubuh tinggi itu berada di tempat kerjanya.

Waktu itu dia disuruh untuk mendandani Kang Daniel, mulai dari pakaian, riasan wajah dan tata rambut. Acara pelelangan yang mengharuskan lelaki muda itu menjadi model pakaian lelang dan sekarang… datang dalam keadaan kotor dan babak belur. Sudah pasti persiapan air mandi yang dilakukannya bukanlah untuk Sejeong.

Masih dengan memakai handuk mandinya, Kang Daniel terduduk di tepi ranjang. Kotak P3K terbuka, isinya berserakan di atas kasur. Satu tangan terlihat sibuk mengambil satu cotton bud di antara kain kassa.

“Lakukan pelan-pelan, kau bisa mencolok mataku!” protes Daniel ketika cotton bud bergerak meratakan salep diluka dekat matanya.

Sejeong melempar benda tersebut dengan kesal, ganti menggunakan jari telunjuknya. Sontak Daniel terhenyak dari duduknya sambil berseru. “PELAN-PELAN!”

Mendadak kata ‘Pelan’ sangat dibenci Sejeong. Lantas gadis itu memasang plester dengan cepat, sengaja menekannya sehingga membuat Daniel mendesis. Aneh sekali… Nona muda yang tinggal di rumah gedongan begitu antusias mengobati seseorang, sebelumnya mana mau dia melakukan hal semacam itu meski sahabatnya-lah yang terluka.

“Tak ku sangka kau pria cengeng.” Cibir Sejeong beralih mengompres luka dibatang hidung Daniel menggunakan handuk kecil basah sembari membenarkan posisi duduk miring menghadap pasien dadakannya.

“Kapan aku menangis.” Balas Daniel seraya mengaduh, sebelum laki-laki yang sedang diobatinya memprotes lagi, Sejeong sudah lebih dulu membekap mulutnya.

Racauan tak jelas terdengar lucu bagi Sejeong, ia terkekeh tatkala membuka plester dengan satu tangan. Sementara Daniel tak dapat membiarkan perbuatan Sejeong mengurangi asupan oksigennya dengan bergegas menyingkirkan lengan yang menutupi mulut, dalam satu hentakan dimana kejadian tak terduga terjadi seperkian detik berikutnya.

Sejeong yang sebenarnya kesusahan dalam membuka plester malah terhempas ke kasur, tangan kanan yang memegang plester terlentang menyanggah kepala besar Daniel yang ikut terjatuh. Sayangnya otak Daniel baru memprediksikan hal ini, ketika lengan Sejeong yang baru saja ditepisnya bergerak cepat mengenai tubuhnya sampai terdorong dan kini sama-sama berbaring miring. Saling berhadapan dalam jarak kurang dari 5cm…

Pandangan mereka bertemu.
Tidak dapat dipungkiri suara gemuruh dalam dada membuncah, memunculkan debaran. Sejeong sampai menelan saliva-nya, ia harus menjauh dari situasi yang membuat hatinya tak karuan.

“Singkirkan kepalamu dari lenganku.”

Penuturan Sejeong tak langsung dimengerti Daniel. Kemudian melalui ekor matanya, laki-laki itu menyadari bahwa ia tengah menindih sebuah lengan. Buru-buru duduk tegak, Daniel tidak ingin disalahkan akan hal ini, bukankah yang memulai adalah Sejeong, ia membatin selagi memperhatikan gerak-gerik Sejeong dalam merapihkan penampilannya.

Girls Over FlowersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang