Canda doang v:
Awokawokawoka v:
Btw, chapter sebelumnya gw hapus ya _(:з」∠)_
..
.
.
.
.
"Sepertinya "itu" memang ada disana..."Author POV
Tirai terbuka. Nampak diatas panggung kelompok 3 yang sedang mementaskan drama mereka. Sementara murid murid yang lain menonton dengan tenang dibawah
"Gara gara gak ada cewek di kelompoknya tuh. Kepaksa salah satu berperan jadi tokoh cewek" komen Clint dari kursi penonton
Zilong langsung membalas lalu melirik Clint "Kan tetep aja pas. Zhask ama Argus kan... Kau taulah"
"Humu, hahaha" lanjut Helcurt
"Kan lu ama Alucard juga gitu Long" goda Gusion
Alucard langsung menatap sinis Gusion karena tak terima "Hus, ngapain pake bawa bawa gw hah?"
"Santui bosku hahaha" ucap Lancelot sedikit tertawa melihat ekspresi Alucard
"Udah udah, kalian terlalu berisik. Yang lain jadi terganggu nontonya" ucap Hayabusa datar
"Iya..." jawab mereka berenam kompak
Gak asik...
.
.
.
.
.
.
"Mereka semua hidup bahagia selamanya. Tamat" ucap narator mengakhiri penampilan kelompok 3
Buk Hilda langsung menaiki panggung dan mengambil mic "Baiklah, selanjutnya mari kita saksikan penampilan kelompok 5"
Eudora, perwakilan kelompok 5 menaiki pangung "Kami dari kelompok 5 akan menampilkan drama berjudul Cinderella" ucapnya lalu tersenyum
Tiba tiba...
"A-APA ITU!!!" teriak seorang murid sambil menunjuk keluar jendela. Semua murid dan guru langsung melihat keluar dan terkejut
Sebuah bola besar memantul kedalam aula drama. Semua murid langsung berlari ketempat yang aman. Bola tersebut lalu berubah menjadi sesosok makhluk berlengan panjang seperti per. Dibelakangnya terdapat seorang pria aneh dengan wajah pucat dan sebuah tongkat yang ia pegang
Pria bertangan per itu melihat kesekitar "Ternyata kau benar, aku bisa merasakannya"
"Sudah ku bilang kan? Aku tak pernah salah" Ucap pria pucat dibelakangnya
"Ya ya, kau selalu benar Faramis" balas pria per itu sambil memutar bola matanya
"Siapa kalian!? Dan ada urusan aap kalian kemari sampai merusak ruangan ini!?" tanya kepala sekolah Minshitar sedikit berteriak
"Heh, santai dong pak tua. Kami cuma mau mampir saja" ucap pria per tadi yang bernama khufra
"Kami kesini untuk mencari sesuatu yang tak perlu kalian tau" ucap pria pucat bernama Faramis "Dan benda tersebut berada dibangunan aneh ini" lanjutnya
'Apa apaan mereka ini. Menghancurkan dinding sekolah, lalu berbicara dengan kasar. Dan lagi... Bangunan aneh? Ini kan jelas jelas sekolah' Gumam Helcurt dalam hati
Faramis tiba tiba melihat kearah Helcurt dengan tatapan aneh... Bisa dibilang... Kaget?
"Dia..." Ucapnya singkat sambil terus menatap Helcurt
"Ap- Tunggu? Bukannya sudah punah ya???" Khufra langsung kaget ketika melihat Helcurt
'Tunggu!? Punah? Mereka tahu tentangku? Tentang ras ku?" Helcurt langsung kaget dan bersembunyi dibelakang kerumunan
"Punah? Maksudnya?" tanya Zilong sedikit berbisik kepada
"sepertinya kita untung besar ya" ucap Faramis sambil tersenyum licik
"tapi sebelum itu..." Faramis mengangkat tongkatnya, tiba tiba saja sebuah altar muncul dan mayat mayat keluar
"kita selesaikan dulu urusan kita"
.
.
.
.
.
Awokawokawokawokawokawokawoka V:
See you next chapter_(:з」∠)_