lima belas

860 155 15
                                    

"Woy, liatin apa lu?"

Jihoon tersentak, ia langsung menyimpan kembali sketsa yang ia pegang tadi.

"E-E-Engga kak…" Daniel mendekati lemari bukunya, memeriksa.

"Awas ya kalo ada yang hilang."
"IH KAK AKU BUKAN MALING?!"
"Yeu bodo."

Daniel membuka lemari bajunya, mencari cari pakaian yang bisa ia pakai hari ini.

"Lu ngapain belom pergi hm?" tanya Daniel sambil membongkar bongkar isi lemarinya sampai tumpah ruah kelantai. Khas anak kos banget, berantakan!

"Nungguin kakak, mau nebeng! Heehehehe~"
"Idih ga modal, cari pacar makanya sono biar bisa tebengan."

Mendengar ucapan Daniel, Jihoon tersentak mengingat sesuatu

"Oiya kak, kakak kenal sama Guanlin? Lai Guanlin?"
"Hm?" Daniel menengok kearah Jihoon.
"Lu berdua udah ketemu? Gw kira belom. Si kuali gada ngomong ngomong ama gw pdkt-nya jadi atau ngga sih." dia tertawa kecil.

"Jadi bener kalian saudaraan…" Jihoon mangut mangut.
"Kakak yang kenalin aku sama dia?"

Daniel mengangguk sambil melipati bajunya, "Dia nanya ada kenalan uke imut engga, ya gw langsung keingetan lu."

Wajah Jihoon memerah.

"Tapi yang gw ingat dari lu bukan imutnya, tapi bantet sama cerewetnya!" Wajah Jihoon langsung sepet lagi. Daniel memang rese!

"Eeh kak nanti temenin aku ke fakultas seni ya?" Pinta Jihoon.
"Ngapain anjir dah, pergi aja sendiri."
"Temen kenalanku disana lagi gladi bersih teater buat acara kampus nanti. Dia suruh aku dateng! Ayo dong temeninnn aku takut kesana sendirian!"
"Manja banget sih buset!" Daniel menyambit Jihoon dengan bantal apeachnya, antara kesal dan gemes.
"Ayodong kak ayooooo~"
"Yaudah iya, bawel! Untung idup lu kalo kaga udah gw peres gw jadiin kanebo!"

Jihoon tertawa kecil, sambil memikirkan rencana untuk mempertemukan Seongwu dan Daniel kembali disana.

***

"Kakak tunggu sini ya! Aku mau nonton gladi bersihnya dulu. Kakak gausah ikut nanti bosen!" Jihoon ninggalin Daniel sendirian di taman bunga area fakultas seni.

Memang kampret, padahal dia yang minta temenin… -Daniel

Akhirnya Daniel memilih untuk duduk dibawah payung jamur disana.  Membuka ponselnya dan langsung bermain game online menggunakan wifi kampus.

"Sendirian?"

Daniel yang kagetan pun tak sengaja menjatuhkan ponselnya ke rerumputan. Memang latahnya keterlaluan ya--

Daniel memungut ponselnya tepat didepan kaki sang pemanggil namanya tadi.

Ia mendongak untuk memastikan siapa orang tersebut, sedetik kemudian ia tercekat.

Seseorang yang baru malam tadi membuatnya kepikiran semalaman…



"S-Seongwu?!"
"Hehehe, kagetan banget ya kamu, masih kaya dulu…"

Seongwu duduk didepannya, sambil menyerahkan jaket denim kepunyaan Daniel.

"Ini, aku balikin yang malem tadi. Makasih ya, Dan…"

Daniel yang masih gagap karena bertemu sang mantan mengambil jaket itu dengan gemetaran, sambil mengangguk sedikit. Ia membuka game onlinenya lagi, berusaha menfokuskan pandangannya hanya pada game saja.

"Kamu kesini ngapain, Dan?" Seongwu menopang dagunya diatas meja, sambil liatin Daniel.

"Ga… Gapapa… cari angin doang… Disini anginnya seger ga kaya di arsitektur gitu malah bikin gerah tamannya… hehehe…" Daniel ngomong ngaco, terlihat banget kalo dia sedang gugup.

"Disini adem banget emang, Dan. Kamu ngerjain skripsi disini aja deh pikiranmu pasti bakal lancar…" Daniel mengangguk angguk saja.

Seongwu melirik jam tangannya.

"Ah udah jam 2, aku punya janji." Seongwu berdiri dari duduknya.

Tanpa disangka, Seongwu mengacak ngacak rambut Daniel pelan sambil menyemangatinya. Sebuah usakan hangat yang membuat jantung Daniel berdebar kacau.

"Semangat skripsinya, Daniel Kang! Cepetan wisuda ya! Hehehe~"

Suara favorit Daniel, dan juga kekehan kecil favoritnya.

Daniel merindukannya.

Daniel menunduk dalam, menahan senyumnya.

"Dadah, aku duluan yaa~"

Daniel baru berani mengangkat kepalanya ketika langkah kaki Seongwu sudah merasa menjauh.

Ia menatap punggung Seongwu dari jauh, namun raut wajahnya berubah seketika.

Ia melihat Seongwu berjalan bersama seorang lelaki yang menggendong tas gitar besar dipunggungnya.

Bukan, bukan, Daniel tau itu bukan Minhyun, karena Minhyun bukan anak jurusan seni musik.

Seongwu tampak akrab dengan lelaki itu, yang kemudian mulai berani merangkul pundak Seongwu mendekat.

Saat itu juga suasana hati Daniel berubah.

Panas, benci, marah, sakit. Ia rasakan semuanya sampai lupa akan statusnya dan Seongwu yang sudah bukan apa apa.

Dia kah?
Pencuri hatimu yang baru?
Jadi ini kah caramu? melambungkan hatiku setinggi tingginya lalu menjatuhkannya kembali?

TBC

Annyongggg author kembali mengepost satu chapter lagi sebagai permintaan maaf karena author akan hiatus kembali satu bulan kedepan :""")))))) maafkan author yang hobi hiatus ini ya yorobun tapi  author mau fokus urusan sekolah duluㅠㅠㅠㅠㅠㅠㅠ Insyaallah kita akan bertemu lagi dipertengahan april ya! Author janji bakal kembali. Kalo bisa barengan sama debutnya Daniel nantiㅠㅠ Jangan lupa vommentnya biar author semangat nyicil episod:")

See you in mid-April!

MY IDIOT BOYFIE [ONGNIEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang