enam belas

835 103 11
                                    

"Seongwu-ssi, kenapa tidak dimakan?"

Suara Jaehwan membuyarkan lamunan Seongwu.

Seongwu menatap crepes strawberry ditangannya yang sama sekali belum ia cicipi sedari tadi. Crepes yang dibelikan Jaehwan.

"Seongwu-ssi tidak suka crepes?"
"A-ah, aku suka kok. Tadi masih panas soalnya jadi aku tunggu dingin dulu hehehe."

Seongwu menggigit crepesnya sedikit, lalu menatap kearah lain  kembali. Entah kenapa ia sangat menghindari tatapan Jaehwan.

Tatapan berbinar dari Jaehwan, yang entah kenapa malah membuat Seongwu tidak nyaman.

"Seongwu-ssi, disini ada sesuatu."
"Heum?" Seongwu merespon panggilan Jaehwan dengan cepat.

Cup

Bibir Jaehwan menempel pada bibir tipis Seongwu. Seongwu terdiam, crepes yang dipegangnya hampir saja terjatuh karena ia terkejut.

Jaehwan melumat pelan bibir tipis Seongwu, sembari menatap manik hitam lelaki manis itu.

Seongwu menatap balik Jaehwan, mencoba meleburkan semua perasaan masa lalunya terhadap Daniel dan mencoba memfokuskannya kepada lelaki didepannya ini saja.

"Mmhh…" Seongwu tampak kehabisan napas, ia mendorong dada Jaehwan menjauh.

Jaehwan baru saja menyadari apa yang barusan ia lakukan, ia menunduk dalam.

"Seongwu-ssi, maafkan saya…"

Seongwu membuang wajahnya, berusaha menyembunyikan perasaan aneh yang ia rasakan.

Perasaannya campur aduk, jantungnya biasa saja, namun pikirannya bertolak belakang dengan perasaannya.

"Gapapa." ucapnya lirih.

Jaehwan menatapnya lama, kemudian membawa tangan Seongwu kedalam genggamannya.

"Seongwu-ssi"

Seongwu tersentak, tapi berusaha bersikap biasa.

"Ya?"
"Saya merasakan perasaan ini semenjak bertemu Seongwu-ssi beberapa minggu yang lalu…"

Seongwu sudah merasa tidak enakan, ia merasakan banyak kupu kupu yang terbang didalam perutnya.

Bukan, ia tidak mual.
Ia hanya… tidak nyaman.

"Saya menyukaimu, Seongwu-ssi…"

Seongwu terdiam beberapa saat, kemudian meringis,

"Aku ijin ke toilet sebentar ya…"

Seongwu bangkit dan berdiri, kemudian berlari menuju toilet kampus dengan cepat. Meninggalkan Jaehwan dengan seribu pertanyaan.

Apa dia akan menolakku?
Apa dia akan memikirkan hal ini dahulu?
Atau… dia akan menerimaku?

***

Seongwu menumpukan tubuhnya pada wastafel toilet, ia benar benar lemas, dan bingung.

Pikirannya berkata untuk mengiyakan, namun perasaannya menolak mentah mentah.

"Aku tidak menyukai Jaehwan."
"Tapi aku akan kembali merasakan kesedihan yang sama tiap malam karena terus terusan teringat Daniel…"

Seongwu mengacak rambutnya frustasi, berpikir cukup lama hingga dia berhasil memutuskan satu hal.

Dia keluar dari toilet, kembali menghampiri Jaehwan.

"Jaehwan-ssi."
"Ya?" Jaehwan sudah sumringah, sudah siap menerima jawaban Seongwu.
"Sini, aku mau membisikkanmu sesuatu."

Seongwu menarik bahu Jaehwan mendekat, kemudian membisikkan sesuatu ditelinganya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY IDIOT BOYFIE [ONGNIEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang