Part 1

8 1 0
                                    

*****
Gadis berumur 12 tahun sedang duduk sendiri di kursi taman memandang langit yang tampak biru sebiru laut ,gadis yg memakai hijab hitam itu sambil memegang buku hariannya ,wajahnya murung tampak terlihat tak segembira.
" Papa....kenapa kau pergi secepat ini, aq belum bisa membahagiakanmu,kenapa pa?? Kenapa Tuhan nggk adil harus mengambil papa".Tangis esya pecah seketika mengingat bayangan kejadian saat papanya meninggalkan dunia,dengan memandang langit ditaman tempat favorit ia dan papanya dulu.
"Siapa yang akan mengajariku disaat aq tak tahu?,siapa yang akan menenagkanku saat terpuruk,dan yang menemaniku bergembira bermain,dan kenapa cobaan ini hadir menimpaku?.
pertanyaan yang selalu terputar dipikiran esya.menurutnya papa merupakan sosok malaikat pelindungnya,yang selalu mengajarkan tentang kehidupan, kedamaian.
******
Semenjak peninggalan papa esya termenung dikamarnya.ia bertekad untuk mengikhlaskan kepergian papanya walaupun berat,karena ia sadar terpuruk dalam kesedihan terlalu lama tidak akan mengubah segalanya yang sudah merupakan takdir.
"sya, belajar nak,,sama kakakmu gih!! Sebentar lagi kamu kan ujian nasional".kata nia. "iya ma,aq belajar kok".timpal esya menurut.
" iya dek,pokoknya kamu harus belajar terus dan bisa mencapai cita-citamu".tambah kakaknya.
Esya belajar persiapan ujian kelulusan besok.
*****
"Ma esya berangkat sekolah ya,,nanti keburu telat",
" sarapan dulu nak," timpal mama. "udah siang ma,esya nanti sarapan disekolah aja".(sambil mencium tangan berpamitan)
"Hati hati ,semoga ujian kamu lancar aminn"

Memory EsyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang