Hari dimana Wonwoo mengadopsi kucing adalah hari dimana dia dan Mingyu saling tidak menyukai satu sama lain.
Kucing itu sangat menggemaskan, baru berumur sekitar satu minggu, kucing baru lahir yang paling kecil milik tetangga Joshua. Kucing itu memiliki bulu berwarna hitam mengkilap, bercorak putih, dan matanya berwarna hijau keruh air laut. Wonwoo menamai kucing itu Pumpkin. Soonyoung memberinya nama Schmoopiewoopiecuddlepie. Mingyu memberinya nama Cat, dan terkadang, Motherfucking Piece of Shit Cat. Ketika nama yang mereka berikan semakin bermacam-macam, Wonwoo menutupi telinga Pumpkin dengan telapak tangannya dan berekspresi datar, "Bahasamu, Mingyu." Di belakang, Soonyoung terdengar sedang merengek sambil berkata, "Bayiku yang malang!"
Wonwoo membawa pulang anak kucing itu di dalam sebuah kotak kardus yang mana, telah menyebabkan wajah Joshua memerah karena itu adalah satu-satunya kotak yang bisa dia temukan di apartemennya, yang sebelumnya merupakan semacam tempat untuk sex toy. Mungkin Joshua memerah hanya karena merasa hangat yang disebabkan oleh pemanas yang ada di dalam apartemen, atau mungkin dia menganggap Wonwoo menarik, tetapi Wonwoo selalu memiliki intuisi yang hebat. Joshua kebetulan memberitahunya, ketika Wonwoo bertanya, "Jadi, apa yang kamu dapatkan?"
Dia pikir Joshua akan terkekeh, menampar lengannya, dan memberinya kalimat seperti, "Bukan urusanmu. Keluarlah dari rumahku.” Sebaliknya, Joshua, dengan sangat erang-terangan, dia berkata, "Anal beads.” Mungkin dia memang tertarik pada Wonwoo.
Wonwoo menyadari bahwa dia benar, karena wajahnya mulai terbakar, jari-jarinya mulai mencengkeram kotak kucing itu, yang merupakan sesuatu yang Buruk karena terdapat hewan kecil yang rapuh di dalamnya, sehingga Wonwoo pergi dari apartemen Joshua dengan tergesa-gesa, "Selamat bersenang-senang dengan itu, hyung!"
Tidak mengherankan, Jihoon sedang berkeliaran di ruang tamu ketika Wonwoo masuk ke dalam rumahnya.
Pumpkin telah mengeong selama sekitar dua puluh menit saat di perjalanan pulang dari rumah Joshua, dan Wonwoo, karena merasakan semacam empati dari seorang ayah, dia meniru setiap suara menyedihkan yang dibuatnya.Pumpkin terdiam ketika Wonwoo berkata, "Awww, aku meletakkanmu di kursi penumpang. Bergembiralah, sayang.” Kemudian, Pumpkin menjulurkan kepalanya keluar dari tutup kotak itu untuk mengintip ke sekeliling dengan rasa ingin tahu. Wonwoo harus mendorongnya dengan lembut ke dalam kotak, bibirnya terkulai karena merasa simpati. Dia mendengar tangisan Pumpkin sebagai tanggapan, dan sialan, Wonwoo merasa sangat lemah akan hal itu.
Itulah sebabnya dia tidak akan membiarkan siapa pun mengambil Pumpkin darinya. Tidak terkecuali Jihoon yang memutar matanya ke arahnya saat duduk di sofa dan berkata, "Apa-apaan ini?" begitu pula dengan Mingyu yang keluar dari kamarnya dan berteriak ketika Pumpkin berjalan-jalan di lantai dan mengusapkan kepalanya ke jari-jari kaki Mingyu. Wonwoo akan melindungi Pumpkin dengan nyawanya.
"Aku akan merawatnya," Wonwoo bersikeras, menggendong Pumpkin, berusaha untuk tidak menjerit saat merasakan bahwa bulunya lebih lembut dari apapun."Tidak," teriak Mingyu. Wonwoo berpikir Mingyu bertingkah seperti ini karena sudah menjadi kebiasaan Mingyu untuk selalu bertentangan dengan apa pun yang dikatakan atau dilakukan Wonwoo. Wonwoo sangat menyadari siapa Mingyu, tetapi dia tidak mungkin membenci sesuatu yang begitu menggemaskan, bukan? "Aku menelpon Soonyoung. Kamu kembalikan benda itu ke tempat asalnya." Bagaimana mungkin Wonwoo bisa melakukan itu?
Pumpkin mengubur kepalanya ke dada Wonwoo, seolah-olah dia bisa merasakan kekuatan jahat di ruangan itu yang mencoba memisahkan mereka berdua, dan hati Wonwoo hampir mati. Dia memberi Mingyu senyum hangat. "Biar kutebak, kamu ini manusia anjing, ya kan?" Wonwoo memberanikan diri, suaranya tenang dan datar. Dia bangga saat Mingyu terlihat semakin marah.

KAMU SEDANG MEMBACA
If Cupid's Got A Gun - Meanie
Fanfiction"Kim Mingyu," Wonwoo starts. He scripted this. "I hate everything about you. You infuriate me every single goddamn day. You get on my nerves like no one else. In another universe, I bet we could've been best friends, but you had to be the biggest as...