"Selamat pagi! Perkenalkan namaku Adijaya Putra, salam kenal."
Begitulah awal pertemuanku dengannya. Lebih tepatnya ia adalah anak baru di kelasku. Aku menaikkan alis saat melihat para wanita melihat Adi dengan kagum. Wajah manis dan tinggi semampai itu memang cukup menarik.
"Hai! Boleh berkenalan?" Lamunanku pecah saat ia memberikan tangan untuk berkenalan.
"Tentu, Senja. Salam kenal." Kataku dengan dingin. Yaa itulah aku, tak begitu peduli dengan keadaan.
"Nama yang menarik. Kau pasti pengagum senja." Ucapnya. Aku mengerutkan dahi saat ia berkata aku adalah pengagum senja. Aku tak pernah menyukai senja sejak kecil, entah mengapa.
Saat melihatnya aku yakin ia adalah lelaki yang ramah pada semua orang, bisa kulihat saat ia mengajakku berkenalan. Murah senyum pula. Tetapi sedikit canggung ketika ia memperkenalkan diri. Demam panggung? Bisa jadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Dusk.
RomanceSenja adalah namaku, Senja Restu Prawira. Orang tuaku memberi nama senja karena aku lahir di jam 5 sore, ya begitulah. Tetapi bukan berarti namaku menunjukkan bahwa aku suka senja. Namun sejak saat itu ia merubah pandanganku tentang senja. Ia meruba...
