#1

42 10 6
                                    

  
    Seorang gadis berjalan ke arah tangga yang dibangun meliuk-liuk dan menempel pada dinding sebelah kiri bangunan. Setelah menaiki ratusan anak tangga untuk sampai di teras , dia hanya duduk menikmati langit-langit kaca penuh hiasan lampion menyala. Desiran jantungnya berdetak lebih cepat karena terus memompa saat menaiki tangga. Pernah sesekali dia mengeluh atas model bangunan yang begini, melelahkan harus bolak balik melalui tangga. Jangan pernah menanyakan tentang adanya eskalator atau lift karena pemimpin bangunan ini menerapkan semboyan sehat lebih utama. Sehingga jalan dari gerbang depan sampai ke gedung ini saja memerlukan waktu 30 menit.

  “A song brings back a memory, unanswered questions1….” Suara yang disenandungkan oleh seorang gadis ini adalah sebuah lagu karya dari Louane. Menghapus rasa bosan yang menghampirinya cuman membuang waktu saja. Buktinya dia sudah tiga puluh kali mencari salah satu tempat ternyaman di gedung ini, hasilnya tidak ada sama sekali.

  Bahkan, dari atas sini masih terdengar suara teriakan orang-orang pendukung event akhir tahun. Sekarang sedang berlangsung event yang setiap tahunnya diadakan pihak tertentu untuk mengisi waktu luang sebelum masa liburan awal tahun. Memang sebagian teman-temannya juga merasa bosan dan mencoba mengisinya dengan hal serupa. Perbedaannya teman-teman dapat menemukan hal itu. Ada yang mengisinya dengan mendengarkan musik, bermain alat musik, bermain voli atau olahraga lainnya serta membaca. Mengingat kata membaca dia mendapat ide cemerlang kali ini. Mengapa tidak mencoba berkunjung ke perpustakaan untuk menggeledah isinya. Siapa tahu ada buku baru yang bisa dibaca. Ya, buku baru, karena semua buku yang ada di perpustakaan sudah habis disantap menjadi makanan penutup rasa bosan. Dia bukan anak berkemampuan super, hanya seorang gadis yang terlalu sibuk mencari tahu hal-hal baru.

   Kakinya pun melangkah turun, menuju tempat dunia imajinasi berkembang sepenuhnya. Tempat para ratusan ilmuwan atau orang sukses lainnya mendapatkan sebuah ilmu. Tidak ada yang berani mengubah kepercayaan itu sampai saat ini.

   Senandung lagu pun terdengar lagi, dengan nada yang sedikit lebih ceria daripada lagu sebelumnya. Anak tangga yang sudah habis dituruni pun membuat langkahnya dipercepat.

    “Nareul budeureopge jugyeojwo2…” Siapapun yang mendengar lagu ini pasti berpikir sang penyanyi seorang fans berat dari boyband itu. Namun, di tempat ini. Tepatnya di sekolah ini tidak ada yang peduli terhadap hal-hal aneh. Termasuk sekedar mengidolakan member boyband adalah hal wajar. Hal yang terlihat tidak masuk akal itu justru ketika para siswa dipisahkan sesuai nilai dan bakat. Pihak sekolah menyediakan fasilitas lengkap termasuk asrama. Tidak hanya itu, fasilitas yang lebih baik lagi bisa didapatkan siswa dari kelas A. Kelas unggulan yang hanya berisi 5 orang siswa saja. Kelas yang menyusul dengan sedikit peringkat dibawahnya, kelas B. Kelas B kalau dibandingkan dengan sekolah lainnya sudah lebih dari kata baik. Para siswa kelas B pun beragam sesuai bakat dan prestasinya. Sedangkan kelas terakhir yang terlihat biasa saja adalah kelas C, berisi siswa berkualitas standar bukan dibawah rata-rata.

   Dia sendiri siswa dari kelas A  yang bisa sesuka hati menguasai sekolah. Karena sistem seperti itu pulalah yang menyebabkan siswanya tidak begitu peduli pada keadaan sekitar. Hanya belajar dan berlatih, belum bangga jika rata rata nilai berkepala sembilan. Menjadi keburukan, aib yang tidak memiliki prestasi.

  Event akhir tahunlah yang dimanfaatkan siswa mengistirahatkan otak sejenak dari kebiasaan berpikir keras. Entah apa tujuan pihak sekolah membagi siswa seperti itu, tentunya ada suatu maksud tersembunyi kan.

   “Heiii, Pricila ngapain di sini? Daripada ke perpustakaan dan berkutat lagi pada hal-hal omong kosong. Mending kita ke kantin yuk” Seorang laki-laki berumuran sepantaran dengannya menarik paksa, tidak ingin dibantah sedikitpun. Sang pemilik tangan hanya pasrah mengikuti langkah kaki. Pandangannya bertuju pada tangan yang digenggam erat, ada perasaan aneh menyusup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang