Chapter 3

1.9K 165 6
                                    

Money [LOVE] Gamble: Chapter 3

Rate: T
Genre: Romance, Friendship
Disclaimer: NARUTO © MASASHI KISHIMOTO
WARNING: OOC, typo, alur GaJe cerita se-mau-gue.

Story by

FuRaHeart

~Itadakimasu~

...

.

.

"Heh, tunggu! Naruto...!" teriak Sakura lekas mengejar dan langsung menarik kerah belakang jaket black-orange pemuda berambut kuning itu.

"Aaaah, sakit..." protes Naruto. "Gak usah pake cekik aku kaya gini dong Sakura~ lepasin...!"

"Huh, habisnya kau kabur terus sih tiap kali mau aku ajak bicara. Kau sengaja menghindar kan?!" kesal Sakura sambil tetap tak melepaskan cengkeramannya dan terus menyeret pemuda itu sampai ke lorong kelas yang lumayan sepi.

Dugh...

Sakura hempaskan tubuh Naruto ke tembok. Dia taruh sebelah tangannya di sisi kanan wajah pemuda itu seakan tak ingin biarkan kabur. Naruto tampak gugup. Pasalnya bukan karena jarak mereka yang sekarang terpaut dekat, dia tahu tak akan ada adegan romantis antara dirinya dengan Sakura kalau gadis itu malah pasang tampang menyeramkan, lengkap dengan seringai dan tatapan tajam penuh selidik.

"A, apa?" tanya Naruto ragu, "Kau mau bicara apa?" blue sapphire itu takut-takut menatap sang emerald.

"Kau,..." desis Sakura, bicara nyaris berbisik. "Tahu rahasiaku?"

"Rahasia apa?" Naruto balik bertanya, sama sekali tak mengerti maksud Sakura.

"Itu,..." Sejenak Sakura gulirkan pandangannya memeriksa kesekeliling tempat. Sepi. Tak ada orang lain yang lewat disekitar mereka. "Soal kesepakatanku dengan Karin, tadi siang kau mendengarnya kan?"

"Eh, tidak..." Naruto menggeleng cepat. "Aku tidak tahu apa maksudmu. Aku tidak tahu apapun."

"Jangan bohong!" bentak Sakura, "Kau mau pungkiri pertemuan kita di depan kamar mandi cewek tadi siang, heh?" Sakura sedikit sunggingkan bibirnya, "Mau kulaporkan atau kusebarkan, hmm, Naru-ero? pervert?

"Eeh, soal itu kau jangan salah paham. Aku tak sengaja masuk toilet cewek karena aku kebelet pingin 'pup', jadi terpaksa..."

"Hmm, itu artinya kau akui kau ada disana waktu Karin dan aku bicara kan?

"Err,..." Naruto mengerling, "I, iya... begitulah, hehe~..." jawab cowok itu kemudian. Sambil nyengir dia garuk-garuk belakang kepalanya. "Cuma dengar sepintas sih. Aku tahu kalau kau dan Karin taruhan buat dapetin..."

"Sstt..." desis Sakura. Lain dengan tadi dia menyuruh Naruto bicara, sekarang malah ingin cowok itu tutup mulut. "Jangan keras-keras, baka! Dan tolong jangan sampai orang lain tahu masalah ini." pinta gadis itu.

"Kenapa?" Dengan polosnya Naruto malah balik tanya, "Biasanya kalau taruhan, kau kan suka gembar-gembor sama orang lain. Biar orang lain tahu kehebatanmu..."

"Ini beda. Taruhan yang kulakukan dengan Karin tak seperti biasanya. Karin sendiri yang minta jangan sebarkan. Aku takut kalau hal ini bocor dia malah akan batalkan perjanjiannya. Aku juga tak mau sampai kalah dari gadis itu. Aku kan sama Karin... ehm,... Argh, gimana bilangnya ya..." Sakura bingung sendiri harus bicara apa lagi. "Intinya ini soal harga diriku. Gitu~... Yah, kalau Ino dan Hinata sih jelas tahu masalahnya. Tapi mereka sahabatku, aku bisa percaya. Lha dirimu? Naruto mulutmu kan ember..."

Money Love GambleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang