Temen gue sering banget ngehindarin gue dari semua yang berbau mesum, dari mulai pacaran, adegan pelukan, sampai adegan ciuman.
Gak tau kenapa mereka temen sekelas gue protektif banget sama gue, mereka selalu beranggapa kalok gue itu masih kecil, ya walaupun bener sih gue paling muda di antara mereka, dan lagi mereka bilang aku itu masih polos, masih lugu, gak boleh tau adegan dewasa gitu.
Sekarang umur gue 15 tahun, gue udah duduk di kelas XI, dan kelas gue termasuk rata-rata anak pinter semua, termasuk gue dong, gue anak akselerasi, makanya di umur gue yang masih muda and young, gue udah duduk di kelas sebelas.
Gue lupa perkenalkan diri, nama gue Jasmine Clarkson, kenapa nama gue agak kebarat-baratan gitu? Ya karena gue itu darah campuran, bokap gue orang Spanyol asli and nyokap gue itu asli orang korea, dan hasil kerja keras mereka jadilah gue.
Gue itu sering di bilang adik bungsu di kelas gue, fix mereka semua manjain gue banget,gak di bolehin pacaran sama mereka karena katanya gue itu masih polos kasian kan kalok di polosin, anjir gue terharu banget sama mereka.
Tapi ya mereka gak tau aja, kalok sebenarnya gue gak sepolos itu, malah jauh lebih bejat.
Dan lagi malam ini gue ada janji dengan pacar baru gue di club malam.
Ting!
Unknown
Babe, malam ini jangan lupa
Di club TxT jam 7p.m
Ini dia pacar baru gue ,gue lupa namanya, baru di omongin langsung muncul, panjang umur dah.
"Siapa Jas?" tanya Viviane sambil mengintip ruang chat gue, sayang dia kalah cepat dengan gue.
"Mama aku kak, "jawab gue berbohong, Viviane hanya ber-oh ria.
"Kak ane aku duluan pulang ya,"pamit gue Buru-buru mau pulang.
"Kakak anterin ya, "tawar kak Zion, sebenarnya gue dari tadi jalan bareng kak Viviane dan kak Zion menuju ke parkiran sekolah sambil ngobrol.
"Ah gak usah kak, nanti aku ngerepotin kakak, "tolak gue, padahal sebenarnya mau terima, kan lumayan gak payah bayar ongkos taksi, tapi gak mau lah gengsi.
"Udah Jasmine terima aja kan lumayan gak payah bayar ongkos taksi, " kompor kak Viviane yang tau banget gue kayak gimana.
"Yakin ni gak mau? "
"Ayo kakak antar biar hemat ongkos taksi kamu, "sekali lagi tawar kak Zion tepat sasaran.
"Hmm yaudah deh," setelah itu kak Zion langsung kasih helm buat gue.
"Ane lo pulang naik apa? "Tanya kak Zion dengan kak Viviane.
"Gue di jemput lo duluan aja, "usir kak Viviane, gue udah duduk di kuda besinya kak Zion, lalu kami mulai tancap gas meninggalkan sekolah.
20 menit kemudian gue sampai juga ke rumah, rumah gue termasuk besar dan gue tinggal di perkomplekan yang tinggal di sana cuma orang yang berdompet tebal doang. Yang gak cukup uang, jauh jauh aja.
"Thanks kak, " ucap gue ke kak Zion sambil senyum manis.
"Iya sama-sama, " balas kak Zion sambil dia ngelus Puncak kepala gue.
Setelah ber-dada ria dengan kak Zion gue langsung masuk rumah.
"HALLO EPRIBADI PUTRI JASMINE PULANG! " teriak gue memasuki rumah.
"JASMINE JANGAN TERIAK-TERIAK INI RUMAH BUKAN HUTAN! " balas emak gue dari arah dapur.
"ELAH MA! MAMA JUGA TERIAK KALEE! "
"EH INI ANAK DI BILANGIN JANGAN TERIAK-TERIAK KOK MALAH MAKIN BESAR SUARANYA! " balas mama Jasmine, lalu tak lama kemudian muncul dari pintu dapur dengan membawa centong sayur tak lupa dengan celemek yang masih terpasang di tubuhnya.
"Eh mama aku kok cantik banget sih!"ujar gue sambil berlari ke tempat mama yang sudah tersipu karena di bilang cantik, bahkan sudah lupa dengan kekesalan nya pada Jasmine.
"Mama cantik tapi sayang bau belom mandi, " bisik gue di telinga mama, lalu lari seribu langkah ke kamar tak lupa mengunci pintu.
"JASMINE!! " teriak emak gue. Dari arah dapur. Gue ngakak sampe guling guling di lantai, seru banget kerjain nyokap.
"Gilak napas gue hampir abis, " gerutunya terengah-engah.
Niat nya sih cuman mau baring di lantai doang karena dingin tapi keterusan karena udah ngantuk ketiduran deh.
Cukup lama Jasmine tertidur, saat matahari hampir terbenam dia baru terbangun.
"Hoaamm udah jam berapa sih? " gumamnya sambil meraba smartphone nya dengan mata tertutup.
"Hmm masih jam 6 sore tidur lagi ah," bisiknya.
"Apa jam 6 Sore?! "
"Sial gue telat!? " Jasmine sudah mulai sibuk sendiri, dia hampir lupa jika malam ini dia punya kencan buta dengan pacar barunya.****
Pliss kasih dukungannya, and thanks udah baca cerita Saya.
Jgn lupa vote and komennya.
By Quenn lim
KAMU SEDANG MEMBACA
POLOS [Hiatus]
Teen FictionTemen gue sering banget ngehindarin gue dari semua yang berbau mesum, dari mulai pacaran, adegan pelukan, sampai adegan ciuman. Mereka teman sekelas gue, selalu beranggapan kalok gue itu masih kecil, ya walaupun bener sih gue paling muda di antara...