03.

4K 48 3
                                    

Aldo ini anaknya gimana ya? Gue bingung mau deskripsinya gimana. Sikapnya gampang berubah-ubah. Jika tadi dia terlihat nakal dan mesum ,maka sekarang sikapnya terlihat sangat polos dan tidak tahu apa-apa. Bahkan tadi saat istrirahat dia ngajak gue buat keliling sekolah mukanya polos banget,udah kayak anak ilang aja. Untung gue baik mau ngajak dia keliling sekolah buat kasih tau bagian-bagian sekolah.

'Tapi aldo ganteng banget' eh? Ya ampun apa yang gue pikirin. Tapi emang bener sih aldo ganteng banget,mirip idol korea.

"Kamu nanti pulang bareng aku ya," perintah Aldo Yang duduk di belakang gue. Gue gak jawab apa-apa, biarin aja dia kesel sendiri. Gue lanjut perhatiin pak botak yang lagi ngejelasin yang bahkan gue gak ngerti apapun yang dia ngomong. Cuma perhatiin doang, penjelasannya masuk telinga kanan keluar lagi di telinga kiri. Artinya gue gak ngedengerin apapun.

"Gue bosen," gumam gue tanpa sadar.

"Bolos bareng aku,mau?" jawab aldo berbisik pelan di belakang gue. Tanpa menunggu balasan gue aldo langsung bertindak sendiri.

"Permisi pak!" Aldo membuka suara membuat kelas yang tadinya lumayan berisik menjadi hening. Semua pandangan terarah padanya. Gue masih perhatiin aldo, menunggu apa yang selanjutnya di lakukan aldo.

"Iya? Ada apa Aldo?"

"Saya mau izin bawa Jasmine ke UKS pak!" pernyataan aldo barusan membuat pandangan yang tadinya terarah padanya kini beralih ke gue. Gue yang udah tau skenario apa yang akan selanjutnya di lakukan aldo langsung pura-pura sakit.

"Kamu sakit apa Jas?" Kak ane keliatannya khawatir banget, jadi gak enak udh bohongin dia. Tapi tetap harus sesuai skenario, gue tetap pura-pura sakit.

"Aku cuma sakit kepala kak," jawab gue dengan nada yang dibuat-buat bergetar, biar makin keliatan sakitnya.

"Aldo? Biar gue aja yang bawa ke UKS," kak zion mau bawa gue ke UKS.

"Ah gak usah kak, biar aldo aja," jawab gue.

"Yaudah aldo kamu bawa Jasmine ke UKS," akhirnya pak botak kasih izin. Aldo langsung memapah gue, kami mulai menuju ke UKS. Setelah jauh dari kelas, gue dan aldo mulai ubah jalur ke belakang sekolah.

"Do! Nanti kamu lo angkatin gue ya, tinggi banget dindingnya," perintah gue. Dia melihat ke arah gue, perhatiin gue dari atas ke bawah, terus geleng-geleng kepala, maksudnya apa cobak? Kurang ajar banget ni cowok.

"Bantet sih, dinding rendah gitu di bilang tinggi," gumam aldo pelan, lalu meninggalkan gue di belakang. Kurang ajar ni cowo, dikirain gue gak dengar apa. Gue lari kejar dia, kencang banget dia jalannya.

Setelah sampe di dinding belakang sekolah, aldo jongkok di depan gue, gue langsung naik ke pundak dia. Setelah berhasil naik ke atas dinding sekolah gue lihat ke bawah ke arah si aldo.

"Awas ya lu, kalok liat daleman gue," tunjuk gue kearah aldo. Bukannya menjawab aldo malah menaikkan sebelah alisnya.

"Udah keliatan dari tadi malah, warna pink kan?" jawab aldo santai. Sialan aldo, tanpa peduli lagi sama aldo gue langsung lompat keluar sekolah.

"Hati-hati jas lompatnya," peringat aldo. Lalu gak lama aldo udah lompat di samping gue.

Aldo mengajak gue ke suatu tempat. katanya, dia ada nitip mobil di warung samping sekolah.

"Mau kemana sih?"

"Kepo ah, udah ikut aja." Gue mencebik tapi tetap ngikutin aldo.







Tbc
--------------

Sebelumnya saya minta maaf. Dengan karya saya yang tidak seberapa ini. Saya juga minta maaf mungkin terjadi kesalahan pada tanda bacanya.

Saya Minta maaf karena saya up suka suka hati saya. Mungkin banyak yang tidak berkenan.

Saya akan HIATUS untuk waktu yang lama. Alasannya gak perlu di kasih tau.

Sekian dari saya.

Happy Weekend Guys:')


04 Oktober 2019
-Quennlim

POLOS [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang