Kamis malam dihari cerah namun malam tidak ditemani bintang
"Kamu tahu, kenapa bintang malam ini tak ada?" Tanya dia kepadaku saat sedang berkendara tengah malam menyusuri suatu jalan yang sudah sepi hanya untuk mencari makanan "ada apa memangnya?" Responku saling tatap dari spion kanan motor.
"Karena dia disini, saat ini memelukku erat" Jawabnya.
"Kamu tahu, kamu itu menyebalkan.. Kamu itu tukang marah, aku sering sekali kamu cuekin saat kamu marah" katanya sambil tertawa singkat dengan pandangan fokus pada depan jalanan.
Aku merenggangkan pelukan eratku darinya, dia menahanku.
"Nah, baru saja dibilang.. Haha.." Katanya membenarkan posisi tanganku untuk kembali memeluknya erat.
Aku menyembunyikan wajahku di bahu belakangnya, wangi dan hangat.
"Aku senang, marahmu cuma buat aku. Aku senang kamu bisa jadi diri sendiri terhadapku" Katanya, mengelus lembut punggung tangan kiriku.
"Kamu harus percaya padaku, tidak hanya 1 tahun ini aku akan berusaha membuatmu bahagia, kamu mau kan?" Lanjutnya, aku hanya mengangukkan kepala, dia tersenyum.
"aku ga bakal kemana-mana" tatapnya tajam dari spion motor.
Aku, yang bisa tertidur sampai mendengkur saat punggungku menyentuh badanmu.
Aku, yang selalu memarahimu tanpa sebab, tapi kamu yang menenangkanku dengan mencium atau memelukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
brainpower
PoetryBRAIN has a power; to remember, to hardly thinking a decision, to control the body, to imagine things and others uses. sometimes it's getting full and need to spill it out. there is also truth filled in every inch of it.