Datang dan pergi,
Seolah-olah kamu adalah angin,Angin yang berhembus datang dari arah kiri dan pergi menjauh entah kapan akan kembali lagi.
Kamu angin,
Angin disertai tetesan hujan,
Angin yang membawa rintikan hujan,Aku berusaha melindungi diri dari hujan itu,
Hujan yang kamu bawa untuk membuatku jatuh sakit,
Sakit untuk yang kesekian kalinya,
Aku mencari tempat berlindung, agar benar-benar tidak tersentuh oleh hujan.
Melindungi diri dari rasa sakit.
Hembusan angin dingin masih mengenaiku,
Kamu bertindak seolah aku yang salah, meraihku, memaksaku kembali,
Angin mengantarkan rintikan hujan untuk mengenaiku,
Kamu bertanya, meyakinkan tentang perasaanku,
Aku mengusap kering percikan air hujan,
Untuk terakhir kalinya aku bilang tidak, tidak untuk kesempatan lain.
Tidak untuk jatuh sakit di situasi yang sama,
Situasi hujan ber-angin, tak tahu kemana akan berakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
brainpower
PoesiaBRAIN has a power; to remember, to hardly thinking a decision, to control the body, to imagine things and others uses. sometimes it's getting full and need to spill it out. there is also truth filled in every inch of it.