Ingatan

71 3 0
                                    

Jangan membaca kalau tidak suka !!





"Prancis ?"
"Baru saja pesawatnya tinggal landas, loh memangnya dia tidak bilang pada mu kalau dia mau melanjutkan kuliah kesana ? Teman macam apa dia, tidak memberitahu bla bla bla ..."
"Terima kasih kak "
"Loh loh kamu mau kemana?"
"Pulang"
"Disini saja dulu! Sepertinya sebentar lagi mau hujan "
"Aku mau pulang saja"
.
.
.
.
.
Dengan langkah lunglai seorang pemuda berjalan sendirian  di derasnya hujan. Dengan tatapan kosong dan tubuh mulai menggigih, pemuda itu tak menyadari kalau langkahnya keluar jalur dari batas para pejalan kaki. Hingga kini pemuda itu berjalan di tengah jalan .
"Hiks hiks aku harus melakukan apa ?" Lirih pemuda itu memeluk perutnya.
Hingga ...
Brukkkk
Tubuh ringkih pemuda itu terpental saat sebuah mobil MW mewah yang melaju kencang dan menabraknya. 
"Kamu tahu kenapa kami menamai mu Langit?"
"Tidak" jawab seorang bocah dengan menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
"Karena kami berharap, kamu akan tumbuh dewasa seperti langit di atas sana! Seperti apapun keadaannya, mau mendung hujan ataupun panas, dia tetap berdiri kokoh diatas ... tampa berpikir sedikitpun untuk menunduk atau menyerah pada keadaan. Dan kami berharap apapun nanti keadaan kamu, kamu akan tetap kokoh berdiri untuk menghadapi masalah yang ada ... seperti Langit biru itu"
"Iya la..."

"Langit jan ji"
"Dokter pasien tidak sadarkan diri !"
"Cepat siapkan ruang operasi !"
"Baik dok"
.
.
.
.
.
"Setelah semua selesai, segera pindahkan pasien ke ruang rawat!"
"Baik dok"
Dokter atau lebih tepatnya dokter Elang, berjalan meninggalkan ruang operasi untuk kembali ke ruangannya. Karena Elang yakin, di ruangannya pasti sudah ada orang yang tengah menunggu nya.
.
.
.
.
.
"Bagaimana keadaannya ?"
"Untung kamu cepat membawanya kesini, kalau tidak ? nyawa mereka tak akan tertolong lagi karena kehabisan darah"
"Tunggu tunggu!! Mereka? Maksud kamu siapa lagi selain pemuda itu?" Tanya Biru tak mengerti, sepengetahuannya dia hanya menabrak 1 pemuda. Tapi kok sahabatnya bisa bilang lebih dari sa——
"Dia tengah hamil, Biru?"
"Ha——"
"Dokter pasien tadi sudah siuman"

"Kamu yakin, kamu tak mengingat apapun ?" Tanya Elang pada si pasien .
"Langit. Aku hanya ingat nama itu dok"
"Langit? Apa itu nama mu?"
"Aku tidak tahu dok"
"Baiklah, sekarang kamu istirahat saja dulu! Biar keadaan mu cepat pulih" ujar Elang sebelum pergi dari ruangan nya, dan di ikuti Sang sahabat .
.
.
.
.
.
"Kamu harus bertanggung jawab Biru! Ya setidaknya sampai ingatannya kembali "

Dan akhirnya mau tidak mau, Aksara Banyubiru Wirayaja atau yang biasa di panggil Biru harus membawa pemuda yang tengah hilang ingatan dan yang lebih parahnya lagi tengah hamil, entah anak siapa. Untuk tinggal di Apartemennya .

"Masuklah, sekarang ini kamarmu !"
"Bukannya kita——"
"Kamu habis kecelakaan dan hilang ingatan, aku tidak mau kamu tertekan dengan  tidur sekamar dengan orang yang tidak kau kenal untuk saat ini " potong Biru .
"Baiklah "
"Sudah malam istirahatlah !"

(Langit)

Saat memasuki kamar utama, hal pertama yang ku rasakan adalah bau manly yang entah kenapa membuat hati ku tenang sekaligus asing? . Apa ini karena bawaan bayi yang tengah ku kandung dan perasaan asing karena ingatan ku hilang ? Entahlah ....

"Langit makan malam sudah siap!"
Terdengar teriakan dari luar atau tepatnya ruang makan.
"Iya"

Tbc


Maaf kalau aneh 🙏🙏 ini tulisan ku yang baru setelah sekian lama bertapa hehehe 😳😳😳😂😂😂

LANGIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang